Awal 2017, Kasus DBD di Pekanbaru Meningkat Drastis
Rabu, 08 Februari 2017 - 14:03:42 WIB
SULUHRIAU, Pekanbaru- Awal tahun ini kasus demam berdarah dengue (DBD) meningkat gratis dibanding sebelumnya.
Sebab, dari data dicatat Diskes Pekanbaru, hingga pekan ke lima, di Pekanbaru terdapat 52 kasus. "Angka ini meningkat drastis jika dibandingkan dengan pekan ke empat (Januari-Februari)," kata Kadiskes Pekanbaru, Helda S Munir, Rabu (8/2/2017).
Dikatakan, ada peningkatan 13 kasus, dari sebelumnya 39 kasus DBD. Di Kecamatan Tampan merupakan wilayah dengan kasus DBD tertinggi yang mencapai 12 kasus.
Menyusul Kecamatan Marpoyan Damai tercatat sebanyak tujuh kasus DBD. Kasus DBD di Marpoyan Damai meningkat dua kali lipat dibanding pekan sebelumnya tiga kasus.
Sedangkan Kecamatan Payung Sekaki dan Kecamatan Bukit Raya masing-masing tercatat enam kasus. Untuk Kecamatan Lima Puluh dan Rumbai Pesisir masing-masing tercatat lima kasus.
Untuk wilayah Kecamatan Pekanbaru Kota dan Rumbai serta Tenayan Raya masing-masing tiga kasus. Diikuti Sukajadi dan Senapelan masing-masing satu kasus.
"Tampan merupakan kecamatan terluas dengan penduduk terpadat di Pekanbaru, inilah yang menyebabkan wilayah ini paling tinggi ditemukan kasus DBD," ujarnya.
Sejauh ini belum adanya korban jiwa. Namun ia mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap menjaga kebersihan dilingkungan tempat tingalnya masing-masing.
Pihaknya memperkirakan jumlah kasus DBD tidak akan meningkat signifikan. Karena sesuai prakiraan cuaca Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Pekanbaru akan memasuki musim kemarau pada pertengahan Februari 2017 ini.
Warga Pekanbaru harus peduli terhadap kesehatan diri sendiri. Karena hanya itu cara yang efektif untuk menekan berkembangnya jentik nyamuk. Dengan cara menerapkan pola hidup sehat dan bersih. Bisa dengan melakukan gotong royong rutin bersama membersihkan parit dan sampah yang bisa menampung air.
Mengalakkan program 3 Mplus (Menutup, Menguras, Menimbun) menggunakan obat anti nyamuk dan bubuk abate.
Selain itu, pihaknya juga akan berupaya menggelar foging bagi kawasan yang melapor dan didaerahnya sudah terdapat korban DBD. Helda mengakui foging bukanlah solusi, karena jika terlalu sering akan meningkatkan resistensi bagi nyamuk. (yas)
Komentar Anda :