Minggu, 22 September 2024 Pastikan Keamanan Penetapan Paslon Bupati-Wabup, Kapolres Kampar Cek Kesiapan di KPU | Pj Gubri Terima Audiensi Investor dari Enam Negara, Ajak Berinvestasi di Bumi Lancang Kuning | Pj Gubernur Riau Audiensi Tim Kementerian dan Lembaga Kemenko Marves RI | Pj Gubri Perbaiki Sejumlah Ruas Jalan di Pekanbaru, Pj Wako dan Tokoh Masyarakat Ucapkan Terima Kasih | Pj Gubernur Riau Tinjau Empat Ruas Jalan di Kota Pekanbaru | Pj Gubernur Riau Serahkan SK kepada 173 PPPK Guru di Rohil
 
 
☰ Daerah
Ilmuwan Temukan Fosil Burung Terkecil yang Hidup 127 Juta Tahun Lalu
Rabu, 07 Maret 2018 - 10:06:35 WIB

SULUHRIAU- Para ilmuwan mengungkapkan mereka telah menemukan fosil burung terkecil di dunia.

Bayi burung itu hidup 127 juta tahun yang lalu dan tergolong ke dalam kelompok burung primitif yang hidup bersama-sama dengan dinosaurus.

Fosil burung dari periode ini tergolong jarang, dan fosil-fosil anak unggas lebih langka lagi, "paling langka di antara yang langka".

Para ilmuwan mengatakan penemuan fosil burung itu memungkinkan mereka menelaah lebih jauh kehidupan unggas purba yang sudah punah, yang hidup antara 250 dan 66 juta tahun yang lalu.

Unggas itu termasuk dalam keluarga enantiornithine, yang sebagian besar memiliki gigi dan cakar di masing-masing sayapnya, namun secara keseluruhan tampak seperti burung modern.

"Sangat menakjubkan ketika menyadari bahwa banyak jenis burung yang kita lihat di antara unggas-unggas sekarang ini ternyata sudah berkembang sejak lebih dari 100 juta tahun yang lalu," kata Luis Chiappe, dari Museum Sejarah Alam, Los Angeles.

Burung itu mati tidak lama setelah menetas dari telurnya.

Para periset dari Inggris, Spanyol, Swedia dan Amerika Serikat menggunakan teknologi mutakhir untuk mempelajari tulang fosilnya.

Analisis dalam sinkrotron - partikel yang menggunakan cahaya sangat intens untuk mempelajari minute matter - mengungkapkan bahwa anak unggas itu mungkin belum bisa terbang pada tahap ini.

Tulang rawan pada sternum (tulang dada di tengah) belum sepenuhnya mengeras menjadi tulang.

Peneliti utama Fabien Knoll dari ARAID-Dinopolis dan University of Manchester mengatakan bahwa analisis perkembangan tulang dapat digunakan untuk mempelajari sejumlah karakteristik evolusioner.

"Teknologi baru menawarkan kemampuan paleontologi yang belum pernah ada sebelumnya untuk menyelidiki kerangka-kerangka itu," katanya.

Kerangka-kerangka tersebut ditemukan bertahun-tahun yang lalu di situs Las Hoyas yang terkenal di Spanyol. Namun, sebagian besar baru diteliti sekarang.

"Teknik yang kami gunakan untuk menganalisisnya di kertas (seperti mikrotomografi sinkrotron dan pemetaan unsur) belum dikembangkan saat spesimen itu ditemukan," kata Dr Knoll.

Mempelajari proses perkembangan tulang bisa banyak menjelaskan tentang kehidupan dan perkembangan anak burung. Bayi unggas zaman purba ini mungkin sudah seperti ayam modern, yang memiliki bulu dan bisa bergerak sejak lahir.

Atau bisa juga lebih mirip dengan burung-burung lainnya, yang menetas tanpa bulu dengan mata tertutup, yang berarti membutuhkan pengasuhan dari induknya.

Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Nature Communications menunjukkan bahwa enantiornithines atau keluarga unggas memang sangat beragam dalam perilaku serta perkembangannya.

Sumber: BBCIndonesia.com | Editor: Jandri




 
Berita Lainnya :
  • Pastikan Keamanan Penetapan Paslon Bupati-Wabup, Kapolres Kampar Cek Kesiapan di KPU
  • Dua Alumni SMA Olahraga Riau Atlet Ski Air Sabet 1 Emas dan 1 Perak di PON 2024
  • Bupati NatunaTerima Penghargaan Inovasi Membangun Negeri 2024 dari tvOne
  • Sebanyak 24 Pemilik Sasana Tinju di Kota Pekanbaru Dukung Edy-Bibra
  • Sadis, Pelaku Sekap Gadis Penjual Goreng dengan Mulut Tertutup Dibawa ke Atas Bukit, Diperkosa dan Dikubur
  •  
    Komentar Anda :

     
    + Indeks Berita +
    01 Pastikan Keamanan Penetapan Paslon Bupati-Wabup, Kapolres Kampar Cek Kesiapan di KPU
    02 Dua Alumni SMA Olahraga Riau Atlet Ski Air Sabet 1 Emas dan 1 Perak di PON 2024
    03 Bupati NatunaTerima Penghargaan Inovasi Membangun Negeri 2024 dari tvOne
    04 Sebanyak 24 Pemilik Sasana Tinju di Kota Pekanbaru Dukung Edy-Bibra
    05 Sadis, Pelaku Sekap Gadis Penjual Goreng dengan Mulut Tertutup Dibawa ke Atas Bukit, Diperkosa dan Dikubur
    06 Dimangsa, Kepala Kakek 68 Tahun di Rohil Ditemukan Dalam Perut Buaya
    07 Kapolda Apresiasi Cipayung Plus Riau Dukung Pilkada Damai-Gembira 2024
    08 Disergap Satnarkoba Polres Kampar, Warga Muara Jalai tidak Berkutik
    09 Bersama Personil TNI, Lapas KLS IIB Pasir Pengaraian Lakukan Perawatan Senjata Api
    10 Gedung Tiga Dinas di Komplek Perkantoran Pemko Pekanbaru Tenayan Raya Terbakar Hebat
    11 Tim Formatur Hasil Kongres II SMSI Rampungkan Penyusunan Kepengurusan Periode 2024-2029
    12 Kapolres Kampar Gelar Coffee Morning dengan KPU-Bawaslu serta Papaslon Bupati- Wakil Bupati Kampar
    13 Hafit Syukri: Pasangan Indah Sangat Cocok Pimpin Rohul
    14 KPU Kampar Gelar Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi dan Penetapan DPT Pilkada Serentak 2024
    15 Hukum Bank ASI Dalam Presfektif Hukum Islam
    16 11 Hari Pelarian, Pelaku Pembunuhan Gadis Penjual Goreng Akhirnya Ditangkap dan Digelandang Polisi
    17 KPU Kampar Gelar Rakor Persiapan Tahapan Kampanye dan Dana Kampanye Pilkada 2024
    18 DPRD Riau Periode 2024-2025 Bentuk 8 Fraksi, PPP dan PAN Bergabung
    19 HPN Tahun 2025 Ditetapkan di Provinsi Riau
    20 FKUB Pekanbaru Sambut Hangat Silaturrahmi Bapaslon Wako-Wawako IDAMAN
    21 KPU Riau Gelar Rakor Persiapan Kampanye dan Pengelolaan Dana Kampanye
    22 Digelar di MIN 3, Kasubbag TU Kemenag Buka Lomba Final Tahfizh Al-Qur’an Juz 30 Tingkat MI Se Pekanbaru
     
    Redaksi | Indeks Berita
    Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik
    © SuluhRiau.com | Pencerahan Bagi Masyarakat