SULUHRIAU, Inhil- Harga kelapa (kopra) di tingkat petani di Provinsi Riau terus merosot hingga Rp 850 per butir, sehingga petani semakin menjerit.

Padahal saat ini merupakan musim panen. Terutama di sentra produksi khususnya di kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) dan kabupaten Kampar.

Mashudi salah seorang petani kelapa dalam Kabupaten Inhil mengaku harga jual kelapa yang sebelumnya masih dikisaran Rp 1.100, kini hanya dihargai Rp 850 per butir.

Harga tersebut tidak menguntungkan sehingga petani sangat menjerit walaupun sedang musim panen, bahkan penurunan harga sudah berlangsung selama beberapa pekan terakhir.

Sementara Ramli, seorang petani kelapa Kabupaten Kampar mengaku, sebelumnya normalnya harga kelapa dikisaran Rp 1.800 hingga 2.500, namun harga saat ini sangat merugikan petani, karena dengan harga Rp 850 tersebut belum bersih atau masih dihitung kotor, sebab didalamnya masih terdapat biaya pemenenan dan transportasi disamping biaya perawatan.

Selama ini, petani kelapa di Riau menjual hasil panen ke Pulau Sambu-Inhil, Batam dan Malaysia dalam setahun setidaknya petani bisa memanen antara 3 hingga 4 kali per tahun. [slt]