Sabtu, 21 September 2024 Pj Gubri Terima Audiensi Investor dari Enam Negara, Ajak Berinvestasi di Bumi Lancang Kuning | Pj Gubernur Riau Audiensi Tim Kementerian dan Lembaga Kemenko Marves RI | Pj Gubri Perbaiki Sejumlah Ruas Jalan di Pekanbaru, Pj Wako dan Tokoh Masyarakat Ucapkan Terima Kasih | Pj Gubernur Riau Tinjau Empat Ruas Jalan di Kota Pekanbaru | Pj Gubernur Riau Serahkan SK kepada 173 PPPK Guru di Rohil | Dua Alumni SMA Olahraga Riau Atlet Ski Air Sabet 1 Emas dan 1 Perak di PON 2024
 
 
☰ Politik
Disebut Ngigau Salahkan Jokowi Terkait Andi Arief, Begini Respons Poyuono
Selasa, 05 Maret 2019 - 10:48:11 WIB

SULUHRIAU- Jubir Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily, menyebut Waketum Gerindra Arief Poyuono sedang mengigau karena menyalahkan Presiden Jokowi atas tertangkapnya Wasekjen Partai Demokrat (PD) Andi Arief.

Poyuono menjelaskan lebih lanjut mengenai alasan Jokowi perlu disalahkan terkait penangkapan Andi Arief.

"Kenapa Joko Widodo wajib kami salahkan dalam menyikapi pengunaan narkoba yang paling makin meningkat jumlahnya di Indonesia di era pemerintahan Joko Widodo.

Penyelundupan narkoba yang berhasil masuk ke Indonesia di era Joko Widodo diperkirakan jumlahnya jauh lebih besar dibanding keberhasilan aparat membongkar kasus-kasus seperti ini, ini kata-kata seorang mantan pejabat Badan Narkotika Nasional (BNN) Benny Mamoto," kata Poyuono kepada wartawan, Selasa (5/3/2019).

Dia kemudian membeberkan mengenai rendahnya pengungkapan penyelundupan narkoba oleh aparat penegak hukum di Indonesia. Menurut dia, Indonesia menjadi sasaran dari penyelundupan jaringan narkoba internasional.

"Dari survei BNN, keberhasilan aparat penegak hukum mengungkap penyelundupan narkoba 'baru sekitar 10%'. Artinya 90 % yang beredar dan dikonsumsi jutaan masyarakat Indonesia yang jadi korban narkoba, nah ini bentuk kegagalan Joko Widodo dalam pemberantasan peredaran narkoba di Indonesia," ujar dia.

Poyuono menyebut Andi Arief sebagai korban dari peredaran narkoba. Bagi Poyuono, banyak pihak yang tidak sadar akan kegagalan pemerintah dalam memberantas peredaran narkoba di Indonesia.

"Maka korban dari peredaran narkoba yang kayak model Andi Arief hingga berjumlah jutaan. Nah kok kami bilang Andi Arief korban kegagalan Joko Widodo dalam hal pemberantasan peredaran narkoba, banyak yang tim sana enggak nyampe pikirannya ya, dimana penguna narkoba yang korban peredaran narkoba disebabkan oleh gagalnya pemerintah," imbuh dia.

"Nah itulah pemberantasan narkoba itu dalam sebuah negara merupakan tanggung jawab seorang Presiden dalam melindungi warga negara dari kerusakan kerusakan jiwa dan mental akibat narkoba," sambungnya.

Sebelumnya, Ace menepis pernyataan Poyuono yang menyalahkan Jokowi terkait penangkapan Andi Arief dalam kasus narkoba. Ace menegaskan tertangkapnya Andi Arief justru bukti pemerintah tidak tebang pilih dalam memberantas narkoba.

"Pak Arief Poyuono sedang tidak mengigau, kan? Kok Andi Arief yang mengkonsumsi narkoba, Pak Jokowi yang disalahkan. Andi Arief yang bersalah, Pak Jokowi yang disalahkan. Justru dengan ditangkapnya Andi Arief pemerintah Jokowi tak pandang bulu siapapun yang terlibat narkoba harus diadili," ungkap juru bicara TKN Jokowi, Ace Hasan Syadzily, kepada wartawan, Senin (4/3/2019).

