" />
 
Minggu, 22 September 2024 Pastikan Keamanan Penetapan Paslon Bupati-Wabup, Kapolres Kampar Cek Kesiapan di KPU | Pj Gubri Terima Audiensi Investor dari Enam Negara, Ajak Berinvestasi di Bumi Lancang Kuning | Pj Gubernur Riau Audiensi Tim Kementerian dan Lembaga Kemenko Marves RI | Pj Gubri Perbaiki Sejumlah Ruas Jalan di Pekanbaru, Pj Wako dan Tokoh Masyarakat Ucapkan Terima Kasih | Pj Gubernur Riau Tinjau Empat Ruas Jalan di Kota Pekanbaru | Pj Gubernur Riau Serahkan SK kepada 173 PPPK Guru di Rohil
 
 
☰ Pendidikan
Great Firewall, Teknologi Sensor China yang Blokir Whatsapp
Selasa, 26 September 2017 - 09:49:56 WIB
Ilustrasi, Tembok Besar China. Secara virtual, China juga memblokir akses internet di negaranya dengan teknologi Great Firewall, istilah yang diambil dari bangunan ternama di China, Great Wall. (dok. Thinkstock/Hung_Chung_Chih

SULUHRIAU- "Great Firewall" adalah istilah yang umum digunakan dalam sistem sensor internet di China.

Ini adalah bagian dari Proyek Perlindungan Emas (Golden Shield Project) atau dikenal juga Proyek Keamanan Kerja Nasional untuk Informasi Publik (National Public Security Work Informational Project) pemerintah negeri tirai bambu itu.

Proyek ini berisi usaha legislasi dan teknologi digunakan untuk meregulasi internet. Great Firewall adalah salah satu cara dari sisi teknologi. Ia akan memblokir situs asing, aplikasi, media sosial, VPN, email, pesan instan, dan sumber online lain yang dianggap tidak pantas atau menyerang pemerintah.

Mulai dari konten porno, kekerasan, hingga materi politik yang sensitif kena jerat firewall ini. Konten politis berbau demokrasi dan menyoroti hal negatif dari Partai Komunis di China bakal diblokir.

Media sosial asing juga akan kena sensor jika mereka tak menyetujui persyaratan aturan dan hukum pemerintah China. Pemerintah China ingin agar mereka bisa mengawasi dan menyensor konten yang beredar di media sosial itu.

Alasan ini pula yang melatari mengapa Whatsapp akhirnya diblokir. Enkripsi end-to-end Whatsapp dinilai merepotkan. Karena enkripsi ini membuat pemerintah China tak bisa mengintip pesan yang dikirimkan lewat Whatsapp.

Berbagai teknologi dikombinasikan oleh pemerintah dan perusahaan internet lokal. Mulai dari filter kata kunci, daftar hitam alamat IP, DNS poisoning, packet inspection, hingga sensor manual, demikian dijelaskan dalam situs Great Firewall of China. Lewat situs ini pula, pengguna bisa mengecek apakah situs mereka bisa diakses di China daratan atau tidak.

Great Firewall of China mengarahkan seluruh traffic internasional secara virtual lewat sejumlah poin akses. Poin akses ini berisi server pemerintah yang akan memfilter traffic tersebut, seperti ditulis Sciencemag.

Selain pemblokiran, cara lain untuk membungkam pengguna adalah dengan mencekik akses internet ke suatu layanan atau situs. Dengan kecepatan internet yang begitu lambat, maka pengguna pun pelan-pelan tak lagi menggunakan layanan itu dan memilih layanan yang lebih nyaman digunakan, demikian dilaporkan The New York Times.

Tentu saja layanan yang lebih nyaman digunakan itu sudah memenuhi syarat yang ditentukan pemerintah China, yaitu bisa diawasi konten yang berseliweran di dalamnya. 

Sumber: CNN Indonesia.com



 
Berita Lainnya :
  • Pastikan Keamanan Penetapan Paslon Bupati-Wabup, Kapolres Kampar Cek Kesiapan di KPU
  • Dua Alumni SMA Olahraga Riau Atlet Ski Air Sabet 1 Emas dan 1 Perak di PON 2024
  • Bupati NatunaTerima Penghargaan Inovasi Membangun Negeri 2024 dari tvOne
  • Sebanyak 24 Pemilik Sasana Tinju di Kota Pekanbaru Dukung Edy-Bibra
  • Sadis, Pelaku Sekap Gadis Penjual Goreng dengan Mulut Tertutup Dibawa ke Atas Bukit, Diperkosa dan Dikubur
  •  
    Komentar Anda :

     
    + Indeks Berita +
    01 Pastikan Keamanan Penetapan Paslon Bupati-Wabup, Kapolres Kampar Cek Kesiapan di KPU
    02 Dua Alumni SMA Olahraga Riau Atlet Ski Air Sabet 1 Emas dan 1 Perak di PON 2024
    03 Bupati NatunaTerima Penghargaan Inovasi Membangun Negeri 2024 dari tvOne
    04 Sebanyak 24 Pemilik Sasana Tinju di Kota Pekanbaru Dukung Edy-Bibra
    05 Sadis, Pelaku Sekap Gadis Penjual Goreng dengan Mulut Tertutup Dibawa ke Atas Bukit, Diperkosa dan Dikubur
    06 Dimangsa, Kepala Kakek 68 Tahun di Rohil Ditemukan Dalam Perut Buaya
    07 Kapolda Apresiasi Cipayung Plus Riau Dukung Pilkada Damai-Gembira 2024
    08 Disergap Satnarkoba Polres Kampar, Warga Muara Jalai tidak Berkutik
    09 Bersama Personil TNI, Lapas KLS IIB Pasir Pengaraian Lakukan Perawatan Senjata Api
    10 Gedung Tiga Dinas di Komplek Perkantoran Pemko Pekanbaru Tenayan Raya Terbakar Hebat
    11 Tim Formatur Hasil Kongres II SMSI Rampungkan Penyusunan Kepengurusan Periode 2024-2029
    12 Kapolres Kampar Gelar Coffee Morning dengan KPU-Bawaslu serta Papaslon Bupati- Wakil Bupati Kampar
    13 Hafit Syukri: Pasangan Indah Sangat Cocok Pimpin Rohul
    14 KPU Kampar Gelar Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi dan Penetapan DPT Pilkada Serentak 2024
    15 Hukum Bank ASI Dalam Presfektif Hukum Islam
    16 11 Hari Pelarian, Pelaku Pembunuhan Gadis Penjual Goreng Akhirnya Ditangkap dan Digelandang Polisi
    17 KPU Kampar Gelar Rakor Persiapan Tahapan Kampanye dan Dana Kampanye Pilkada 2024
    18 DPRD Riau Periode 2024-2025 Bentuk 8 Fraksi, PPP dan PAN Bergabung
    19 HPN Tahun 2025 Ditetapkan di Provinsi Riau
    20 FKUB Pekanbaru Sambut Hangat Silaturrahmi Bapaslon Wako-Wawako IDAMAN
    21 KPU Riau Gelar Rakor Persiapan Kampanye dan Pengelolaan Dana Kampanye
    22 Digelar di MIN 3, Kasubbag TU Kemenag Buka Lomba Final Tahfizh Al-Qur’an Juz 30 Tingkat MI Se Pekanbaru
     
    Redaksi | Indeks Berita
    Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik
    © SuluhRiau.com | Pencerahan Bagi Masyarakat