Tuntut Tanah Ulayat, Tokoh Sakai Kandis Sebut Pendemo Catut Suku Sakai
Kamis, 16 Maret 2017 - 10:37:27 WIB
SULUHRIAU, Pekanbaru- Demo ratusan massa mengatasnamakan Suku Sakai yang menuntut agar PT Ivomas Tunggal mengembalikan tanah uayat 24 ribu hektare ke Kantor Gubri, memunculkan polemik.
Ini setelah Kepala Batin Suku Sakai Kandis Singo Majo, Lijal Rabu (15/3/2017) malam menyampaikan ke publik, bahwa aksi demo ratusan massa yang mengatas namakan dengan Suku Sakai di Kantor Gubernur Riau Rabu siang kemarin, ia sayangkan.
Lijal mengatakan, aksi demo tersebut sama sekali tak melibatkan para bathin-bathin Suku Sakai yang ada di Kandis.
"Saya meminta maaf kepada Gubernur Riau, Bupati Siak, begitu juga Muspika di Kandis. Saya menilai aksi ini memalukan," kata Kepala Bathin Suku Sakai Kandis Singo Majo itu.
Menurutnya, aksi ini sudah diboncengi pihak luar yang mungkin memiliki kepentingan lain soal tuntutan pencaplokan tanah ulayat yang disebut PT Ivo Mas Tunggal sebagai perampas tanah ulayat mereka seluas 24 ribu hektare.
Kepala Batin Suku Sakai Kandis Singo Majo lantas mengulas soal siapa koordinator lapangan (Korlap) bernama Soni alias Dapson. Menurutnya, Soni bukanlah orang Sakai Bathin Kandis. Dimana emaknya orang Sakai Duri, sementara bapaknya asli Kampar.
Lanjutnya, sebagai Ketua Bathin Singomajo Kandis dan pemangku adat Sakai dirinya sangat mengetahui asal-usul tanah ulayat. Namun dirinya tak pernah memintanya apalagi sampai berdemo seperti yang dilakukan di Kantor Gubernur dengan membawa orang tua dan anak kecil.
"Kalau meminta tanah ulayat itu, tentu harus ada Perda-nya dulu. Nah, ini yang saat ini sedang kita upayakan kepada pemerintah. Saya saat ini terus mempelajarinya. Karena sejauh ini baru tanah ulayat Desa Seinama Nenek di Kampar yang telah diperdakan oleh pemerintah. Kalau di Kandis belum pernah," papar Ketua Batin Singomajo Kandis.
Sementara Ketua Himpunan Mahasiswa Pemuda dan Pelajar Sakai Riau (HMPPS-R) Andika Sakai memastikan masyarakat Sakai asli Kandis yang ikut demo hanya sekitar 50 orang.
Andika mempertanyakan pemimpin demo bernama Soni tersebut. Karena itu, seharusnya jika memang Soni mengaku orang Sakai tunjukan dari bathin mana dia berasal. Kemudian disebutkan juga bahwa massa yang dibawanya yang mencapai seratu lebih justru sebagian besar dari luar Kandis.
"Saya minta Dapson itu janganlah membawa nama Sakai," katanya.
Seperti diketahui, para pendemo itu berjalan kaki sejauh 120 km dari Kandis ke Pekanbaru untuk berjumpa Gubernur Riau. Dan akhirnya Gubernur Riau menemui mereka, namun mereka juga belum puas. (mdi,rtc)
Komentar Anda :