Sabtu, 21 September 2024 Pj Gubri Terima Audiensi Investor dari Enam Negara, Ajak Berinvestasi di Bumi Lancang Kuning | Pj Gubernur Riau Audiensi Tim Kementerian dan Lembaga Kemenko Marves RI | Pj Gubri Perbaiki Sejumlah Ruas Jalan di Pekanbaru, Pj Wako dan Tokoh Masyarakat Ucapkan Terima Kasih | Pj Gubernur Riau Tinjau Empat Ruas Jalan di Kota Pekanbaru | Pj Gubernur Riau Serahkan SK kepada 173 PPPK Guru di Rohil | Dua Alumni SMA Olahraga Riau Atlet Ski Air Sabet 1 Emas dan 1 Perak di PON 2024
 
 
☰ Internasional
Kekurangan Dokter, India Andalkan Dukun untuk Hadapi Covid-19
Kamis, 02 Juli 2020 - 21:28:43 WIB
Foto int

SULUHRIAU – Pemerintah India mulai kewalahan menghadapi pandemi virus Corona karena minimnya dokter. Bahkan, mereka mulai merangkul penyedia layanan kesehatan informal alias dukun untuk menjangkau warganya di daerah pedesaan yang terpencil.

Mengutip BBC pada Kamis 2 Juli 2020, salah satu dukun di Benggala Barat, Mohammed Nizamuddin, lebih dipercaya oleh warga untuk mengobati penyakit mereka ketimbang berkonsultasi dengan dokter berlisensi.

Sebenarnya, penyedia layanan kesehatan informal ini terampil mengobati warga, meski tak pernah sekolah kedokteran.

Kendati begitu, mereka tak bekerja asal-asalan. Biasanya para dukun ini pernah bekerja selama 10 tahun atau lebih bersama dokter berkualitas sebelum pulang ke desa dan membuka kliniknya sendiri.

Bukannya dimusuhi, pemerintah mulai merangkul dukun-dukun ini dan memanfaatkan kepopulerannya untuk memberi pengarahan pada masyarakat. Sebab, kepercayaan masyarakat desa pada orang-orang seperti Nizamuddin lebih tinggi daripada dengan dokter yang memiliki ijazah dari universitas terkemuka.

Penyedia layanan kesehatan informal ini biasanya membekali diri dengan pil, suntikan dasar, nebuliser, kain kasa dan perban. Klinik sederhana yang mereka buat bisa berfungsi sebagai unit gawat darurat (UGD) dadakan.

Selain membuat tusukan dan menjahit luka, dokter yang bukan tenaga kesehatan formal ini juga menyediakan perawatan medis dan merujuk pasien. Mereka beroperasi seperti non-physician clinicians di Afrika.

Beberapa negara bagian seperti Benggala Barat telah mengambil langkah untuk melatih ribuan penyedia kesehatan informal semacam itu. Sejak pandemi, tugas para dokter tanpa lisensi ini bertambah dengan mendata pasien yang menunjukkan gejala COVID-19.

Para dukun ini ditugaskan untuk memasukkan data detail pada aplikasi pengawasan COVID-19 di ponselnya. Lalu, informasi ini diteruskan ke pejabat kesehatan di ibu kota Kolkata, sekitar 200 km dari Benggala Barat.

India adalah negara yang telah menghabiskan 1,28 persen dari pendapatan domestik bruto (PDB) untuk kesehatan masyarakat, salah satu yang terendah di dunia. Hal ini juga yang jadi alasan mengapa penyedia jasa kesehatan informal berkembang di India. Selain itu, terlalu sedikit dokter berlisensi yang mau bekerja di desa.

Menurut penelitian profesor ekonomi di Universitas Georgetown, Jishnu Das, 68 persen dari semua penyedia layanan kesehatan informal di desa adalah tenaga kesehatan tanpa kualifikasi. Akan tetapi, peran kunci yang mereka mainkan sangat diakui.

