Minggu, 22 September 2024 Pastikan Keamanan Penetapan Paslon Bupati-Wabup, Kapolres Kampar Cek Kesiapan di KPU | Pj Gubri Terima Audiensi Investor dari Enam Negara, Ajak Berinvestasi di Bumi Lancang Kuning | Pj Gubernur Riau Audiensi Tim Kementerian dan Lembaga Kemenko Marves RI | Pj Gubri Perbaiki Sejumlah Ruas Jalan di Pekanbaru, Pj Wako dan Tokoh Masyarakat Ucapkan Terima Kasih | Pj Gubernur Riau Tinjau Empat Ruas Jalan di Kota Pekanbaru | Pj Gubernur Riau Serahkan SK kepada 173 PPPK Guru di Rohil
 
 
☰ Pendidikan
SDN 16 Desa Tj Peranap Meranti Disebut Bak 'Kandang Kambing', Guru-Siswa Tetap Semangat PBM
Kamis, 21 November 2019 - 08:48:47 WIB

SULUHRIAU, Meranti- Kondisi bangunan gedung SDN 16 Desa Tanjung Peranap KecamatanTebing Tinggi Barat Kabupaten Kepulauan Meranti memprihatinkan.

Padahal gedung sekolah tersebut berada persis di salah satu wilayah ring satu
Penghasian Minyak Bumi di Provinsi Riau ini.

Saking memprihatinkan, SDN ini mendapat sebutan bak kandang kambing. Sebutan seperti  itu diakui oleh Kepala Sekolah Rohana (Kepsek) yang katanya ada pihak yang melontarkan penilaian itu.

Diceritakan Rohana, sekolah yang terbuat dari papan dan beratap rumbia layaknya film Laskar Pelangi  itu berdiri sejak 2007 sebagai lokal jauh SDN 16. Sekolah itu hanya memiliki enam lokal yang dibangun swadaya olehnya dan warga desa. Sementara untuk jumlah murid tidak kurang dari 65 orang yang dididik oleh Sembilan orang guru termasuk Rohana.

"Sekolah ini pernah disebut seperti kandang kambing," ujar Rohana, lirih menceritakan suka duka mengajar di sekolah itu, Rabu,  (20/11/2019).

Rohana sebagai kepala sekolah merupakan seorang PNS, dan dibantu oleh seorang guru PNS, empat orang guru honor komite serta dua orang guru honor daerah.

Diceritakannya, perasaan amat sedih jika hujan turun. Ia bahkan melarang anak-anak untuk mengeluarkan buku sekolah, karena seisi ruangan bisa basah kuyup lantaran atap sekolah itu bocor.

Sebelum menjadi Kepsek 2015 silam, sekolah berdinding papan merah tersebut hanya memiliki empat ruangan. Berselangnya waktu, mereka terpaksa menambah tiga ruangan lainnya agar bisa masuk akreditasi. "Walupun kondisi sekolah kami sangat parah, akreditasinya sudah C," ujarnya.

Karena akreditas itu wajib, pihaknya berjuang untuk mendapatkan akreditasi sekolah. Tidak itu saja,  ia juga bersusah payah sampai  harus memecahkan celengan untuk biaya membangun dua ruang belajar dan satu unit kantor guru.

Rohana mengatakan, sudah sering berupaya mengusulkan untuk  memohon bantuan kepada pemerintah. Namun, belum yang diterima baru janji belaka. Informasi katanya, tahun 2020 depan sekolah tersebut akan menerima bantuan pembangunan ruang belajar yang baru.

"Kabarnya 2020 dibantu oleh pemerimtah pusat, tapi tak tahulah. Pasalnya sebelum ini saya juga telah sering dijanjikan hal yang sama," ungkapnya.

Walupun demikian, ia dan beberapa orang guru yang mengabdi di sekolah itu masih menaruh harapan besar jika informasi tersebut, benar.

"Mudah-mudahan benar. Kami masih berharap dibantu. Tak perlu banyak, hanya enam ruang belajar agar murid kami nyaman, dan satu ruang kantor. Tak perlu bagus asal nyaman, bersyukur sekali kami para guru," ungkapnya.

Kendati kondisi sekolah demikian, guru dan siswa tetap semangat dalam proses belajar mengajar (PBM). "Ya sejauh ini kita tetap mengajar, anak-anak juga semangat belajar," pungkasanya.

Masuk Dalam Prioritas

Mengenai kondisi SD Negeri 16 Jalan Sidodadi Dusun II, Desa Tanjung Peranap, Kepulauan Meranti dibenarkan oleh Kepala Bidang Pendidikan Dasar, Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Meranti, Syafrizal.

"Benar, memang demikian kondisinya. Tapi kami berupaya agar itu bisa masuk dalam skala prioritas 2020 mendatang," ungkapnya.

Mengenai data sekolah total sekolah rusak di Dapodik itu juga dibenarkan oleh Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Sekolah Dasar, Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Meranti Misdar Efendi.

Namun ia mengaku belum bisa memastikan jika jumlah ruang belajar yang rusak di Dapodik tersebut, benar. Pasalnya data tersebut diinput langsung oleh masing masing sekolah tanpa ferivikasi Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Meranti.

