Dollar AS Naik Harga Bahan Bangunan Mahal, Pengembang 'Malas' Bangun Rumah Subsidi
Sabtu, 20 Oktober 2018 - 17:32:23 WIB
SULUHRIAU, Pekanbaru- Kenaikan nilai dollar AS lebih Rp15.000 terhadap rupiah yang berimbas pada harga meterial bangunan.
Jika terus terus berlanjut, dipastikan akan banyak pengembang yang gulung tikar dan tidak lagi bersedia membangun rumah bersubsidi yang peruntukannya untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Ketua Umum Asosiasi pengembang perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Riau Junaedi Abdillah saat hadir di pekanbaru baru-baru ini mengaku, semakin meroketnya nilai dollar terhadap rupiah secara langsung mengerek sebagian besar harga material bahan baku bangunan bahkan kenaikan material lebih 5 persen.
"Dampak kenaikan dolar AS sangat signifikat karena rencana anggaran biaya (Rab) yang sudah dipatok akan berubah sementara harga jual rumah subsidi tetap, akibatnya margin para pengembang berkurang 3-4 persen," katanya.
langkah dan antisipasi yang dilakukan pengembang untuk mensiasati pelemahan rupiah, sejauh ini tidak ada yang bisa dilakukan pengembang sebab dalam pembangunan, kualitas tetap wajib dijaga, maka keuntungan yang dikurangi.
Junaedi Abdillah berharap kondisi seperti tersebut tidak akan berlarut-larut, sebab jika kondisi terebut terus menerus berlangsung, maka pengembang akan malas membangun rumah subsid, jika margin yang terkuras terus berkelanjutan, pengembang akan malas dampaknya target nasional Rp1 juta rumah bisa tidak tercapai. [slt]
Komentar Anda :