Ace lalu menyindir kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno terkait kasus ini. Dia meminta Arief untuk ngaca.

"Harusnya Pak Arief Poyuono yang ngaca diri. Bagaimana kubu Prabowo mau memberantas narkoba, lha wong tim andalannya yang suka menyerang Pak Jokowi malah digerebek kasus narkoba," kata Wakil Ketua Komisi VIII DPR itu.

Sumber: detik.com | Editor: Jandri





 
Berita Lainnya :
  • Dua Alumni SMA Olahraga Riau Atlet Ski Air Sabet 1 Emas dan 1 Perak di PON 2024
  • Bupati NatunaTerima Penghargaan Inovasi Membangun Negeri 2024 dari tvOne
  • Sebanyak 24 Pemilik Sasana Tinju di Kota Pekanbaru Dukung Edy-Bibra
  • Sadis, Pelaku Sekap Gadis Penjual Goreng dengan Mulut Tertutup Dibawa ke Atas Bukit, Diperkosa dan Dikubur
  • Dimangsa, Kepala Kakek 68 Tahun di Rohil Ditemukan Dalam Perut Buaya
  •  
    Komentar Anda :

     
    + Indeks Berita +
    01 Dua Alumni SMA Olahraga Riau Atlet Ski Air Sabet 1 Emas dan 1 Perak di PON 2024
    02 Bupati NatunaTerima Penghargaan Inovasi Membangun Negeri 2024 dari tvOne
    03 Sebanyak 24 Pemilik Sasana Tinju di Kota Pekanbaru Dukung Edy-Bibra
    04 Sadis, Pelaku Sekap Gadis Penjual Goreng dengan Mulut Tertutup Dibawa ke Atas Bukit, Diperkosa dan Dikubur
    05 Dimangsa, Kepala Kakek 68 Tahun di Rohil Ditemukan Dalam Perut Buaya
    06 Kapolda Apresiasi Cipayung Plus Riau Dukung Pilkada Damai-Gembira 2024
    07 Disergap Satnarkoba Polres Kampar, Warga Muara Jalai tidak Berkutik
    08 Bersama Personil TNI, Lapas KLS IIB Pasir Pengaraian Lakukan Perawatan Senjata Api
    09 Gedung Tiga Dinas di Komplek Perkantoran Pemko Pekanbaru Tenayan Raya Terbakar Hebat
    10 Tim Formatur Hasil Kongres II SMSI Rampungkan Penyusunan Kepengurusan Periode 2024-2029
    11 Kapolres Kampar Gelar Coffee Morning dengan KPU-Bawaslu serta Papaslon Bupati- Wakil Bupati Kampar
    12 Hafit Syukri: Pasangan Indah Sangat Cocok Pimpin Rohul
    13 KPU Kampar Gelar Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi dan Penetapan DPT Pilkada Serentak 2024
    14 Hukum Bank ASI Dalam Presfektif Hukum Islam
    15 11 Hari Pelarian, Pelaku Pembunuhan Gadis Penjual Goreng Akhirnya Ditangkap dan Digelandang Polisi
    16 KPU Kampar Gelar Rakor Persiapan Tahapan Kampanye dan Dana Kampanye Pilkada 2024
    17 DPRD Riau Periode 2024-2025 Bentuk 8 Fraksi, PPP dan PAN Bergabung
    18 HPN Tahun 2025 Ditetapkan di Provinsi Riau
    19 FKUB Pekanbaru Sambut Hangat Silaturrahmi Bapaslon Wako-Wawako IDAMAN
    20 KPU Riau Gelar Rakor Persiapan Kampanye dan Pengelolaan Dana Kampanye
    21 Digelar di MIN 3, Kasubbag TU Kemenag Buka Lomba Final Tahfizh Al-Qur’an Juz 30 Tingkat MI Se Pekanbaru
    22 Diskominfo Natuna Stuban ke Diskominfo Kota Bandung, Sharing untuk Peningkatan Tipe C ke B
     
    Redaksi | Indeks Berita
    Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik
    © SuluhRiau.com | Pencerahan Bagi Masyarakat