"Memang data Dapodik itu harus dievaluasi lagi. Khusus data  sarana dan prasarana  sekolah dan laporan kondisi sekolah yang real, saat ini kami masih dalam tahapan pendataan," ujarnya.

Walupun demikian, Misdar mengungkapkan jika pihaknya tetap berkomitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan di Meranti. Salah satunya dalam menyediakan ruang belajar yang laik, melalui usulan dana alokasi khusus (DAK) 2020 mendatang.

"Iya, untuk mengakomodir itu kita berharap besar dari DAK. Jika 2019 ini kita terima Rp 19 milliar, mendatang bisa besar dari ini. Untuk 2020 gambarannya kita akan menerima Rp54 milliar. Saat ini masih tahap singkronisasi, dan dalam waktu dekat akan final," ungkapnya.

Diakuinya, untuk meraih bantuan dari pemerintah pusat, saat ini pihaknya masih terbentur dengan status akreditasi yang tidak sesuai dengan situasi dan kondisi setiap sekolah. "Ada sekolah yang belum layak, dengan kondisi ruang belajar yang rusak dan lain lain, tapi mereka telah mengantongi akreditasi B. Dampaknya, setelah diusulkan untuk mendapatkan bantuan berbaikan, usulan itu ditolak karena pemerintah pusat menilai sekolah itu layak," ungkapnya.

Sehingga, menurut Misdar untuk saat ini pihaknya masih berupaya maksimal dalam proses perubahan data yang dimaksud agar singkoran dengan kondisi di lapangan.(tmy)



 
Berita Lainnya :
  • Pastikan Keamanan Penetapan Paslon Bupati-Wabup, Kapolres Kampar Cek Kesiapan di KPU
  • Dua Alumni SMA Olahraga Riau Atlet Ski Air Sabet 1 Emas dan 1 Perak di PON 2024
  • Bupati NatunaTerima Penghargaan Inovasi Membangun Negeri 2024 dari tvOne
  • Sebanyak 24 Pemilik Sasana Tinju di Kota Pekanbaru Dukung Edy-Bibra
  • Sadis, Pelaku Sekap Gadis Penjual Goreng dengan Mulut Tertutup Dibawa ke Atas Bukit, Diperkosa dan Dikubur
  •  
    Komentar Anda :

     
    + Indeks Berita +
    01 Pastikan Keamanan Penetapan Paslon Bupati-Wabup, Kapolres Kampar Cek Kesiapan di KPU
    02 Dua Alumni SMA Olahraga Riau Atlet Ski Air Sabet 1 Emas dan 1 Perak di PON 2024
    03 Bupati NatunaTerima Penghargaan Inovasi Membangun Negeri 2024 dari tvOne
    04 Sebanyak 24 Pemilik Sasana Tinju di Kota Pekanbaru Dukung Edy-Bibra
    05 Sadis, Pelaku Sekap Gadis Penjual Goreng dengan Mulut Tertutup Dibawa ke Atas Bukit, Diperkosa dan Dikubur
    06 Dimangsa, Kepala Kakek 68 Tahun di Rohil Ditemukan Dalam Perut Buaya
    07 Kapolda Apresiasi Cipayung Plus Riau Dukung Pilkada Damai-Gembira 2024
    08 Disergap Satnarkoba Polres Kampar, Warga Muara Jalai tidak Berkutik
    09 Bersama Personil TNI, Lapas KLS IIB Pasir Pengaraian Lakukan Perawatan Senjata Api
    10 Gedung Tiga Dinas di Komplek Perkantoran Pemko Pekanbaru Tenayan Raya Terbakar Hebat
    11 Tim Formatur Hasil Kongres II SMSI Rampungkan Penyusunan Kepengurusan Periode 2024-2029
    12 Kapolres Kampar Gelar Coffee Morning dengan KPU-Bawaslu serta Papaslon Bupati- Wakil Bupati Kampar
    13 Hafit Syukri: Pasangan Indah Sangat Cocok Pimpin Rohul
    14 KPU Kampar Gelar Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi dan Penetapan DPT Pilkada Serentak 2024
    15 Hukum Bank ASI Dalam Presfektif Hukum Islam
    16 11 Hari Pelarian, Pelaku Pembunuhan Gadis Penjual Goreng Akhirnya Ditangkap dan Digelandang Polisi
    17 KPU Kampar Gelar Rakor Persiapan Tahapan Kampanye dan Dana Kampanye Pilkada 2024
    18 DPRD Riau Periode 2024-2025 Bentuk 8 Fraksi, PPP dan PAN Bergabung
    19 HPN Tahun 2025 Ditetapkan di Provinsi Riau
    20 FKUB Pekanbaru Sambut Hangat Silaturrahmi Bapaslon Wako-Wawako IDAMAN
    21 KPU Riau Gelar Rakor Persiapan Kampanye dan Pengelolaan Dana Kampanye
    22 Digelar di MIN 3, Kasubbag TU Kemenag Buka Lomba Final Tahfizh Al-Qur’an Juz 30 Tingkat MI Se Pekanbaru
     
    Redaksi | Indeks Berita
    Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik
    © SuluhRiau.com | Pencerahan Bagi Masyarakat