Kekhawatiran Corona saat Cheng Beng
DPRD Meranti Minta Pihak Terkait Awasi Ketat, PSMTI: Yang Datang Warga Lokal
Jumat, 06 Maret 2020 - 18:27:51 WIB
SULUHRIAU, Meranti- Kekhawatiran warga terhadap virus Corona sehubungan akan adanya tradisi sembahyang kubur (Cheng Beng) di Meranti mendapat tanggapan dari pihak DPRD Meranti.
Ketua DPRD Meranti Jack Ardiansya mengatakan, warga tidak perlu terlalu panik, tetap waspada dan meningkatkan kesehatan dengan budaya hidup bersih.
Tapi yang paling penting pihak terkait di lingkungan Pemkab Meranti dan antar lembaga seperti dinas kesehatan dan KKP Meranti harus koordinasi dan intensif memantau dan melakukan pengawasan ketat terhadap warga luar negeri yang masuk ke Meranti. "Jangan abai, harus awasi dengan ketat," Katanya, Jumat (6/3/2020).
Ia memahami bahwa Sembahyang kubur atau sembahyang arwah leluhur Tionghoa yang kerap juga disebut Qing Ming (bahasa Mandarin), yang biasa dilaksanakan di Selatpanjang Meranti setiap tahun dilaksanakan di Bulan April.
Ia juga dapat memahami kehawatiran warga di tengah merebaknya virus corona saat ini dan dihubungkan dengan acara tersebut, mengingat akan ramainya warga, dan tidak menutup kemungkinan datang dari berbagai negara seperti Singapura, Malaysia, Vietna dan Thailand serta warga daerah luar Meranti, seperti Batam, Pekanbaru dan lainnya.
"Kita percayakan kepada instansi terkait, dan kita yakin akan ada langkah dilakukan untuk menangani masalah ini dengan ketat," katanya.
Sebab, jika pihak Pemkab Meranti melarang warga asing datang, sementara pemerintah pusat saja tidak menutup akses terhadap warga asing masuk ke wilayah Indonesia, maka ini dikhawatikan menjadikan persoalan sendiri.
Kita Serahkan ke Pemkab
Sementara itu, Ketua Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia ( PSMTI ) Kepulauan Meranti Ahan , dikonfirmasi mengatakan, soal penyelenggaraan ritual ini sudah dilaksanakan sejak lama.
Namun, jika saat ini ada kekhawatiran warga, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada Pemkab Meranti, terutama soal periizinan kegiatan ini. Termasuk juga soal pengawasan dan antisipasinya.
"Kita serahkan dan kembalikan pada Pemkab saja, karena mereka yang punya kebijakan terkait antisipasi penyebaran Virus Corona seperti Dinas Kesehatan, KKP dan lainya. Silahkan saja dilakukan tes di pelabuhan jika ada warha asing yang masuk, " katanya.
Namun Ahan menegaskan, yang datang sembayang kubur itu, warga lokal saja seperti dari Jakarta, Pekanbaru dan daerah lain sekitarnya. "Kalaupun ada yg dari luar negeri itu jarang, bisa jadi tidak ada yang datang karena wabah virus corona saat ini", pungkasnya. (tmy)
Komentar Anda :