SULUHRIAU, Pekanbaru- Dalam rangka mensukseskan helat demokrasi pada tahun politik 2018 dan 2019, KPU Pekanbaru menggelar sosialisasi penyelenggaraan pilkada, Kamis (7/12/2017).

Ketua KPU Pekanbaru Amiruddin Sijaya saat memberikan sambutan menyampaikan hasil survei KPU Pekanbaru mengatakan, dalam beberapa kali penyelenggaraan pemilu partisipasi cukup rendah, bahkan dalam pilwako pekanbaru yang dilaksanakan Februari 2017 lalu, angka partisipasi pemilih pekanbaru hanya 51,9 persen.

Hasil survey tersebut ternyata cukup mencengakan dan sebagaian di luar dugaan, yaitu rendahnya partisipasi pemilih di kota pekanbaru disebabkan kawasan pinggiran kota lebih aktif datang ke tps dibanding kawasan perkantoran, kemudian pedagang lebih rajin datang ke TPS dibanding PNS.

Selain itu banyak faktor lainnya yang melatar belakangi rendahnya partisipasi pemilih, sehingga pada pelaksanaan pilkada serentak 2018 dan pemilu 2019 banyak  dilakukan kegiatan dalam rangka mendongkrak rendahnya tingkat paritipasi.

Sementara itu, Zulwisman, dosen FH Universitas Riau (UR) menjabarkan landasan hukum dan undang-undang yang digunakan dalam pelaksanaan pilkada 2018 dan juga pemilu 2019 mendatang, mulai dari aturan yang digunakan sebelumnya hingga terjadi perubahan aturan.

Sedangkan Kepala Kesbangpol Pekanbaru Agung Pramono dalam materinya menyampaikan agar pemilih lebih cerdas dalam memilih, tujuannya untuk mendapatkan pemimpin yang berkualitas untuk daerah Pekanbaru. [slt]