Minggu, 22 September 2024 Pastikan Keamanan Penetapan Paslon Bupati-Wabup, Kapolres Kampar Cek Kesiapan di KPU | Pj Gubri Terima Audiensi Investor dari Enam Negara, Ajak Berinvestasi di Bumi Lancang Kuning | Pj Gubernur Riau Audiensi Tim Kementerian dan Lembaga Kemenko Marves RI | Pj Gubri Perbaiki Sejumlah Ruas Jalan di Pekanbaru, Pj Wako dan Tokoh Masyarakat Ucapkan Terima Kasih | Pj Gubernur Riau Tinjau Empat Ruas Jalan di Kota Pekanbaru | Pj Gubernur Riau Serahkan SK kepada 173 PPPK Guru di Rohil
 
 
☰ Internasional
Dilema Yakuza, Organisasi Kriminal yang Juga Aktif Kegiatan Sosial
Sabtu, 13 Januari 2018 - 10:50:43 WIB
Geng yakuza Yamaguchi-gumi. (Foto: Imgur/Okz)

SULUHRIAU- Banyak yang beranggapan bahwa Yakuza adalah sebuah organisasi kriminal tunggal. Faktanya tidak demikian. Yakuza adalah sekelompok dari geng-geng kriminal yang menyerupai mafia di Amerika Serikat (AS).

Yakuza kadang juga disebut boryokudan yang berarti kelompok-kelompok kriminal. Istilah yakuza kadang digunakan sebagai kata ganti bagi seorang individu atau kelompok kriminal di negara-negara Barat sehingga sering dianggap sebagai sebuah organisasi kejahatan tunggal.

Kelompok yang juga kadang disebut gokado itu mengadopsi ritual-ritual samurai dan juga mencirikan anggotanya dengan tato tertentu.  Dinukil dari Britannica, yakuza biasa terlibat dalam tindak kejahatan penipuan, pemerasan, penyelundupan, prostitusi, perdagangan narkoba, perjudian, dan lainnya di kota-kota besar di Jepang.

Kata yakuza dalam bahasa Jepang berarti tidak ada gunanya. Istilah tersebut diyakini berasal dari permainan kartu di Negeri Sakura yang menyerupai blackjack. Kartu Ya-Ku-Sa (9-8-3) jika dijumlahkan memiliki nilai 20, yang berarti kegagalan paling menyakitkan dalam permainan blackjack.

Sejarah kemunculan yakuza sendiri agak sulit ditentukan, tetapi banyak yang meyakini dimulai dari geng ronin (samurai tak bertuan) yang berubah haluan menjadi penjahat. Para ronin itu awalnya melakukan perbuatan-perbuatan baik seperti melindungi warga sebagaimana samurai pada abad ke-17.

Menurut estimasi Kepolisian Jepang, anggota yakuza mencapai angka tertinggi, yakni 184 ribu orang, pada awal dekade 1960. Namun, jumlah tersebut merosot jauh ketika memasuki abad ke-21 yang diperkirakan tinggal 80 ribu orang, yang terbagi menjadi anggota reguler dan sekutu.

Para anggota yakuza dibagi menjadi ratusan geng berbeda. Sebagian besar dari mereka berafiliasi di bawah salah satu dari 20 orang geng-geng konglomerat. Hingga saat ini diketahui ada empat geng yakuza terbesar di Jepang.

Geng konglomerat terbesar adalah Yamaguchi-gumi yang didirikan pada 1915 oleh Yamaguchi Harukichi. Geng tersebut baru benar-benar berkembang pesat dan membesar setelah Perang Dunia II berkat jasa Taoka Kazuo. Yamaguchi-gumi saat ini memiliki 55 ribu anggota yang dibagi dalam 850 klan.

Geng yakuza terbesar kedua di Jepang adalah Sumiyoshi-kai dengan anggota sekira 20 ribu orang dan dibagi menjadi 277 klan. Berikutnya adalah Inagawa-kai yang terdiri dari 15 ribu anggota yang dibagi dalam 313 klan. Terakhir ada nama Aizukotetsu-kai yang memiliki anggota 7.000 orang.

Mirip dengan mafia Italia, hirarki yakuza mengingatkan pada garis keturunan sebuah keluarga. Pemimpin geng atau konglomerat yakuza dikenal dengan sebutan oyabun atau bos, sementara para pengikut disebut sebagai kobun atau anak.

Para kobun secara tradisional harus mengambil sumpah setia kepada para oyabun. Anggota yang melanggar kode-kode etik yakuza harus melakukan pertobatan kepada si oyabun. Salah satu ritual penebusan dosa itu adalah dengan memotong jari kelingking dengan pedang dan dipersembahkan kepada oyabun.

