Apel Nusantara Bersatu Diikuti Ribuan Orang,
Gubri Bersama Forkompinda Pakai Ikat Kepala Merah Putih, Ini Maknanya...
Rabu, 30 November 2016 - 10:26:29 WIB
PEKANBARU, Suluhriau- Hari ini Rabu, (30/11/2016), serentak di lakukan apel Nusantara di seluruh Indonesia.
Di Riau, khususnya di lingkungan Pemrov Riau, apel ini dihadiri Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, unsur Forkopinda seperti Danrem Brigjend TNI Nurendi, Kapolda Riau Bigjend Pol Zulkarnain Adinegara, Danlanud Roesmin Nurjadin Marsma Henri Alfiandi.
Tak luput pula ikut Plt Walikota Pekanbaru dan berebagai elemen masyarakat Riau lainnya.
Ribuan peserta menghadiri acara iNusantara Bersatu, mulai dari satuan gabungan TNI mulai dari AD, AL dan AU. Dari kepolisian serta berbagai etnis, perkumpulan, seniman bersatu mengusung persatuan dan kesatuan untuk menolak perpecahan dan berdiri dalam satu bingkai NKRI.
Menariknya, Gubri dan Forkopinda saat acara ini memakai ikat kepala dengan kain merah putih warna bendera Indonesia.
Acara ini dilakukan berbagai kegiatan mulai dari menyanyikan lagu wajib untuk membangkitkan persatuan, orasi kebangsaan yang disampaikan berbagai elemen masyarakat serta pembacaan puisi.
Saat menyanyikan lagu bersama para petinggi-petinggi yang hadir tampak larut berdiri sambil mengepalkan tangan sebagai simbol semangat persatuan dan kesatuan.
Tak ketinggalan, Gubernur Riau beserta petinggi TNI/Polri, Plt Walikota Pekanbaru juga memberikan orasi kebangsaan. Orasinya mengajak kokohkan persatuan dan kesatuan.
"Kita adalah Indonesia, bersatu. Jangan mau diadu domba. Mari rapatkan barisan, bergandengan tangan," kata Gubri.
Sementara itu, Danrem 031/WB Brigjend TNI Nurendi mengingakan tentang pentingnya persatuan dan kesatuan. Danrem menegaskan, jangan pernah mau dipecah belah dinegeri yang telah tercipta kedamaian.
"Garuda tak boleh terbang tak tentu arah, kita ajak seluruh bangsa ini supaya negeri ini tak rusak, serta negara lain juga tak mengnjak-nginjak supaya tercipta kedamaian di negeri yang kita pijak," tegas Danrem.
Kapolda Riau pun dengan tegas menyatakan, Indonesia bukan negera untuk satu agama, satu etnis, satu suku, melainkan Bhineka Tunggal Ika.
"Kita harus ingat bagaimana Pancasila disusun Soekarno-Hatta, bahawa Indonesia yang kita bangun adalah dari berbeda menjadi satu, inilah Indoensia," ujarnya dengan penuh semangat. (jan)
Komentar Anda :