Banyak Orangtua Belum Paham Sistem Zonasi PPDB
Sabtu, 30 Juni 2018 - 17:12:38 WIB
SULUHRIAU, Pekanbaru- Banyak orang tua yang belum memahami esensi sistem zonasi sekolah. Hal ini tergambar dari percakapan beberapa orangtua jelang penerimaan peserta didik baru (PPDB) di Pekanbaru.
Sala seorang orantua yang anaknya akan masuk SMP tahun ini Warni (42) mengatakan, makin menyulitkan masuk PPDB, lantaran tempat domisilinya radiusnya jauh dari gedung SMP neneri. Ia khawatir anaknya sulit diterima di sekolah negeri.
"Makin sulit nanti tampaknya masukkan anak sekolah (SMP), karena sistim zonasi ini," ujar Warni, Sabtu (30/6/2018).
Kalau sebelumnya dengan sistim rayon, namun warni tidak mempermasalahkan, lataran anaknya tidak ada yang masuk sekolah saat itu.
Hal sama juga juga diakui salah seorang orangtua yang anaknya tahun masuk SMA. "Saya kalau melihat sistem zonasi sekarang, bakal sulit anak saya masuk SMA yang diingingkan," kata Fadrid, S.
Kadisdik Pekanbaru, Abdul Jamal sebelumnya mengatakan, sistim zonasi ini merupakan upaya pemerintah 'menghilangkan' predikat sekolah favorit.
"Zonasi ini banyak yang masih belum memahami. Masih banyak orang tua yang masih berburu sekolah favorit. Padahal itu sekolah favorit tidak ada. Karena guru-guru juga mengalami mutasi untuk pemerataan. saya mohon orang tua mengubah mindset itu," kata Abdul Jamal menyikapi soal PPDB SMP (karena SMA di bawah penangan Provinsi-red) baru-baru ini.
Ia menambahkan, sistem zonasi diberlakukan agar jarak rumah siswa dengan sekolah tidak jauh. Jadi makin dekat rumah dengan sekolah, semakin besar peluang si anak diterima. PPDB di Pekanbaru akan dibuka pada 2 Juli mendatang.
"Sebetulnya sekarang tidak ada lagi favorit itu. Yang menjadi acuan sekarang adalah radius. Makin dekat anak dengan sekolah, makin besar peluang anak diterima. Karena itu, saya minta seluruh kepala sekolah SD, SMP, SMA betul-betul mematuhi kebijakan pemerintah terkait zonasi," ujar Kemendikbud Muhadjir dikutip di beberpa media online.
Sistem zonasi merupakan bentuk penyesuaian kebijakan dari sistem rayonisasi. Rayonisasi lebih memperhatikan pada capaian siswa di bidang akademik.
Sementara itu, sistem zonasi lebih menekankan pada jarak atau radius antara rumah siswa dan sekolah. Dengan demikian, siapa yang lebih dekat dengan sekolah lebih berhak mendapatkan layanan pendidikan dari sekolah itu.
Penulis: Jandri | Editor: Khairul
Komentar Anda :