Kecemasan Gagal Kedelai di Argentina, Dongkrak Harga TBS Riau
Kamis, 08 Maret 2018 - 10:51:04 WIB
SULUHRIAU, Pekanaru- Penurunan produksi minyak sawit Malaysia menjadi sentimen positif yang mendorong pulihnya harga crude palm oil (CPO) dunia.
Selain itu, melemahnya nilai mata uang ringgit menjadi pendorong menguatnya harga tanda buah segar (TBS) kelapa sawit di Riau.
Penguatan CPO tercatat karena penguatan karena mengikuti kenaikan harga minyak kedelai sebagai produk subtitusi yang berada di level tertinggi satu tahun.
"Minyak kedelai naik di tengah kecemasan gagal panen di Argentina menjadi faktor eksternal yang menjadi penguat atau naiknya harga tandah buah segar (TBS) di Riau," jelas Kasi Pengolahan dan Pemasaran Perkembangan Mutu Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Riau, Tengku Neni Mega Ayu.
Dalam rapat tim penetapan harga yang dipimpinnya dan dihadiri Perwakilan Aspek PIR Riau dijelaskan, harga TBS untuk kelompok usia itu menjadi rp1.931,30 per kilogram untuk periode 7 - 13 Maret 2018 yang megnalami kenaikan dengan kenaikan terbesar untuk kelompok umur 10 - 20 tahun sebesar Rp 28,58/kg atau mencapai 1,5 persen dari harga
pekan lalu.
Sedangkan faktor internal kenaikan harga TBS disebabkan naiknya harga jual CPO secara signifikan dari hampir seluruh perusahaan sumber data, meskipun harga jual kernel tercatat menurun namun tidak terlalu mempengaruhi kenaikan harga TBS.
Periode 7 - 13 Maret 2018 harga TBS di Riau umur 3 tahun Rp1.382,73, umur 10-20 tahun
Rp1.931,30 dan diatas umur 25 tahun Rp1.698,24 dengan indeks K: 92,14 persen, sedangkan harga CPO Rp8.106,80 dan harga kernel Rp6.333,32. [slt]
Komentar Anda :