SULUHRIAU, Pekanbaru- Indonesia menempati peringkat ke- 90 di antara negara di kawasan Asia Pasifik dalam Global Talent Competitiveness Index (GTCI) 2017.

Lebih rendah dibandingkan dengan Singapura dan Malaysia yang masing-masing duduk di posiso ke 2 dan 28. Ini membuktikan masih rendah daya saing pada tahun ini, kalah dibandingkan sejumlah negara di kawasan asean termasuk dari Vietnam.

Hal itu dikatakan Direktur Pasca Sarjana Universitas Riau (UR) Prof DR Zulkarnain, SE, MM, dari laporan yang diterimanya, indeks tersebut, Vietnam dan Srilanka berada di atas Indonesa dengan rangking 86 dan 82.

Menurut Zulkarnain, laporan tersebut menunjukkan negara-negara di kawasan asia pasifik menunjukkan kesiapan bakat dan kemampuan yang kuat untuk menghadapi perkembangan teknologi dan daya saing di bidang ekonomi.

Laporan tersbut juga menyoroti peran penting pendidikan, sistem pendidikan harus merubah untuk membantu peserta didik mengembangkan kelincahan belajar dan menyesuaikan dengan cepat perubahan kondisi, apalagi saat ini di kawasan asean sudah diterapkan era masyarakat ekonomi  asean (MEA).

Prof Zulkarnain mengatakan, hal tersebut menjadi tantangan besar bagi Indonesia, terutama pada kemampuan negara untuk menarik bakat dan masih menghadapi masalah dalam hal pekerja lokal karena belum memiliki keterampilan tinggi untuk bersaing.

GTCI merupakan laporan tahunan yang diukur berdasarkan kemampuan suatu negara dalam bersaing mencetak bakat dan kemampuan SDM.

Laporan didukung Insead The Business School for The World, Human Capital Leadership Institute dan the Adecco Group tersebut mengeksplorasi efek dari perkembangan teknologi dalam kompetisi keahlian SDM dan pekerjaan masa depan. Intinya, untuk meningkatkan daya saing terkait dengan kurikulum proses pendidikan dan peningkatan kualitas SDM dan komptensi. [chr,slt]