Ustadz Somad Didesak Nyanyi Indonesia Raya, Joko Widodo Bereaksi
Sabtu, 28 Juli 2018 - 14:20:34 WIB
SULUHRIAU- Permintaan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dalam rencana ceramah Ustadz Abdul Somad (UAS) di Kota Semarang mendapatkan respons beragam dari sejumlah kalangan.
Joko Widodo bahkan turut berkomentar terhadap penolakan Ustadz kondang asal Pekanbaru tersebut.
Namun Joko Widodo yang dimaksud bukanlah Presiden Indonesia saat ini. Joko Widodo yang ini tak lain adalah bakal calon Anggota Legislatif Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang belakangan viral di media sosial.
Joko Widodo menyayangkan penolakan oleh organisasi Patriot Garuda Nusantara (PGN) terhadap ceramah UAS di tiga lokasi Semarang pada 30 hingga 31 Juli 2018 mendatang. Pria yang kesehariannya akrab disapa "Jokowi" itu menilai permintaan untuk menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dalam pengajian merupakan sesuatu yang berlebihan.
"Ustadz Somad itu kan Dosen dan PNS juga. Secara administrasi Beliau aparatur negara maka tidak perlu diragukan. Menurut saya, tidak perlu memaksakan orang lain untuk sama dan mengakui sesuatu yang sudah jelas, " kata Joko Widodo dilansir VIVA Sabtu, (28/7/2018).
Bacaleg PKS Dapil II Jawa Tengah itu menilai jika seorang aparatur sipil negara (ASN) menyimpang, negara sudah memiliki aturan tersendiri. Sebagai seorang Ustadz yang kerap mengisi ceramah di sejumlah instansi pemerintah, UAS tentunya tak perlu diragukan nasionalismenya.
"Beliau itu kan PNS dan pasti ada janji serta pakta integritas. Pasti biasa upacara bendera juga ada. Masak pengajian harus menyanyikan Indonesia Raya," katanya.
Secara pribadi Joko Widodo mengagumi sisi keilmuan Ustadz Somad. Apalagi selama ini ceramah-ceramah UAS selalu membangkitkan semangat menjawab tuntutan zaman. Ia menyamakan UAS seperti halnya ustadz kondang almarhum Zainudin MZ.
"Kalau Zainudin MZ itu di samping keilmuannya tapi sisi humornya tinggi. Nah Ustadz Somad ini pengetahuannya luas dan tinggi. Mampu menjawab kebutuhan umat, kehausan akan pengetahuan. Jadi tidak perlu dikhawatirkan kalau orang dengan pengetahuan luas, " kata bapak dari 10 anak itu.
Ormas PGN Ngotot Tolak Ceramah Ustadz Abdul Somad di Semarang
Sebagai warga yang tinggal di Kota Semarang, Joko menyayangkan pelarangan segelintir orang terhadap kehadiran UAS.
Ia justru malah khawatir hal itu akan memicu pertentangan antarkelompok masyarakat. Pun menganggap bahwa Kota Semarang dikenal sebagai kota yang sangat kondusif dan selalu menekankan keberagaman.
"Tidak perlu khawatir kalau Beliau HTI. HTI kan sudah dibekukan kecuali kalau Beliau terang-terangan mendukung HTI. Apalagi Beliau sudah bersanding dengan tokoh nasional dan mengisi pengajian pemerintah," tutur Ketua Yayasan Bina Amal Itu.
Ustadz Abdul Somad dijadwalkan mengisi ceramah di tiga lokasi pada 30 hingga 31 Juli 2018 mendatang. Pertama, Ustadz Somad itu menghadiri acara dakwah di kampus Universitas Sultan Agung pada pukul 13.00 WIB.
Malamnya ia lalu berceramah di acara Tabligh Akbar di Lapangan Leboh Raya, Pedurungan pukul 20.00 WIB. Terakhir, UAS akan mengisi kajian subuh di Majid Jatisari BSB, Mijen pukul 05.00 WIB.
Selain menolak kehadiran UAS, organisasi PGN Jateng juga menyatakan akan mengawasi ceramah ustadz kondang tersebut. Mereka menilai pengawasan pengajian UAS itu untuk memastikan tidak adanya massa HTI yang datang, termasuk memantau apakah cermah bersama UAS diisi sesi menyanyikan lagu Indonesia Raya.
"Kami siap bubarkan. Kita lihat nanti apakah Somad menyanyikan Indonesia Raya atau tidak," kata Ketua PGN Jateng Muhammad Mustofa Mahendra.
Sumber: Viva.co.id | Editor: Jandri
Komentar Anda :