Survei LSI Denny JA: 30 Persen Ingin Ahok 2 Periode, 38 Persen Tidak
Sabtu, 08 Oktober 2016 - 12:55:59 WIB
JAKARTA, Suluhriau- Lingkaran Survei Indonesia pimpinan Denny JA menyebutkan hasil survei Oktober 2016 30 persen warga Jakarta menginginkan calon petahana Basuki T Purnama (Ahok) melanjutkan kinerjanya 2 periode. Sedangkan 38 persen tidak menginginkan Ahok kembali memimpin Ibu Kota.
"Ada pertanyaan survei kalau kita bicara incumbent kita kan bicara yes or no. Ada satu yang kemarin belum dirilis oleh kami. Yang menginginkan Ahok kembali memimpin 30 persen yang tidak menginginkan kembali 38 persen," ujar peneliti LSI Adjie Alfarabie dalam diskusi yang dihelat oleh Sindotrijaya FM di Warung Daun, Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat, Sabtu (8/10/2016). Sisanya, belum membuat keputusan.
Tema diskusi hari ini adalah "Perang Survei Pilkada". Selain Adjie, turut hadir sebagai pembicara, Arif Budiman dari KPU, Nasrullah dari Bawaslu RI, Guntur Romli sebagai Tim Pemenangan Ahok-Djarot, Syarief sebagai Tim Pemenangan Anies-Sandi, dan Eko Hendro Purnomo sebagai Tim Pemenangan Agus-Sylvi.
Adjie menjelaskan dari 30 persen warga Jakarta yang menginginkan Ahok kembali memimpin dilatarbelakangi faktor kinerja. 80 Persen dari angka 30 persen tersebut menilai kinerja Ahok sudah baik.
"Yang menginginkan kembali 80 persen itu dari melihat kinerja. Yang melihat dari personaliti hanya tiga persen. Itu kekuatan Ahok dari kinerja, sedangkan yang memilih karena personaliti itu jauh sekali," ungkapnya.
Sebaliknya, Adjie menjelaskan, alasan terkuat warga Jakarta tidak menginginkan Ahok kembali memimpin karena faktor primordial. Faktor selanjutnya yakni masyarakat yang kecewa dengan personaliti Ahok.
"Kalau yang tidak memilih itu urutannya karena primordial kemudian kedua karena personaliti terakhir karena kinerja," jelasnya.
Adjie memaparkan, prosentase alasan pemilih Jakarta berdasarkan unsur primordial naik dibandingkan pada Pilgub sebelumnya.
"Di tahun 2012 tidak ada satupun yang nonmuslim. Hanya 30 persen yang terpengaruh isu agama. Kalau di tahun ini naik sampai 50 persen, ini bukan peran lembaga survei, ini kan kita hanya memotret fenomena di lapangan," urainya.
Sumber: detik.com| Editor: Jandri
Komentar Anda :