Sabtu, 21 September 2024 Pj Gubri Terima Audiensi Investor dari Enam Negara, Ajak Berinvestasi di Bumi Lancang Kuning | Pj Gubernur Riau Audiensi Tim Kementerian dan Lembaga Kemenko Marves RI | Pj Gubri Perbaiki Sejumlah Ruas Jalan di Pekanbaru, Pj Wako dan Tokoh Masyarakat Ucapkan Terima Kasih | Pj Gubernur Riau Tinjau Empat Ruas Jalan di Kota Pekanbaru | Pj Gubernur Riau Serahkan SK kepada 173 PPPK Guru di Rohil | Dua Alumni SMA Olahraga Riau Atlet Ski Air Sabet 1 Emas dan 1 Perak di PON 2024
 
 
☰ Politik
Isu Ustadz Somad Diintimidasi Bisa Bikin Elektabilitas Jokowi Rontok
Rabu, 05 September 2018 - 17:59:58 WIB

SULUHRIAU- Dugaan ancaman yang dialami penceramah kondang Ustadz Abdul Somad menjadi sorotan. Isu yang menjadi perhatian publik ini diprediksi bisa memberikan dampak negatif terhadap calon presiden petahana Joko Widodo.

Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Lembaga Survei Media Nasional (Median) Rico Marbun mengatakan, beberapa rangkaian peristiwa larangan bisa menjadi faktor indikator. Sebelum isu ustadz Somad, ada larangan deklarasi gerakan #2019GantiPresiden dan tak diizinkan diskusi yang dihadiri aktivis Ratna Sarumpaet dan Rocky Gerung.

"Jika ini diikuti dengan secara membabibuta dengan pelarangan Ratna Sarumpaet, Rocky Gerung. Saya khawatir elektabilitas Jokowi akan rontok," kata Rico kepada wartawan, Selasa, (4/9/2018).


Rico melihat bila isu Somad dilarang ceramah benar ada maka akan mempersepsikan dampak kurang mengenakan. Sebab, era pemerintahan sekarang dipimpin Jokowi yang kembali maju sebagai bakal capres petahana.

"Jika memang benar maka akan menguatkan anggapan yang sudah terbentuk bahwa petahana dan timnya kurang ramah terhadap Islam politik," jelas Rico.

Kemudian, ia menekankan figur Somad saat ini merupakan ikon ustaz moderat yang memiliki penggemar dari kalangan pendukung Jokowi dan kubu oposisi. Somad juga pernah menjadi bakal kandidat cawapres kubu lawan Jokowi.

Hal senada disampaikan pengamat politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno. Menurutnya, beberapa rangkaian peristiwa larangan seperti diskusi, tagar ganti presiden, sampai ceramah akan dikaitkan dengan rezim pemerintahan Jokowi.

Adi menganalisis rangkaian peristiwa ini bisa berdampak terhadap pemerintahan Jokowi dalam membangun narasi kesatuan Indonesia yang besar.

"Pasti karena setidaknya rezim sekarang banyak sekali melarang aktivitas warga. Semua ini dikaitkan dengan pemerintahan saat ini. Karena tak ada rasa aman bagi warga," tutur Adi.

Sebelumnya, Ustadz Somad membatalkan agenda ceramah di sejumlah kota di Pulau Jawa. Dalam keterangan tertulis yang disampaikan lewat Instagramnya, dai kondang itu menyebut kata ancaman dan intimidasi terkait rencana kedatangannya ke sejumlah kota untuk memberikan ceramah.

Adapun pihak Gerakan Pemuda Ansor Jawa Tengah sudah membantah melakukan dugaan ancaman terhadap Somad. Bahkan, GP Ansor meminta agar Somad melapor ke polisi jika memang merasa diancam dan diintimidasi terkait pembatalan ceramahnya.

