Minggu, 22 September 2024 Pastikan Keamanan Penetapan Paslon Bupati-Wabup, Kapolres Kampar Cek Kesiapan di KPU | Pj Gubri Terima Audiensi Investor dari Enam Negara, Ajak Berinvestasi di Bumi Lancang Kuning | Pj Gubernur Riau Audiensi Tim Kementerian dan Lembaga Kemenko Marves RI | Pj Gubri Perbaiki Sejumlah Ruas Jalan di Pekanbaru, Pj Wako dan Tokoh Masyarakat Ucapkan Terima Kasih | Pj Gubernur Riau Tinjau Empat Ruas Jalan di Kota Pekanbaru | Pj Gubernur Riau Serahkan SK kepada 173 PPPK Guru di Rohil
 
 
☰ Internasional
Pakar Penerbangan Global Simpulkan Pilot Sengaja Jatuhkan MH370
Senin, 14 Mei 2018 - 17:32:41 WIB
Dinding berisi doa dan harapan untuk korban tragedi MH370 (REUTERS)

TERKAIT:

SULUHRIAU, Canberra - Rute terakhir yang dilalui pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH370 telah diperiksa ulang oleh para pakar penerbangan global dan hasilnya membuat ngeri.

Hasil pemeriksaan ulang ini berpotensi menjadi jawaban bagi misteri hilangnya pesawat yang membawa 239 orang, empat tahun lalu itu.

Seperti dilansir news.com.au, Senin (14/5/2018), dalam program acara Australia, 60 Minutes, yang ditayangkan Minggu (13/5) malam waktu setempat, diungkapkan bahwa pilot Kapten Zaharie Amad Shah diduga kuat merupakan penyebab jatuhnya MH370.

Menurut instruktur dan pilot senior Boeing 777, Simon Hardy, pesawat MH370 digunakan pilot Zaharie dalam misi pembunuhan-bunuh diri atau murder-suicide. Pilot Zaharie diyakini secara sengaja menerbangkan pesawat jenis Boeing 777-200ER ini untuk mengudara di atas wilayah Penang (Malaysia) yang merupakan kampung halamannya, untuk memberikan 'salam perpisahan emosional'.

Dari Penang, pilot Zaharie mengarahkan pesawat ke Samudra Hindia bagian selatan, tepatnya ke lokasi yang 'tidak akan pernah bisa ditemukan'. Hardy mengklaim dirinya mendapat temuan meyakinkan setelah merekonstruksi rute penerbangan yang ditempuh pilot Zaharie dari radar militer.

Zaharie, sebut Hardy, sengaja terbang di sepanjang perbatasan Malaysia dan Thailand untuk menghindari terdeteksi oleh radar militer. Dari hasil analisis, MH370 terdeteksi terbang masuk dan keluar wilayah udara kedua negara itu. Disebutkan juga oleh Hardy bahwa transponder (transmitter responder) MH370 tiba-tiba mati saat pesawat terbang di sepanjang perbatasan.

"Saat pesawat terbang melintasi Thailand dan Malaysia, pesawat menyusuri perbatasan, yang berkelok-kelok di bawah perbatasan, artinya pesawat masuk dan keluar dari dua negara itu, yang menjadi yurisdiksi mereka. Jadi menara kontrol kedua negara tidak terganggu dengan keberadaan pesawat misterius ini. Karena pesawat itu, 'Oh, sudah pergi. Pesawat tidak lagi ada di wilayah kami'," jelasnya.

Hardy menyebut, manuver MH370 sebelum menghilang jelas sangat disengaja. "Jika Anda menugaskan kepada saya untuk melakukan operasi dan berusaha membuat (Boeing) 777 menghilang, saya tentu akan melakukan hal yang sama. Sejauh yang saya ketahui, pesawat terbang sangat akurat dan saya pikir itu berhasil, karena kita tahu, faktanya, bahwa militer tidak datang dan mencegat pesawat itu," imbuhnya

Soal rute penerbangan yang menyimpang jauh dari rute seharusnya dan mengapa pesawat sempat 'menukikkan salah satu sayap' di atas wilayah Penang sebelum berputar tajam dan mengarah ke selatan selama 6 jam lalu menghilang, Hardy punya jawabannya: agar pilot Zaharie bisa melihat kampung halamannya untuk terakhir kali.

"Saya menghabiskan banyak waktu berpikir soal apa yang terjadi, apa ada alasan teknis untuk ini? Dan setelah dua bulan, tiga bulan memikirkannya, saya akhirnya mendapat jawaban -- seseorang melihat ke luar jendela. Itu mungkin salam perpisahan emosional untuk kota asalnya," ucap Hardy merujuk pada pilot Zaharie.

Hardy merupakan salah satu dari sejumlah pakar penerbangan yang muncul dalam program '60 Minutes' yang mengulas tragedi MH370. Pakar lainnya adalah Larry Vance, mantan penyidik senior Badan Keselamatan Transportasi Kanada. Vance mengaku yakin mengetahui apa yang terjadi pada MH370. Disebutkan Vance, pilot MH370 'membunuh dirinya sendiri' dan membawa pesawat ke lokasi paling terpencil agar 'menghilang'.

