Kunlap ke SMP Madani, Ini Catatan Komisi III DPRD Pekanbaru
Senin, 23 Juli 2018 - 18:46:34 WIB
SULUHRIAU, Pekanbaru- Komisi III DPRD Kota Pekanbaru melakukan Kunjungan Lapangan (Kunlap) ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) Madani di Jalan Kasah, Tangkerang Tengah, Pekanbaru, Senin (23/7/2018).
Rombongan anggota dipimpin Ketua Komisi III DPRD Zulfan Hafis dan didampingi pihak Dinas Pekandidikan Pekanbaru.
Dari kunlap ini, Zulfan Hafis mengatakan ada beberapa yang menjadi catatanbagi komisi yang harus jadi prioritas Pemko Pekanbaru. Diantaranya, sarana prasarana, meubeler dan fasilitas kamar tempat tidur asrama (boarding) yang belum tersedia.
"Kita datang ke sekolah ingin tahu kondisi, apalagi ada informasi sekolah ini siswanya belum bisa boarding, ini kan sekolah unggulan Pekanbaru, Komisi III khawatir karena target tamatan sekolah ini harus hafiz Al-quran 15 juz, akan tetapi siswa belum bisa boarding maka SMP Madani dikhawatirkan hanya tinggal label semata," jelas Zulfan.
Untu itu kata Zulfan, permasalahan yang ada nantinya akan diselesaikan di APBD Perubahan. Pihaknya juga akan agendakan hearing dengan organisasi perangkat daerah (OPD) guna membahas anggaran untuk pengadaan keperluan sekolah. Bahkan jika diperlukan 'jemput bola' mencari peluang anggaran dari Pemprov Riau.
Politisi Partai Nasdem ini yakin SMP milik Pemko Pekanbaru ini jadi sekolah rebutan, maka perlu ada perbaikan dari berbagai aspek terutama dari aspek fasilitas seperti boarding yang perlu diprioritaskan oleh Pemko Pekanbaru.
Sementara, Kepala SMP Madani Kota Pekanbaru Edy Suhendri menyambut baik kedatangan Komisi III DPRD Pekanbaru. Ia mengaku pihaknya bisa menyampaikan apa saja yang menjadi keluh kesah mereka termasuk keluh kesah orangtua murid mengapa anaknya belum bisa boarding. Karena sesuai target pihaknya lulusan SMP Madani bisa hafal alquran 15 juz.
"Kita berharap terhambatnya boarding tersebut akan dapat segera diselesaikan. SMP Madani sendiri ada 6 rombel (kelas) 3 rombel putra, dan 3 rombel putri. Dan kita punya 4 guru tahfiz. Dan kita juga berharap kekurangan kelas 6 dan guru teratasi. Sementara untuk guru yang pagawai negeri ada 4 orang termasuk kepala sekolah. 4 orang guru bantu dan sisanya guru honor," pungkas Edy. [jan,ckl]
Komentar Anda :