Dari Diskusi Hari Hutan se Dunia 2017,
Deforestasi Hutan Riau Terparah di Dunia
Rabu, 22 Maret 2017 - 08:29:07 WIB
SULUHRIAU, Pekanbaru- Deforestasi (kerusakan) hutan di Riau dalam bebrapa tahun terkahir merupakan terparah di dunia.
Ini antara lain disebabkan, korporasi berbasis tanaman industri dan korporasi perkebunan kelapa sawit dengan menebang hutan alam.
Hal itu Okto Yugo, Staf Media dan Kampanye Jikalahari dalam diskusi yang ditaja lembaga tersebu dalam rangka memperingati hari hutan sedunia, Selasa (21/3/2017) Gedung LAM Riau, di Pekanbaru.
Dalam diskusi ini diungkapkan Okto, deforestasi semakin meningkat pada tahun 2013 lalu, total 252,172 hektar hutan alam dihancurkan korporasi berbasis tanaman industri, dibanding tahun sebelumnya deforestasi sebesar 188 ribu hektare.
Saat ini, sisa hutan tidak lebih dari 1,7 juta hektar atau tinggal 19 persen dari luas daratan riau seluas 8,9 juta hektar.
Okto Yugo, staf media dan kampanye Jikalahari menyebutkan, jikalahari mencatat 2009-2012, Riau kehilangan tutupan hutan alam sebesar 565.197.8 hektar atau 0,5 juta hekatre dengan laju deforestasi pertahun sebesar 188 ribu hektar pertahun dan 73,5 persen kehancuran terjadi pada hutan alam gambut.
Pihaknya bersama lsm lingkungan dan penggiat lingkungan akan terus melakukan aksi untuk menyelamatkan hutan Riau.
Diskusi juga membahas komunitas peduli lingkungan, persoalan RTRW Riau dan hutan untuk rakyat tersebut berkesimpulan bahwa buruknya tata kelola kehutanan di riau karena pemerintah indonesia membiarkan korporasi menebang hutan alam, merampas hutan tanah rakyat, melakukan praktek korupsi, illegal logging dan perusakan ekologis.
Sikap pembiaran atau pengabaian pemerintah menjadi keuntungan besar bagi korporasi padahal bertentangan dengan komitmen mengurangi emisi karbon sebesar 26 persen. (slt)
Komentar Anda :