"Sangat disayangkan, dia (pilot Zaharie) juga membunuh semua orang di pesawat dan dia melakukannya secara sengaja. Dia membawa pesawat itu ke sebuah tujuan awal, tempat yang telah direncanakannya untuk ditempuh dan dia terbang selama 6 jam untuk mencapainya," ujar Vance.

Hal senada diungkapkan Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull secara tak diduga pada tahun 2016, dengan menyebut 'kemungkinan besar pilot pesawat merencanakan peristiwa mengejutkan ini'. Sedangkan pengacara yang mewakili 9 korban MH370 dan MH17, John Dawson, baru-baru ini menuturkan kepada News Corp Australia bahwa bukti-bukti mengarah pada salah satu awak pesawat yang bertanggung jawab atas tragedi ini.

"Pesawat mungkin mengalami pengurangan tekanan, orang-orang tewas akibat sesak napas, ini pembunuhan yang direncanakan. Ini sungguh direncanakan. Jenazah korban tidak pernah ditemukan," sebutnya.

Namun terlepas dari berbagai analisis, motif pilot Zaharie bunuh diri dan menewaskan 239 orang lainnya belum diketahui. Upaya pencarian MH370 yang sempat dihentikan, kembali dilanjutkan sejak Januari tahun ini. Upaya pencarian ini dijadwalkan akan diakhiri pada pertengahan Juni mendatang. Pemerintah Malaysia sendiri masih bungkam soal dugaan keterlibatan pilot Zaharie.

Sumber: detik.com | Editor: Jandri




 
Berita Lainnya :
  • Pastikan Keamanan Penetapan Paslon Bupati-Wabup, Kapolres Kampar Cek Kesiapan di KPU
  • Dua Alumni SMA Olahraga Riau Atlet Ski Air Sabet 1 Emas dan 1 Perak di PON 2024
  • Bupati NatunaTerima Penghargaan Inovasi Membangun Negeri 2024 dari tvOne
  • Sebanyak 24 Pemilik Sasana Tinju di Kota Pekanbaru Dukung Edy-Bibra
  • Sadis, Pelaku Sekap Gadis Penjual Goreng dengan Mulut Tertutup Dibawa ke Atas Bukit, Diperkosa dan Dikubur
  •  
    Komentar Anda :

     
    + Indeks Berita +
    01 Pastikan Keamanan Penetapan Paslon Bupati-Wabup, Kapolres Kampar Cek Kesiapan di KPU
    02 Dua Alumni SMA Olahraga Riau Atlet Ski Air Sabet 1 Emas dan 1 Perak di PON 2024
    03 Bupati NatunaTerima Penghargaan Inovasi Membangun Negeri 2024 dari tvOne
    04 Sebanyak 24 Pemilik Sasana Tinju di Kota Pekanbaru Dukung Edy-Bibra
    05 Sadis, Pelaku Sekap Gadis Penjual Goreng dengan Mulut Tertutup Dibawa ke Atas Bukit, Diperkosa dan Dikubur
    06 Dimangsa, Kepala Kakek 68 Tahun di Rohil Ditemukan Dalam Perut Buaya
    07 Kapolda Apresiasi Cipayung Plus Riau Dukung Pilkada Damai-Gembira 2024
    08 Disergap Satnarkoba Polres Kampar, Warga Muara Jalai tidak Berkutik
    09 Bersama Personil TNI, Lapas KLS IIB Pasir Pengaraian Lakukan Perawatan Senjata Api
    10 Gedung Tiga Dinas di Komplek Perkantoran Pemko Pekanbaru Tenayan Raya Terbakar Hebat
    11 Tim Formatur Hasil Kongres II SMSI Rampungkan Penyusunan Kepengurusan Periode 2024-2029
    12 Kapolres Kampar Gelar Coffee Morning dengan KPU-Bawaslu serta Papaslon Bupati- Wakil Bupati Kampar
    13 Hafit Syukri: Pasangan Indah Sangat Cocok Pimpin Rohul
    14 KPU Kampar Gelar Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi dan Penetapan DPT Pilkada Serentak 2024
    15 Hukum Bank ASI Dalam Presfektif Hukum Islam
    16 11 Hari Pelarian, Pelaku Pembunuhan Gadis Penjual Goreng Akhirnya Ditangkap dan Digelandang Polisi
    17 KPU Kampar Gelar Rakor Persiapan Tahapan Kampanye dan Dana Kampanye Pilkada 2024
    18 DPRD Riau Periode 2024-2025 Bentuk 8 Fraksi, PPP dan PAN Bergabung
    19 HPN Tahun 2025 Ditetapkan di Provinsi Riau
    20 FKUB Pekanbaru Sambut Hangat Silaturrahmi Bapaslon Wako-Wawako IDAMAN
    21 KPU Riau Gelar Rakor Persiapan Kampanye dan Pengelolaan Dana Kampanye
    22 Digelar di MIN 3, Kasubbag TU Kemenag Buka Lomba Final Tahfizh Al-Qur’an Juz 30 Tingkat MI Se Pekanbaru
     
    Redaksi | Indeks Berita
    Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik
    © SuluhRiau.com | Pencerahan Bagi Masyarakat