Dengan Modus Ditelpon Anak Jatuh dan Kritis
Puluhan Orang Tua Murid SMPN 20 Pekanbaru Nyaris Jadi Korban Penipuan
Selasa, 17 Mei 2016 - 10:30:49 WIB
PEKANBARU, Suluhriau- Puluhan orang tua murid SMPN 20 di Jalan Abadi Pekanbaru, Selasa (17/5/16), menjadi sasaran penelpon yang menipu dengan modus mengkabarkan anak jatuh dan sedang kritis di rumah sakit.
"Saya tiba-tiba ditelepon, katanya anak saya jatuh di sekolah dan sekarang kritis di rumah sakit," tutur Elmiati, orang tua Viki Yudistira, murid kelas 8 di SMPN tersebut.
Mendengar hal itu Elmiati langsung mendatangi SMPN 20 untuk memastikan kebenarannya.
Ternyata setelah Elmiati tiba, puluhan orang tua juga datang untuk memastikan kabar mencemaskan tersebut. Sampai di sekolah, mereka baru yakin kalau baru saja terlepas dari upaya penipuan.
Lantas orang tua murid yang menjadi target penipuan menceritakan bahwa awal mulanya mereka ditelepon seseorang
yang mengatakan dari pihak sekolah kalau anak mereka jatuh dan sudah di bawa ke rumah sakit. Lalu dikasih nomor telepon dokter yang menanganinya.
Ketika dihubungi dengan nomor telephon 081290168539 seorang pria bernama Indra mengangkatnya. Dia mengaku
dokter di RSUD Arifin Achmad yang menangani anak yang dikabarkan jatuh di sekolah.
Indra yang mengaku sebagai dokter mengatakan kalau kondisi anaknya kritis dan segera diambil tindakan.
Akhirnya Indra memberi nomor telepon pihak apotik yang menyediakan alat yang harus dibeli.
Pada saat dihubungi pria tersebut mengaku bernama Taufik. Dikatakannya kalau alat tersebut bernama 2xb harus dibeli seharga Rp 20.400.000 dengan dibayar tunai, tapi bersedia membantu setelah ditransfer.
Lantas diberi nomor rekening Bank Mandiri bernomor 900037653772 atas nama PT Farmasi Jaya/ Rahmad Hidayat, namun saat dicek lewat SMS Banking, rekening tersebut hanya atas nama Rahmad Hidayat, tanpa PT Farmasi Jaya.
Mewakili pihak sekolah, Guru Dedi Yatendra mengatakan dia justru kebingungan. Dari mana penipu ini mendapatkan data nomor telepon orang tua dan nama murid
Menurutnya Data Pokok Pendidikan (Dapodik) tak bisa diakses sembarang orang. (rtc)
Komentar Anda :