Pasokan Vaksin Jembrana untuk Sapi di Pekanbaru Masih Terbatas
Rabu, 22 Maret 2017 - 08:54:23 WIB
SULUHRIAU, Pekanbaru- Kasus kematian sapi Bali akibat penyakit jembranan masih terjadi di Pekanbaru. Namun, penyakit ini bakal sulit diatasi, karena masih terbatasnya vaksin jembrana.
Dari catatan Disnas Pertanian melalui Bidang Peternakan, ada sebanyak 134 sapi mati, walaupun tidak semua diserang jembrana, melainkan juga ada serangan parasit darah.
Namun, paling banyak, adalah penyakit jembrana yang khususnya menyerang sapi Bali, dimana sapi ini juga populasi terbanyak di Pekanbaru dari 4.608 populasi sapi, 70 persennya adalah sapi Bali.
Menurut Kasi Hewan dan Kesmavent Dinas Peteranakan Pekanbaru, Herlandra Rabu, (22/3/2017), dilihat dari acaman dan kebutuhan vaksin jembaranan ini, stoknya masih terbatas, artinya bukan tidak ada, tetapi minim dari yang seharusnya.
Coba bayangkan dari lebih kurang 300-an sapi Bali (atau 70 persen dari populasi sapi 4.608) di Pekanbaru, vaksin tersedia 20 kemasan. Isi kemasan tersebut per kemasan 150 ml. Ini bisa digunakan untuk 50 ekor sapi. Produsen vaksin ini juga terbatas, hanya diproduksi Perusahaan Pusfetma Surabaya, dan batas kadaluarsa hanya enam bulan.
Karena satu ekor sapi dibutuhkan vaksin 3 ml. Dalam sistim vaksinasi ini, begitu diovservasi sapi terkena jembarana, lalu di vaksin, kemudian bulan berikutnya juga divaksin, dan kembali divaksin setahun berikutnya. "Kadang untuk sapi jantan, memang karena diperdagangkan kadang tidak sampai tahun berikutnya kita tak vaksin lagi karena sudah dijual peternak, tapi sapi betina yang harus terus dipantau," katanya.
Namun demikian, sejauh ini penanganan jembrana di Pekanbaru sudah dilakukan dengan baik sesuai SOP. "Insya Allah bisa kita atasi, dan kita berharap kematian sapi bisa berkurang," pungkas Herlandra. (krl)
Komentar Anda :