SULUHRIAU, Pekanbaru- Biaya sekolah khususnya tarif sekolah dasar dan sekolah menenagh pertama (SMP) menjadi salah satu penyumbang inflasi di provinsi riau pada agustus 2019 yang mengalami inflasi sebesar 0,22 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau Misfaruddin Senin, (2/9/2019) menyampaikan, selain tarif sekolah komoditas yang memberikan andil terjadinya inflasi di Riau adalah cabai merah, emas perhiasan, buncis, semen, telur ayam ras, kentang, cabe hijau, cabe rawit dan lainnya.
Dikatakan, Agustus 2019, Riau mengalami inflasi sebesar 0,22 persen dengan indeks harga konsumen (ihk) 141,02, sehingga inflasi tahun kalender sebesar 3,16 persen dan inflasi year on year (agustus 2019 terhadap agustus 2018) sebesar 4,08 persen.
Dari 3 kota IHK di Riau hanya Kota Pekanbaru yang mengalami inflasi yakni sebesar 0,36 persen, sedangkan kota dumai dan kota tembilahan mengalami deflasi masing-masing sebesar -0,25 persen dan -0,33 persen.
Misfaruddin menambahkan, inflasi Riau agustus 2019 sebesar 0,22 persen terjadi karena adanya kenaikan indeks harga konsumen yang cukup signifikan pada kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga yang mengalami inflasi sebesar 1,38 persen, diikuti kelompok sandang 0,94 persen, kelompok bahan makanan 0,48 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,15 persen, kelompok kesehatan 0,13 persen dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,02 persen, sedangkan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan mengalami deflasi -0,46 pers.
Sementara komoditas yang memberi andil deflasi antara lain bawang merah, daging ayam ras, angkutan udara, tomat sayur, bayam, ayam hidup, tomat buah, jeruk dan lainnya. [slt]
Komentar Anda :