Difungsikan Satu PCR, Labor RSUD Arifin Achmad Riau Periksa 612 Sampel
Minggu, 03 Mei 2020 - 15:29:26 WIB
SULUHRIAU, Pekanbaru- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau memiliki tiga alat Polymerase Chain Reaction (PCR) di Laboratorium Biomolekuler RSUD Arifin Achmad, untuk pemeriksan sample swap Pasien Dalam Pemeriksaan (PDP).
Namun sejauh ini, baru satu alat yang dibeli melalui APBD Riau 2020 yang digunakan untuk memeriksa PDP. Sedangkan dua alat belum difungsikan.
Meski begitu satu alat tersebut dalam beberapa minggu ini Labor tersebut sudah menerima sebanyak 1.021 sampel. Namun yang sudah dilakukan pemeriksaan sebanyak 612 sampel, dengan jumlah pasien yang positif sebanyak 6 pasien.
"Sample yang sudah dilakukan pemeriksaan dan tahu negatif atau positifnya itu sebanyak 612 sample. Yang positif 6 orang selebihnya 606 pasien lainnya dinyatakan negatif, dan sudah boleh pulang jika dua kali hasil sampelnya negatif," Kapala Dinas Kesehatan Riau, Mimi Yuliani Nazir dikutip dari cakaplah.com, Ahad (3/5/2020).
Mimi menjelaskan, saat ini ada tiga alat PCR di Laboratorium Biomolekuler RSUD Arifin Achmad. Namun dua alat PCR lagi dari Dinas Peternakan dan Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (POM) Pekanbaru, masih perlu kelengkapan pemasangan alat lainnya.
"Yang dipakai saat ini masih PCR yang kita beli dari pengadaan, dan dimaksimalkan itu dulu. Sedangkan PCR dari Dinas Peternakan, masih ada alat regennya terbatas. Tidak semua regen masuk ke alat itu. Regen itu alat yang akan bereaksi dengan sample atau bahan kimianya. Kalau yang dari balai POM, masih ada alat yang diperlukan baru bisa dioperasional," jelasnya.
Lebih lanjut Mimi menerangkan, untuk satu putaran alat PCR tersebut menghasilkam 60 sampel. Dimana sebelumnya dilakukan proses ekstrasi atau pemisahan sample di Labor Kimia, dan baru dilakukan pemutaran melalui PCR.
"Jadi petugas kita saat ini sudah mulai beradaptasi terhadap pekerjaan di lab PCR. Tentu dalam satu dua minggu ini dalam tahap adaptasi. Sekarang sudah mulai adaptasi, tapi yang bekerja di laboratorium ini semua berkompeten. Jadi yang membuat lama itu melakukan ekstrasi atau pemisahan sampel pasien," paparnya.
Selanjutnya, jika dua alat PCR dari Dinas Peternakan dan Balai POM sudah lengkap, maka sample pasien yang masuk akan semakin cepat diketahui. Dan akan menghemat APD, termasuk mempercepat pasien yang pulang.
"Mudah-mudahan kelengkapan dua alat PCR ini bisa cepat selesai. Tentu pasien yang ada di rumah sakit sekarang, bisa lebih cepat mengetahui hasilnya dan bisa pulang lebih cepat, kita juga bisa menghemat APD," tukasnya. (***)
Komentar Anda :