Minggu, 22 September 2024 Pj Gubri Rahman Hadi sampaikan Sejumlah Poin Jadi Fokus Perhatian Pembangunan di Riau | Pemprov Riau Siapkan Hadiah Ratusan Juta Rupiah untuk Pacu Jalur Tepian Narosa Kuansing | Pemprov Riau Terima Penghargaan Paritrana Award 2024 Provinsi Terbaik Coverage Zona Sumatera | Sempena HUT ke-67 Riau, Pemprov Gelar Tabligh Akbar Hadirkan UAS dan Ustazd Das'ad Latief | Jelang Masa Akhir Tahapan Pemilu 2024, KPU Riau Gelar FGD Penyusunan Laporan Evaluasi | Pastikan Keamanan Penetapan Paslon Bupati-Wabup, Kapolres Kampar Cek Kesiapan di KPU
 
 
☰ Kesehatan
Asma, Rokok dan Polusi 'Renggut' 3,6 Juta Nyawa di Dunia
Sabtu, 19 Agustus 2017 - 12:54:56 WIB
(Foto REUTERS/Srdjan Zivulovic)
TERKAIT:
 
     

    SULUHRIAU- Sebuah penelitian terbaru merilis sejumlah penyakit paru-paru yang paling mematikan. Ada dua penyakit paru-paru, salah satunya disebabkan rokok yang telah membunuh 3,2 juta orang di dunia pada tahun tersebut.

    Diberitakan AFP, The Lancet Respiratory Medicine merilis hasil penelitian terbaru mereka dan menyebut ada dua penyakit paru-paru yang paling mematikan dan telah membunuh 3,6 juta orang di seluruh dunia.

    Dua penyakit tersebut adalah penyakit paru obstruktif kronis (COPD) yang sebagian besar disebabkan oleh merokok dan polusi, dan asma yang menyebabkan 400 ribu orang meninggal.

    COPD merupakan kelompok kondisi tertentu dari paru-paru yang menyebabkan penderitanya kesulitan bernapas, beberapa di antaranya adalah emfisema dan bronkitis.

    Studi yang dilakukan menemukan prevalensi asma di tahun penelitian meningkat dua kali lipat, namun untuk COPD melonjak delapan kali lipat.

    Penelitian itu menyebut pengobatan untuk kedua penyakit tersebut sebenarnya mampu dijangkau berbagai lapisan masyarakat, namun yang kebanyakan terjadi adalah tidak terdiagnosis, salah didiagnosis, atau tidak terobati.

    COPD menjadi peringkat ke-empat penyebab kematian di dunia pada 2015 menurut data Badan Kesehatan Dunia (WHO).

    Peringkat pertama penyebab kematian ditempati oleh penyakit jantung dengan 9 juta kasus, stroke dengan enam juta kematian, dan infeksi pernapasan bawah sekitar 3,2 juta kematian.

    Penelitian yang dilakukan oleh The Lancet Respiratory Medicine itu dipimpin oleh Theo Vos, seorang profesor di Institut of Health Metrics and Evaluation di the University of Washington.

    Vos dan tim menganalisis data dari 188 negara untuk mengamati, di masing-masing negara, jumlah kasus kematian dan penyebabnya setiap tahun dari 1990 hingga 2015.

    Prevalensi COPD dan rasio kematiannya menurun pada periode pengamatan tersebut, namun jumlah kematian cenderung meningkat hampir 12 persen. Meningkatnya jumlah kematian ini ditengarai karena bertambahnya angka penduduk.

    Untuk kasus asma, prevalensi naik hingga 13 persen hingga menjadi 358 juta orang di seluruh dunia. Namun angka kematian menurun hingga seperempatnya.

    "Penyakit ini kurang mendapat perhatian dibandingkan penyakit kronis tidak menular lainnya seperti kardiovaskular, kanker, atau diabetes," kata Vos dalam pernyataannya.

