Penganiayan KH Emon Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hidayah Terus Diburu Polisi
Sabtu, 27 Januari 2018 - 16:39:06 WIB
|
KH Emon Umar Basyri dirawat intensif di RS Al Islam Bandung, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Sabtu (27/1/2018). [Foto SINDO]
|
SULUHRIAU- Unit Reskrim Polsek Cicalengka, Satreskrim Polres Bandung, dan Ditreskrimum Polda Jabar, bergerak cepat menyelidiki kasus penganiayaan terhadap KH Emon Umar Basyri (60), pengasuh Pondok Pesantren Al-Hidayah Santiong.
Berdasarkan keterangan saksi Engkos Koswara dan Endi Iskandar, warga sekitar ponpes, pelaku yang menganiaya korban memiliki ciri-ciri,usia sekitar 45-50 tahun, mengenakan kemeja levi’s biru, mengenakan sarung, dan berperawakan kurus. Tinggi tubuh sedang sekitar 160-165 centimeter.
"Itu berdasarkan keterangan saksi yang telah diperiksa. Petugas masih mendalami kasus ini, mudah-mudahan cepat terungkap," kata Kabid Humas Polda Jabar AKBP Hari Suprapto.
Diketahui, KH Emon Umar Basyri dianiaya orang tak dikenal di dalam Masjid Al Hidayah Ponpes Al Hidayah Santiong pada Sabtu (27/1/2018) sekitar pukul 05.30 WIB. Korban dianiaya pelaku saat wirid seusai melaksanakan salah Subuh berjamaah.
Saat ini, KH Emon yang menderita tulang hidung patah dan tengkorak kepala retak itu, dirawat intensif di RS Al Islam Bandung, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung. Kasus penganiayaan itu kini ditangani Polsek Cicalengka dibantu oleh Satreskrim Polres Bandung dan Polda Jabar.
"Kami berharap polsai segera mengungkap kasus ini dan menangkap pelakunya," tutur Bendahara PC NU Kabupaten Bandung Fauzie yang merupakan kerabat korban KH Emon Umar Basyri.
Sumber: Sindonews.com | Editor: Jandri
Komentar Anda :