Alasan Khawatir Hilang Penghasilan, Banyak Pemilik Kebun Sawit Enggan Replanting
Selasa, 11 Februari 2020 - 08:28:28 WIB
SULUHRIAU, Pekanbaru- Dari ratusannribu hektare perkebunan sawit milik masyarakat di Riau, sudah banyak yang tua dan uzur.
Namun, banyak pula pemilik kebun sawit ini enggan kebunnya diremajakan (replanting).
Pemerintah sudah sebenarnya sudah menjalankan program replanting ini agar kebun tetap produktif.
Alasan para petani enggan melakukan peremajaan kebunnya, karena ketakutan para petani, dimana mereka merasa jika kebun direplanting maka untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari tidak akan cukup. Sementara mereka menggantungkan hidup di sawit ini.
Salah seorang petani sawit, Ismedi Utomo, petani kelapa sawit di provinsi riau menjelaskan jika perkebunan direplanting, maka harus menunggu sekitar 4-5 tahun lagi baru sawit mulai berbuah, sehingga mereka khawatir kebutuhan hidup selama tiga tahun tak terpenuhi.
Ketakutkan para petani tersebut secara tidak langsung mempengaruhi produktivitas kelapa sawit Riau, lebih lagi rata-rata perkebunan sawit yang ingin direplanting sudah di atas 25 tahun, tentu saja membuat perkebunan sawit tersebut tidak produktif, karena jika biasanya mampu menghasilkan 2-3 ton dalam satu hektar dengan kondisi pohon yang semakin tua maka hanya mampu menghasilkan sekitar 500 kg dalam satu hektar.
Sementara Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia Setiono meminta agar program replanting dapat berjalan dengan baik dan petani bisa tetap memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari diperlukan program yang membangun seperti budidaya cabai atau komoditi lainnya, maka dengan adanya budidaya, petani yang tadinya takut tidak bisa memenuhi kebutuhan hidup lantaran sawitnya masih proses replanting, dapat menghasilkan uang dari budidaya tanaman. (slt)
Komentar Anda :