Paus: Umat Kristen dan Islam Bisa Hidup Berdampingan Secara Damai
Kamis, 19 Mei 2016 - 15:12:31 WIB
DEN HAAG, Suluhriau- Suatu masyarakat di mana di dalamnya umat Kristen dan Islam hidup berdampingan secara damai, sangat dimungkinkan.
Hal itu disampaikan oleh Paus Franciscus dalam wawancara terbaru dalam majalah berbahasa Prancis, Kamis (19/5/2016).
"Saya berasal dari negara di mana hal itu nyata terjadi. Umat Islam di sana menghormati Bunda Maria. Di Republik Afrika Tengah masa praperang, umat Kristen dan Islam hidup berdampingan, dan itu harus mereka lakukan kembali sekarang. Negara seperti Lebanon juga membuktikan bahwa hal itu dimungkinkan," ujar Paus.
Sugesti bahwa masyarakat Eropa takut pada Islam ditampik tegas oleh Paus.
Disebutkan, semangat penaklukan ada dalam Islam, namun ayat dalam risalah Matius di mana disebutkan bahwa Yesus mengirim murid-muridnya ke segala bangsa, juga dapat dilihat sebagai perintah yang sama untuk penaklukan.
Paus mengingatkan agar masyarakat Eropa perlu mawas diri dengan ucapan mengenai akar Kristiani, sebab Eropa tidak sepenuhnya hanya dibentuk oleh ajaran Kristen.
"Ya, Eropa mempunyai akar Kristiani dan itu tanggung jawab Kristen untuk tetap memeliharanya. Namun hal itu harus dilakukan dalam semangat pembasuhan kaki. Kewajiban Kristen terhadap Eropa salah satunya adalah pelayanan," imbuh Paus.
Menurut Paus, menunjukkan sikap bangga mengenai Kristen itu akarnya Eropa dapat terkesan agak 'kolonial'. Paus juga mengkritisi mengenai cara masyarakat Eropa saat ini menerima para pengungsi dan migran lainnya.
Paus berpandangan bahwa para pendatang baru tersebut seyogyanya tidak "di-ghetto-kan" (merujuk pada ghetto, red), itu tempat penampungan terburuk. Lebih baik agar mereka diintegrasikan.
Mengenai terorisme, Paus menekankan bahwa teroris di Brussel adalah warga negara Belgia. Mereka anak-anak migran, namun mereka tumbuh dalam suatu 'ghetto'.
"Walikota baru London (keturunan muslim Pakistan, -red) mengangkat sumpah di sebuah Katedral dan pasti akan menghadap Ratu. Hal itu menunjukkan pentingnya Eropa menemukan dirinya kembali betapa manusia bisa berintegrasi," demikian ungkap Paus. (dtc)
Komentar Anda :