Minggu, 22 September 2024 Pastikan Keamanan Penetapan Paslon Bupati-Wabup, Kapolres Kampar Cek Kesiapan di KPU | Pj Gubri Terima Audiensi Investor dari Enam Negara, Ajak Berinvestasi di Bumi Lancang Kuning | Pj Gubernur Riau Audiensi Tim Kementerian dan Lembaga Kemenko Marves RI | Pj Gubri Perbaiki Sejumlah Ruas Jalan di Pekanbaru, Pj Wako dan Tokoh Masyarakat Ucapkan Terima Kasih | Pj Gubernur Riau Tinjau Empat Ruas Jalan di Kota Pekanbaru | Pj Gubernur Riau Serahkan SK kepada 173 PPPK Guru di Rohil
 
 
☰ Internasional
1.000 Kanguru Liar di Tasmania Terancam Dimusnahkan
Senin, 06 Agustus 2018 - 10:13:23 WIB
Foto ABC News: Hugh Sando

SULUHRIAU- Kanguru di Cagar Alam Lake Thomson di selatan Kota Perth, Tasmania terancam dimusnahkan, setelah sebuah laporan menyebutkan keberadaan satwa itu telah mengancam kelestarian vegetasi di cagar alam tersebut.

Departemen Keanekaragaman Hayati, Konservasi dan Atraksi (DBCA) sedang mempertimbangkan pemusnahan kanguru yang menghuni Kawasan konservasi Thomsons Lake Reserve.

Namun beberapa warga mendesak kanguru-kanguru itu dilestarikan, sementara dewan lokal juga telah mengutarakan kekhawatiran pemusnahan itu dapat menyebabkan wabah virus di Ross River yang terdapat di daerah tersebut.

Kawasan konservasi yang terletak kurang dari 30 menit berkendara dari pusat kota Perth, Tasmania adalah rumah bagi banyak burung dan marsupial kecil - termasuk kanguru abu-abu barat dan anjing hutan - dan merupakan tempat rekreasi yang populer bagi penjelajah padang semak, penghobi jogging dan keluarga setempat.

Area yang sebagian besar merupakan kawasan lahan basah itu juga merupakan tempat berkembang biak yang penting bagi spesies burung yang terancam punah, bittern Australasia, dan satu-satunya tempat di Perth dimana burung harrier rawa masih berkembang biak.

Setelah cadangan itu dipagari untuk mencegah hama predator pada tahun 1993, jumlah kanguru melonjak dari sekitar 30 ekor menjadi sekitar 1.000 ekor.

Upaya pemusnahan sudah dilakukan pada 2006, tetapi laporan terbaru dari Komisi Konservasi dan Taman mengatakan tingkat populasi telah kembali ke jumlah sebelum dilakukan pemusnahan.

Laporan itu mengatakan, populasi kanguru di Kawasan itu saat ini perlu dikurangi karena dampaknya pada vegetasi asli. Pilihan termasuk penyisiran atau "pemindahan' seluruh populasi kanguru dan penggantian dengan spesies makropoda yang pernah menghuni daerah itu sebagai alternatif yang memiliki signifikansi konservasi yang tinggi bagi kawasan itu.

Proses pemusnahan sebelumnya melibatkan penembakan kanguru yang tinggal di cagar alam tersebut yang kini dibatasi oleh rumah-rumah warga.

Seorang warga setempat, Lynsey Duff mengatakan dia berlari dengan kelompok pelari lokal di cagar alam itu setidaknya seminggu sekali, dan dia juga berjalan-jalan di daerah itu dengan anak-anaknya, yang senang melihat hewan-hewan itu.

"Kami senang jogging di sini dengan kanguru-kanguru tersebut," kata Lynsey Duff.
"Hanya semak belukar yang ada di depan pintu kami, Anda berada di pinggiran kota dan sangat tidak mungkin Anda akan pergi ke salah satu cagar alam di area taman regional Beeliar dan melihat kanguru dari dekat.

"Daerah ini begitu murni dan tempat yang menakjubkan untuk tinggal di dalamnya dan kanguru itu adalah bagian darinya."

Dia mempertanyakan apakah populasi kanguru itu memang kembali ke level pada tahun 2006. "Akan lebih baik untuk melihat angka yang sebenarnya, karena kita sering lewat di sini begitu sering dan kita tidak melihat ... hingga 1.000 ekor, saya rasa mungkin data itu kurang akurat," kata Lynsey Duff.

Dia mengaku lebih senang melihat kanguru itu dipindahkan jika jumlahnya memang harus dikurangi. Tapi George Abbott, yang tinggal sekitar 500 meter di atas jalan dari cagar alam, mendukung pemusnahan. "Ini adalah lingkungan tertutup sehingga pemusnahan diperlukan untuk menghentikan kelebihan populasi hewan itu," kata Abbott. "Selama pemusnahan dilakukan secara manusiawi, dan idealnya dagingnya dikonsumsi."

