SULUHRIAU, Peranap- Kuliah Kerja Nyata (KKN) dilakukan Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim Riau, di Peranap, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) berakhir.
KKN yang merupakan bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa dengan pendekatan lintas keilmuan dan sektoral pada waktu dan ditempatkan di daerah-daerah yang dipilih oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) UIN Riau, boleh dibilang berakhir dengan sukses dan baik.
Dosen Pendamping Lapangan (DPL) Assyari Abdullah dalam sambutannya dalam perspisahan KKN di Desa Selingkungan Kecamatan Peranap di Aula Kantor Camat Peranap, Jumat (31/8/2018) mengatakan, Pemerintah telah mengharuskan setiap perguruan tinggi untuk melaksanakan KKN sebagai kegiatan intrakurikuler yang memadukan tri dharma perguruan tinggi.
KKN ini juga bagian dari upaya menghadirkan kampus ditengah-tengah kehidupan masyarakat, dan diharapakan bisa memberikan kontribusi positif bagi kemajuan masyarakat, tutur Assyari.
Dikatakan, KKN UIN Suska tampil beda dengan mengangkat tema “Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) Berbasis Masjid”.
"Adek-adek mahasiswa sudah diberiakan pembekalangan bagaimana KKN tematik ini dilaksanakan. Assyari yang juga mantan Sekretaris Ikatan Sarjana Komunikasi (ISKI) Provinsi Riau tersebut juga membentangkan konsep-konsep Posadaya Berbasis Masjid. Kita berharap, melalui KKN Tematik ini, mahasiswa kembali memahami arti penting keberadaan masjid ditengah-tengah kehidupan masyarakat," ujarnya.
Melalui Program KKN Tematik ini, setidaknya menginisiasi agar masjid selain dijadikan sebagai tempat Ibadah, masjid juga menjadi lumbung-lumbung yang bisa membangun kesejahteraan ummat.
Mesjid dijadikan sebagai pusat ekonomi ummat, masjid dijadikan sebagai sentral ilmu pengetahuan, masjid dijadikan sebagai pusat kesehatan, tempat berembuk membicarakan masalah-masalah keummatan, pusat perkembangan agama Islam dan kebudayaan, sehingga dengan Posdaya berbasis masjid ini, masyarakat betul-betul merasakan eksistensi masjid ditengah-tengah kehidupan, dan bukan hanya menjadi tempat ibadah mahdho belaka.
Sementara itu, Plt Camat Peranap Yusri Erdi, mahasiswa KKN UIN sudah take and give (memberi-menerima atau berbagi ilmu dengan masyarakat-red). Sudah belajar bersama dengan masyarakat.
"Kami merasa sangat terbantu dengan kehadiran adek-adek KKN UIN Suska di Kecamatan Peranap, dimana mahasiswa-mahasiswa ini sesuai dengan kemampuan dan kapasitasnya ikut mensukseskan program-program pemerintah kecamatan," katanya.
Plt Camat yang saat ini menjabat Sekcam Peranap berpesan kepada seluruh mahasiswa yang mengikuti KKN, setiba di Kampus nanti, fokus untuk mengerjakan skripsi sehingga bisa tamat sesuai dengan jadwal yang diharapkan, serta jangan cepat berpuas diri, selesai S1, lanjut lagi S2, sehingga kualitasnya tidak diragukan lagi.
Yusri melalui DPL UIN menitpkan pesan kepada UIN Suska agar tahun depan Peranap bsia dapat KKN lagi. "Kami minta tahun depan dapat lagi mahasiswa KKN, ami menginginkan lagi kehadiran mahasiswa KKN ditengah-tengah masyarakat Peranap," tutup Yusri.
Sedangkan Kapolsek Peranap AKP Anisman juga menyampaikan, kehadiran mahasiswa KKN di Peranap dinilai positif oleh masyarakat, dan sudah berkontribusi untuk kehidupan masyarakat Peranap. Hal sama juga disampaikan Danramil Peranap yang diwakili oleh Serda Ade.
Koordinator mahasiswa KKN, Kecamatan diwakili oleh Ridho mengatakan, mahasiswa KKN Kecamatan Peranap tahun ini berjumlah 60 orang dan satu berhalangan, katanya.
Dalam penyampaiannya, Ridho dengan mata berkaca-kaca penuh rasa haru menyampaikan, selama 45 hari bersama masyarakat Paranap ia dan rekan-rekannya sangat senang. "Kami dididik oleh Pak Camat, Pak Sekcam, Pak Kapolsek, Pak Danramil, Pak Lurah dan Pak Kades, kami warga disini sudah seperti desa kami. Kami belajar, kami bergaul, kami bersosialisasi dan kami berbagai dengan masyarakat dan menjadi kebahagian tersendiri dalam kehidupan kami yang tidak bisa digantikan dengan apapun," katanya.
Kepada unsur Pimpinan Kecamatan, Ridho menyampaikan permohonan maaf jika ada kelalain mahasiswa selama KKN, misalnya ada telpon mungkin yang tidak diangkat, lambat datang dan lainnya. "Untuk semua ini kami kami mohon maaf, " tutup Ridho penuh haru.
[rls, jan]
Komentar Anda :