Datangi Kantor, Kader Minta Musda DPD II Golkar Pekanbaru Diambil Alih DPD I Riau
Minggu, 23 Agustus 2020 - 20:59:40 WIB
|
Sejumlah kader lakukan aksi ke kantor DPS Golkar Pekanbaru
|
SULUHRIAU, Pekanbaru- Sejumlah kader Golkar Ahad (23/8/2020) mendatangi kantor DPD II Golkar Pekanbaru, mereka meminta musda (musyawarah daerah) Golkar Pekanbaru yang akan dilaksanakan 30-31 Agustus 2020 diambil alih DPD I Golkar Riau.
Sejumlah massa kader Folkar ini mengatasnamakan pengurus Kelurahan dan Pengurus Kecamatan Partai Golkar di Pekanbaru.
Dalam kesempatan itu, mereka menyampaikan agar Musda diundur. Salah satu alasan kata mereka, karena dinilai kepemimpinan Golkar saat ini penuh dengan kepentingan pribadi.
Massa menilai, jika ini diteruskan maka akan berpotensi kericuhan.
Ketua Pengurus Kecamatan Tampan Ezil Fahman sebagai koordinator aksi tersebut menyampaikan pihaknya ingin Musda tersebut diambil alih oleh pengurus DPD I Golkar, karena dinilai pelaksanaan Musda yang direncanakan 30 Agustus 2020 tidak sehat.
"Makanya kami perwakilan Pengurus Kecamatan dan Pengurus kelurahan menyampaikan pernyataan sikap agar Musda dialihkan ke provinsi," kata Ezil Fahman, seperti diwartakan cakaplah.com.
Menyikapi hal ini, Ketua Panitia SC Musda ke-X Golkar Pekanbaru, Roni Amriel mengatakan akan mengundang secara resmi massa tersebut untuk dimintai penjelasan.
"Kita akan undang secara resmi pengurus kelurahan yang demo tersebut, kita akan minta penjelasan," kata Roni Amriel.
Roni mengatakan, aksi tersebut merupakan cara-cara yang tidak tepat dan tidak patuh dengan arahan Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Riau Syamsuar.
"Ketua DPD I Syamsuar sudah tegaskan kepada seluruh stakeholder di 12 kabupaten kota agar dalam pelaksanaan Musda harus menjaga soliditas dan marwah Partai Golkar," tegas Roni.
Menurut Roni Amriel demo yang dilakukan sejumlah massa ini hanya untuk memecah belah kader. "Kalau saya berpikir untuk kemajuan partai tak perlu gunakan cara-cara seperti ini, karena justru merusak citra dan marwah partai. Ada salurannya untuk menyampaikan hal-hal seperti itu," papar Roni.
Harusnya lanjut Roni Amriel, di masa-masa seperti ini semua kader saling menjaga kondisi bagaimana musda bisa berjalan secara baik sesuai dengan amanah yang partai berikan.
"Jangan gunakan cara-cara politik rendahan untuk merusak citra partai. Ini kompetisi internal, jadi gunakan saluran-saluran yang tepat untuk mengimplementasikan amanah partai. Saya dalam kapasitas menjaga jangan sampai Musda ini penuh dengan keributan, karena tantangan kedepan jauh lebih berat dibanding persoalan sekarang," ucapnya.
Untuk diketahui, ada 4 kader yang bersaing dan mendaftarkan diri untuk menjadi ketua Golkar Pekanbaru. Yakni Sahril, Parisman Ihwan, Ida Yulita Susanti, dan Masni Ernawati. (***)
Komentar Anda :