Semantara itu Dewan Kota Cockburn mengatakan bahwa mereka menyadari perlunya mengurangi populasi kanguru karena ancaman terhadap vegetasi alam di cagar alam.
Tetapi dikatakan, pemusnahan terakhir terjadi bersamaan dengan meningkatnya jumlah kasus virus Ross River (RRV) di masyarakat sekitar.

Ini terkait dengan pembiakan berikutnya yang menghasilkan sejumlah besar kanguru non-imun muda yang lahir, yang menjadi pembawa infeksi. "Ada bukti tidak langsung yang kuat untuk menghubungkan antara pemusnahan besar populasi kanguru pada 2006, yang mengakibatkan meningkatnya pembiakan kanguru dan meningkatnya jumlah kanguru dewasa muda selama (kira-kira) lima tahun setelah pemusnahan," demikian pernyataan itu.

"Ketika kondisi lingkungan mendukung, ini kemudian menghasilkan skenario 2011- 2012 ketika kawasan Danau Thomsons menjadi salah satu hotspot RRV di Perth tercatat terjadi sekitar 110 kasus."

Sumber: ABC Australia | Editor: Jandri



 
Berita Lainnya :
  • Pastikan Keamanan Penetapan Paslon Bupati-Wabup, Kapolres Kampar Cek Kesiapan di KPU
  • Dua Alumni SMA Olahraga Riau Atlet Ski Air Sabet 1 Emas dan 1 Perak di PON 2024
  • Bupati NatunaTerima Penghargaan Inovasi Membangun Negeri 2024 dari tvOne
  • Sebanyak 24 Pemilik Sasana Tinju di Kota Pekanbaru Dukung Edy-Bibra
  • Sadis, Pelaku Sekap Gadis Penjual Goreng dengan Mulut Tertutup Dibawa ke Atas Bukit, Diperkosa dan Dikubur
  •  
    Komentar Anda :

     
    + Indeks Berita +
    01 Pastikan Keamanan Penetapan Paslon Bupati-Wabup, Kapolres Kampar Cek Kesiapan di KPU
    02 Dua Alumni SMA Olahraga Riau Atlet Ski Air Sabet 1 Emas dan 1 Perak di PON 2024
    03 Bupati NatunaTerima Penghargaan Inovasi Membangun Negeri 2024 dari tvOne
    04 Sebanyak 24 Pemilik Sasana Tinju di Kota Pekanbaru Dukung Edy-Bibra
    05 Sadis, Pelaku Sekap Gadis Penjual Goreng dengan Mulut Tertutup Dibawa ke Atas Bukit, Diperkosa dan Dikubur
    06 Dimangsa, Kepala Kakek 68 Tahun di Rohil Ditemukan Dalam Perut Buaya
    07 Kapolda Apresiasi Cipayung Plus Riau Dukung Pilkada Damai-Gembira 2024
    08 Disergap Satnarkoba Polres Kampar, Warga Muara Jalai tidak Berkutik
    09 Bersama Personil TNI, Lapas KLS IIB Pasir Pengaraian Lakukan Perawatan Senjata Api
    10 Gedung Tiga Dinas di Komplek Perkantoran Pemko Pekanbaru Tenayan Raya Terbakar Hebat
    11 Tim Formatur Hasil Kongres II SMSI Rampungkan Penyusunan Kepengurusan Periode 2024-2029
    12 Kapolres Kampar Gelar Coffee Morning dengan KPU-Bawaslu serta Papaslon Bupati- Wakil Bupati Kampar
    13 Hafit Syukri: Pasangan Indah Sangat Cocok Pimpin Rohul
    14 KPU Kampar Gelar Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi dan Penetapan DPT Pilkada Serentak 2024
    15 Hukum Bank ASI Dalam Presfektif Hukum Islam
    16 11 Hari Pelarian, Pelaku Pembunuhan Gadis Penjual Goreng Akhirnya Ditangkap dan Digelandang Polisi
    17 KPU Kampar Gelar Rakor Persiapan Tahapan Kampanye dan Dana Kampanye Pilkada 2024
    18 DPRD Riau Periode 2024-2025 Bentuk 8 Fraksi, PPP dan PAN Bergabung
    19 HPN Tahun 2025 Ditetapkan di Provinsi Riau
    20 FKUB Pekanbaru Sambut Hangat Silaturrahmi Bapaslon Wako-Wawako IDAMAN
    21 KPU Riau Gelar Rakor Persiapan Kampanye dan Pengelolaan Dana Kampanye
    22 Digelar di MIN 3, Kasubbag TU Kemenag Buka Lomba Final Tahfizh Al-Qur’an Juz 30 Tingkat MI Se Pekanbaru
     
    Redaksi | Indeks Berita
    Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik
    © SuluhRiau.com | Pencerahan Bagi Masyarakat