Dalam perkembangannya, yakuza berubah menjadi kejahatan kerah putih atau kalangan atas. Mereka saat ini lebih sering menggunakan modus operandi pemerasan sebagai ganti kekerasan. Aktivitas tersebut menciptakan hubungan yang rumit antara yakuza dengan polisi.

Keberadaan serta aktivitas dari yakuza sudah terbaca oleh Kepolisian Jepang. Akan tetapi, polisi tidak pernah melakukan apa pun terhadap geng-geng kriminal itu. Dalih yang biasa dipakai adalah para geng kriminal itu kadang juga melakukan hal-hal baik bagi masyarakat. Pemerintah Jepang pun dinilai terlalu toleran terhadap keberadaan yakuza karena kegiatan-kegiatan sosial mereka.

Akan tetapi, pandangan masyarakat Jepang terhadap yakuza tidak berubah. Organisasi tersebut tetap dianggap memiliki tendensi melakukan tindak kriminal meski hanya berupa kejahatan jalanan biasa. Meski begitu, pemerintah Jepang terus memberlakukan undang-undang yang lebih ketat terhadap geng-geng kriminal seperti yakuza.

Sumber: Okezone.com | Editor: Jandri




 
Berita Lainnya :
  • Pastikan Keamanan Penetapan Paslon Bupati-Wabup, Kapolres Kampar Cek Kesiapan di KPU
  • Dua Alumni SMA Olahraga Riau Atlet Ski Air Sabet 1 Emas dan 1 Perak di PON 2024
  • Bupati NatunaTerima Penghargaan Inovasi Membangun Negeri 2024 dari tvOne
  • Sebanyak 24 Pemilik Sasana Tinju di Kota Pekanbaru Dukung Edy-Bibra
  • Sadis, Pelaku Sekap Gadis Penjual Goreng dengan Mulut Tertutup Dibawa ke Atas Bukit, Diperkosa dan Dikubur
  •  
    Komentar Anda :

     
    + Indeks Berita +
    01 Pastikan Keamanan Penetapan Paslon Bupati-Wabup, Kapolres Kampar Cek Kesiapan di KPU
    02 Dua Alumni SMA Olahraga Riau Atlet Ski Air Sabet 1 Emas dan 1 Perak di PON 2024
    03 Bupati NatunaTerima Penghargaan Inovasi Membangun Negeri 2024 dari tvOne
    04 Sebanyak 24 Pemilik Sasana Tinju di Kota Pekanbaru Dukung Edy-Bibra
    05 Sadis, Pelaku Sekap Gadis Penjual Goreng dengan Mulut Tertutup Dibawa ke Atas Bukit, Diperkosa dan Dikubur
    06 Dimangsa, Kepala Kakek 68 Tahun di Rohil Ditemukan Dalam Perut Buaya
    07 Kapolda Apresiasi Cipayung Plus Riau Dukung Pilkada Damai-Gembira 2024
    08 Disergap Satnarkoba Polres Kampar, Warga Muara Jalai tidak Berkutik
    09 Bersama Personil TNI, Lapas KLS IIB Pasir Pengaraian Lakukan Perawatan Senjata Api
    10 Gedung Tiga Dinas di Komplek Perkantoran Pemko Pekanbaru Tenayan Raya Terbakar Hebat
    11 Tim Formatur Hasil Kongres II SMSI Rampungkan Penyusunan Kepengurusan Periode 2024-2029
    12 Kapolres Kampar Gelar Coffee Morning dengan KPU-Bawaslu serta Papaslon Bupati- Wakil Bupati Kampar
    13 Hafit Syukri: Pasangan Indah Sangat Cocok Pimpin Rohul
    14 KPU Kampar Gelar Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi dan Penetapan DPT Pilkada Serentak 2024
    15 Hukum Bank ASI Dalam Presfektif Hukum Islam
    16 11 Hari Pelarian, Pelaku Pembunuhan Gadis Penjual Goreng Akhirnya Ditangkap dan Digelandang Polisi
    17 KPU Kampar Gelar Rakor Persiapan Tahapan Kampanye dan Dana Kampanye Pilkada 2024
    18 DPRD Riau Periode 2024-2025 Bentuk 8 Fraksi, PPP dan PAN Bergabung
    19 HPN Tahun 2025 Ditetapkan di Provinsi Riau
    20 FKUB Pekanbaru Sambut Hangat Silaturrahmi Bapaslon Wako-Wawako IDAMAN
    21 KPU Riau Gelar Rakor Persiapan Kampanye dan Pengelolaan Dana Kampanye
    22 Digelar di MIN 3, Kasubbag TU Kemenag Buka Lomba Final Tahfizh Al-Qur’an Juz 30 Tingkat MI Se Pekanbaru
     
    Redaksi | Indeks Berita
    Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik
    © SuluhRiau.com | Pencerahan Bagi Masyarakat