    Studi tersebut menemukan sejumlah negara dengan kejadian COPD tinggi pada 2015 adalah Papua Nugini, India, Lesotho, dan Nepal.

    Sedangkan untuk asma, penyakit ini banyak ditemukan di Afghanistan, Republik Afrika Tengah, Fiji, Kiribati, Lesotho, Papua Nugini, dan Swaziland.   

    Sumber: CNNIndonesia.com



     
    Berita Lainnya :
  • Jelang Masa Akhir Tahapan Pemilu 2024, KPU Riau Gelar FGD Penyusunan Laporan Evaluasi
  • Pastikan Keamanan Penetapan Paslon Bupati-Wabup, Kapolres Kampar Cek Kesiapan di KPU
  • Dua Alumni SMA Olahraga Riau Atlet Ski Air Sabet 1 Emas dan 1 Perak di PON 2024
  • Bupati NatunaTerima Penghargaan Inovasi Membangun Negeri 2024 dari tvOne
  • Sebanyak 24 Pemilik Sasana Tinju di Kota Pekanbaru Dukung Edy-Bibra
  •  
    Komentar Anda :

     
    + Indeks Berita +
    01 Jelang Masa Akhir Tahapan Pemilu 2024, KPU Riau Gelar FGD Penyusunan Laporan Evaluasi
    02 Pastikan Keamanan Penetapan Paslon Bupati-Wabup, Kapolres Kampar Cek Kesiapan di KPU
    03 Dua Alumni SMA Olahraga Riau Atlet Ski Air Sabet 1 Emas dan 1 Perak di PON 2024
    04 Bupati NatunaTerima Penghargaan Inovasi Membangun Negeri 2024 dari tvOne
    05 Sebanyak 24 Pemilik Sasana Tinju di Kota Pekanbaru Dukung Edy-Bibra
    06 Sadis, Pelaku Sekap Gadis Penjual Goreng dengan Mulut Tertutup Dibawa ke Atas Bukit, Diperkosa dan Dikubur
    07 Dimangsa, Kepala Kakek 68 Tahun di Rohil Ditemukan Dalam Perut Buaya
    08 Kapolda Apresiasi Cipayung Plus Riau Dukung Pilkada Damai-Gembira 2024
    09 Disergap Satnarkoba Polres Kampar, Warga Muara Jalai tidak Berkutik
    10 Bersama Personil TNI, Lapas KLS IIB Pasir Pengaraian Lakukan Perawatan Senjata Api
    11 Gedung Tiga Dinas di Komplek Perkantoran Pemko Pekanbaru Tenayan Raya Terbakar Hebat
    12 Tim Formatur Hasil Kongres II SMSI Rampungkan Penyusunan Kepengurusan Periode 2024-2029
    13 Kapolres Kampar Gelar Coffee Morning dengan KPU-Bawaslu serta Papaslon Bupati- Wakil Bupati Kampar
    14 Hafit Syukri: Pasangan Indah Sangat Cocok Pimpin Rohul
    15 KPU Kampar Gelar Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi dan Penetapan DPT Pilkada Serentak 2024
    16 Hukum Bank ASI Dalam Presfektif Hukum Islam
    17 11 Hari Pelarian, Pelaku Pembunuhan Gadis Penjual Goreng Akhirnya Ditangkap dan Digelandang Polisi
    18 KPU Kampar Gelar Rakor Persiapan Tahapan Kampanye dan Dana Kampanye Pilkada 2024
    19 DPRD Riau Periode 2024-2025 Bentuk 8 Fraksi, PPP dan PAN Bergabung
    20 HPN Tahun 2025 Ditetapkan di Provinsi Riau
    21 FKUB Pekanbaru Sambut Hangat Silaturrahmi Bapaslon Wako-Wawako IDAMAN
    22 KPU Riau Gelar Rakor Persiapan Kampanye dan Pengelolaan Dana Kampanye
     
    Redaksi | Indeks Berita
    Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik
    © SuluhRiau.com | Pencerahan Bagi Masyarakat