Sejak pandemi virus Corona, penyedia layanan kesehatan informal memainkan peran penting dalam pengawasan masyarakat, melaporkan demam dan kasus influenza, dan bahkan membawa orang ke pusat pengujian. (vvc, bbc)




 
Berita Lainnya :
  • Dua Alumni SMA Olahraga Riau Atlet Ski Air Sabet 1 Emas dan 1 Perak di PON 2024
  • Bupati NatunaTerima Penghargaan Inovasi Membangun Negeri 2024 dari tvOne
  • Sebanyak 24 Pemilik Sasana Tinju di Kota Pekanbaru Dukung Edy-Bibra
  • Sadis, Pelaku Sekap Gadis Penjual Goreng dengan Mulut Tertutup Dibawa ke Atas Bukit, Diperkosa dan Dikubur
  • Dimangsa, Kepala Kakek 68 Tahun di Rohil Ditemukan Dalam Perut Buaya
  •  
    Komentar Anda :

     
    + Indeks Berita +
    01 Dua Alumni SMA Olahraga Riau Atlet Ski Air Sabet 1 Emas dan 1 Perak di PON 2024
    02 Bupati NatunaTerima Penghargaan Inovasi Membangun Negeri 2024 dari tvOne
    03 Sebanyak 24 Pemilik Sasana Tinju di Kota Pekanbaru Dukung Edy-Bibra
    04 Sadis, Pelaku Sekap Gadis Penjual Goreng dengan Mulut Tertutup Dibawa ke Atas Bukit, Diperkosa dan Dikubur
    05 Dimangsa, Kepala Kakek 68 Tahun di Rohil Ditemukan Dalam Perut Buaya
    06 Kapolda Apresiasi Cipayung Plus Riau Dukung Pilkada Damai-Gembira 2024
    07 Disergap Satnarkoba Polres Kampar, Warga Muara Jalai tidak Berkutik
    08 Bersama Personil TNI, Lapas KLS IIB Pasir Pengaraian Lakukan Perawatan Senjata Api
    09 Gedung Tiga Dinas di Komplek Perkantoran Pemko Pekanbaru Tenayan Raya Terbakar Hebat
    10 Tim Formatur Hasil Kongres II SMSI Rampungkan Penyusunan Kepengurusan Periode 2024-2029
    11 Kapolres Kampar Gelar Coffee Morning dengan KPU-Bawaslu serta Papaslon Bupati- Wakil Bupati Kampar
    12 Hafit Syukri: Pasangan Indah Sangat Cocok Pimpin Rohul
    13 KPU Kampar Gelar Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi dan Penetapan DPT Pilkada Serentak 2024
    14 Hukum Bank ASI Dalam Presfektif Hukum Islam
    15 11 Hari Pelarian, Pelaku Pembunuhan Gadis Penjual Goreng Akhirnya Ditangkap dan Digelandang Polisi
    16 KPU Kampar Gelar Rakor Persiapan Tahapan Kampanye dan Dana Kampanye Pilkada 2024
    17 DPRD Riau Periode 2024-2025 Bentuk 8 Fraksi, PPP dan PAN Bergabung
    18 HPN Tahun 2025 Ditetapkan di Provinsi Riau
    19 FKUB Pekanbaru Sambut Hangat Silaturrahmi Bapaslon Wako-Wawako IDAMAN
    20 KPU Riau Gelar Rakor Persiapan Kampanye dan Pengelolaan Dana Kampanye
    21 Digelar di MIN 3, Kasubbag TU Kemenag Buka Lomba Final Tahfizh Al-Qur’an Juz 30 Tingkat MI Se Pekanbaru
    22 Diskominfo Natuna Stuban ke Diskominfo Kota Bandung, Sharing untuk Peningkatan Tipe C ke B
     
    Redaksi | Indeks Berita
    Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik
    © SuluhRiau.com | Pencerahan Bagi Masyarakat