Rakernas Karhutla, Wiranto Sebut Kebakaran Hutan Seperti Ancaman Terorisme
Selasa, 19 Desember 2017 - 11:37:17 WIB
SULUHRIAU- Jakarta - Menko Polhukam Wiranto menghadiri Rakernas Kemenko Perekonomian tentang Pencegahan Kebakaran Hutan, Kebun, dan Lahan (Karhutbunla) 2017. Wiranto mengatakan kebakaran hutan di Indonesia sudah seperti ancaman terorisme.
Rakernas Kemenko Perekonomian ini digelar di Hotel Borobudur Jakarta, Pasar Baru, Jakarta Pusat, Selasa (19/12/2017). Hadir dalam acara tersebut Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani, serta Ketua BMKG Dwikorita Karnawati.
"Indonesia sudah dianggap sebagai paru-paru dunia. Maka kalau ada kebakaran di wilayah Indonesia, maka sudah mengurangi dan merusak paru-paru itu. Sehingga sudah jadi masalah global. Asap yang dihasilkan juga melewati batas regional global. Karena asap nggak mengenal batasan negara kan. Seperti terorisme saja," kata Wiranto di acara tersebut.
Menurut Wiranto, Indonesia harus terus melakukan pencegahan, penanggulangan, serta pemulihan bencana kebakaran hutan dan lahan. Meski dalam 3 tahun karhutla sudah mulai menurun, namun jika dibiarkan akan timbul kembali.
"Tapi tugas kita belum selesai. Kebakaran hutan ini ibarat penyakit ya. Penyakit yang terus perlu ditanggulangi. Ibaratnya 3 tahun ini sudah kita redam. Tapi kalau nggak kita cegah terus ya bisa timbul lagi," ujar Wiranto.
Wiranto menambahkan, kebakaran hutan di Indonesia juga disebabkan adanya kebiasaan dan budaya masyarakat dalam membakar lahan. Hal ini diperparah dengan perusahaan yang juga membakar lahannya.
"Tadi Bu Menko PMK juga sempat nyinggung soal perilaku membakar hutan, ini sudah menjadi kebiasaan dan budaya manusia kita yang sulit diberantas. Belum lagi perusahaan-perusahaan yang licik membakar hutan, ini penyakit yang masih ada," ucap dia.
Pencegahan, penanggulangan, dan pemulihan kebakaran hutan di Indonesia harus dilakukan dengan kerjasama antar kementerian dan lembaga. "Pekerjaan kita ini dalam pencegahan, penanggulangan, dan pemulihan ini harus dilakukan secara simultan, sehingga batasnya juga jelas," papar Wiranto.
"Bagian pencegahan ada pak Darmin (Menko Perekonomian). Kalau Menkopolhukam ini kami yang bagian penanggulangan ketika sudah terjadi. Bagian masalah tempurnya. Yang paling sulit ini pekerjaan Menko PMK. Karena ngurusin manusia mulai dari hulu hingga hilir. Sehingga 3 menko ini harus bekerja keras," imbuhnya.
Seumber: detik.com \ Editor: Jandri
Komentar Anda :