SULUHRIAU, Pekanbaru- Target inflasi pemerintah tahun ini optimistis bisa tercapai dengan upaya pengendalian, terutama pada inflasi akhir tahun, terlebih inflasi tahunan September 2019 sudah menembus 4 persen.
Kondisi ini sudah melewati target pemerintah, yakni 3,5 persen. Sedangkan tahun 2019 masih tiga bulan lagi, sehingga target inflasi pemerintah tahun ini optimistis bisa tercapai dengan upaya pengendalian, terutama pada inflasi akhir tahun.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Riau Misparuddin menjelaskan, sepanjang september 2019, Provinsi Riau mengalami deflasi sebesar 0,32 persen disebabkan menurunnya indeks harga konsumen (ihk).
Namun dengan kondisi deflasi, diketahui inflasi tahun kalender sebesar 2,84% dan year on year 4,02% sehingga sudah harus menjadi perhatian pemerintah.
Dari 3 kota yang masuk dalam pengitungan inflasi di riau, semuanya mengalami deflasi pada september 2019. pekanbaru deflasi 0,23% kota dumai deflasi 0,79% dan kota tembilahan deflasi 0,28%.
Dijelaskannya, penurunan indeks harga konsumen terlihat cukup signifikan terutama pada kelompok bahan makanan yang mengalami deflasi sebesar 1,42%, diikuti kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga yakni deflasi sebesar 0,04% dan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar deflasi 0,01%.
sedangkan empat kelompok lainnya mengalami inflasi yaitu kelompok sandang sebesar 0,31 persen , kelompok kesehatan sebesar 0,24 persen, kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,12 persen dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan
tembakau sebesar 0,03 persen.
komoditas yang memberikan andil terjadinya deflasi di riau antara lain: cabai merah, bawang merah, tomat sayur, telur ayam ras, cabai rawit, buncis, ayam hidup, jeruk, cabe hijau, tomat buah dan lain-lain.
sementara komoditas yang memberi andil inflasi antara lain: pemeliharaan/service, daging ayam ras, emas perhiasan, kentang, daging sapi, tarif gunting rambut pria, daun bawang, rampela hati ayam dan lain-lain. [slt,rri]
Komentar Anda :