Menurut Ketua GP Ansor Jateng, Sholahudin Aly dengan laporan ke polisi akan menjawab tanda tanya masyarakat yang menerka-nerka. Dari pihak Mabes Polri juga sudah mengimbau agar Somad melaporkan langsung ke polisi bila merasa diancam dan diintimidasi.

Sumber: viva.co.id | Editor: Jandri




 
Berita Lainnya :
  • Dua Alumni SMA Olahraga Riau Atlet Ski Air Sabet 1 Emas dan 1 Perak di PON 2024
  • Bupati NatunaTerima Penghargaan Inovasi Membangun Negeri 2024 dari tvOne
  • Sebanyak 24 Pemilik Sasana Tinju di Kota Pekanbaru Dukung Edy-Bibra
  • Sadis, Pelaku Sekap Gadis Penjual Goreng dengan Mulut Tertutup Dibawa ke Atas Bukit, Diperkosa dan Dikubur
  • Dimangsa, Kepala Kakek 68 Tahun di Rohil Ditemukan Dalam Perut Buaya
  •  
    Komentar Anda :

     
    + Indeks Berita +
    01 Dua Alumni SMA Olahraga Riau Atlet Ski Air Sabet 1 Emas dan 1 Perak di PON 2024
    02 Bupati NatunaTerima Penghargaan Inovasi Membangun Negeri 2024 dari tvOne
    03 Sebanyak 24 Pemilik Sasana Tinju di Kota Pekanbaru Dukung Edy-Bibra
    04 Sadis, Pelaku Sekap Gadis Penjual Goreng dengan Mulut Tertutup Dibawa ke Atas Bukit, Diperkosa dan Dikubur
    05 Dimangsa, Kepala Kakek 68 Tahun di Rohil Ditemukan Dalam Perut Buaya
    06 Kapolda Apresiasi Cipayung Plus Riau Dukung Pilkada Damai-Gembira 2024
    07 Disergap Satnarkoba Polres Kampar, Warga Muara Jalai tidak Berkutik
    08 Bersama Personil TNI, Lapas KLS IIB Pasir Pengaraian Lakukan Perawatan Senjata Api
    09 Gedung Tiga Dinas di Komplek Perkantoran Pemko Pekanbaru Tenayan Raya Terbakar Hebat
    10 Tim Formatur Hasil Kongres II SMSI Rampungkan Penyusunan Kepengurusan Periode 2024-2029
    11 Kapolres Kampar Gelar Coffee Morning dengan KPU-Bawaslu serta Papaslon Bupati- Wakil Bupati Kampar
    12 Hafit Syukri: Pasangan Indah Sangat Cocok Pimpin Rohul
    13 KPU Kampar Gelar Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi dan Penetapan DPT Pilkada Serentak 2024
    14 Hukum Bank ASI Dalam Presfektif Hukum Islam
    15 11 Hari Pelarian, Pelaku Pembunuhan Gadis Penjual Goreng Akhirnya Ditangkap dan Digelandang Polisi
    16 KPU Kampar Gelar Rakor Persiapan Tahapan Kampanye dan Dana Kampanye Pilkada 2024
    17 DPRD Riau Periode 2024-2025 Bentuk 8 Fraksi, PPP dan PAN Bergabung
    18 HPN Tahun 2025 Ditetapkan di Provinsi Riau
    19 FKUB Pekanbaru Sambut Hangat Silaturrahmi Bapaslon Wako-Wawako IDAMAN
    20 KPU Riau Gelar Rakor Persiapan Kampanye dan Pengelolaan Dana Kampanye
    21 Digelar di MIN 3, Kasubbag TU Kemenag Buka Lomba Final Tahfizh Al-Qur’an Juz 30 Tingkat MI Se Pekanbaru
    22 Diskominfo Natuna Stuban ke Diskominfo Kota Bandung, Sharing untuk Peningkatan Tipe C ke B
     
    Redaksi | Indeks Berita
    Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik
    © SuluhRiau.com | Pencerahan Bagi Masyarakat