Lanud RSM Evakuasi Pesawat F-16 Kecelakaan dengan Kehati-hatian
Rabu, 15 Maret 2017 - 10:49:46 WIB
SULUHRIAU, Pekanbaru- Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) TNI AU Roesmin Nurjadin, Marsekal Pertama TNI Henri Alfiandi mengatakan, pesawat F 16 yang alami insiden akan dilakukan evakuasi dengan kehati-hatian.
Hal itu disampaikannya dalam jumpa pers, Selasa (14/3/2017) malam sekaligus menjawab sehubungan terjadinya insiden peswat tempur dengan kode F-16 B15 itu.
"Kita lakukan evakuasi untuk dibawa ke Hanggar Skadron 16. Butuh waktu tidak bisa serta merta diangkut seperti itu saja, tapi diusahakan pesawat bisa diselamatkan agar masih bisa digunakan, sebisa mungkin meminimalisir kerusakan," katanya.
Ia menjelaskan, insiden kecelakaan pesawat ini diduga diakibatkan pesawat mengalami break malfunction atau kegagalan saat mengerem.
"Sekitar pukul 16.58 WIB pesawat melakukan pendaratan dengan sempurna. Kemudian dilakukan pengereman, namun terjadi malfunction (kegagalan). Penerbang berusaha sebisa mungkin melakukan upaya pengereman, namun tidak berhasil dan akhirnya terbalik," ujar Henri dalam keterangan persnya kepada wartawan.
Disebutkannya, dirinya tidak bisa menjelaskan lebih terperinci terkait detail penyebab kecelakaan pesawat tersebut. Karena hal itu menjadi wewenang Panitia Penyidik Kecelakaan Pesawat Udara (PPKPU).
"Alhamdulillah, kedua awak selamat, sehat, dan tidak ada luka. Sekarang sedang ditangani oleh pihak Rumah Sakit TNI AU Roesmin Nurjadin untuk menjalani recovery baik secara fisik dan psikis," ujarnya.
BACA JUGA: Pesawat Tempur F 16 Alami Insiden, Jadwal Penerbangan di SSK II Terganggu
Dikatakan Henri, dua orang awak pesawat masing-masing Mayor Penerbang Andri (jabatan Kasiops) duduk di cockpit belakang selaku instruktur, sedangkan Lettu Penerbang Marko (siswa konversi) duduk dicockpit depan untuk mengemudikan pesawat. Beruntung keduanya dalam keadaan selamat dan tidak terluka.
Dijelaskan Henri, pesawat dalam posisi terbalik. Bagian ekor mengalami patah, hidung pesawat juga terbentur. Pesawat diketahui tergelincir hingga 150 - 200 meter keluar dari landasan pacu. "Kenapa bisa keluar masih dalam penyelidikan oleh tim khusus," bebernya.
Henri menuturkan, untuk sementara waktu, pengoperasian pesawat F-16 akan dihentikan hingga ditentukan penyebab atau masalah utama kecelakaan.
Pesawat F-16 sendiri dibeli baru oleh TNI AU sekitar tahun 1991 hingga tahun 1992 dengan kode F-16 B15 dan mulai dioperasikan Lanud Roesmin Nurjadin sejak April 2016.
"Perlu diingat, pesawat ini layak terbang. Jadi pesawat itu tidak ditentukan oleh umurnya, tapi layak terbang atau tidak," jelasnya. (jan,prt)
Komentar Anda :