SULUHRIAU, Pekanbaru- Petani perkebunan kelapa sawit di Riau didorong untuk merebut dana peremajaan (replanting) untuk 22 ribu hektare.

Total alokasi anggaran untuk 22 hektere sawit itu untuk seluruh Indonesia melalui Badan Pengelola Dana Perkebunan Kepala Sawit (BPDP-KS ) untuk peremajaan kebun yang sudah tua.

Selama ini ini kendala petani dalam melakukan peremajaan adalah masalah pendanaan. Penyuluh Pertanian Madya Provinsi Riau, Ismedi Utomo,menekankan pihaknya terus menyosialisasikan kepada para petani agar berani untuk melakukan peremajaan sawit, baik secara mandiri ataupun melalui koperasi dan lain sebagainya.

"Petani baik swasta maupun swadaya selama ini juga sering diingatkan untuk melengkapi persyaratan administrasi saat mengajukan proposal permohonan pemerjaan atau replanting, termasuk legalitas lahan perkebunan, sebagai salah satu persyaratan yang harus dilampirkan.

Sementara itu, Kadis Pertanian Tanaman Pangan Holtikultural Siak, Robiati menyebutkan, khusus di Kabupaten Siak diperkirakan sekitar 24 ribuan hektar kebun sawit yang harus melakukan peremajaan.

Peremajaan sawit sangat penting dilakukan, khusus usianya yang sudah mendekati 25 tahun apalagi pemerintah sudah mengalokasikan dana peremajaan untuk 22 ribu hektar se indonesia melalui badan pengelola dana perkebunan kepala sawit (BPDP-KS), maka hal tersebut harus dimanfaatkan. [slt]