Dibuka Syamsuar, Musda Golkar Pekanbaru ke-X Berlangsung
Minggu, 30 Agustus 2020 - 13:46:36 WIB
|
Suasana Musda Partai Golkar Pekanbaru, Minggu (38/8/2020).
|
SULUHRIAU, Pekanbaru- Musyawarah (Musda) Golkar Pekanbaru ke-X dibuka resmi oleh Ketua DPD I Golkar Provinsi Riau Syamsuar, Ahad (30/8/2020) di Alpha Hotel Jl Imam Munandar.
Hadir juga Musda ini Sekretaris DPD I Golkar Riau, Indra Gunawan Eet, jajaran DPD I Golkar Riau, dan hadir pula Walikota Pekanbaru, Firdaus, MT.
Musda Golkar Pekanbaru kali ini digelar dimasa pandemi Covid-19, maka setiap tamu undangan yang akan masuk diterapkan protokol kesehatan secara ketat.
Syamsuar dalam kesempatan ini antara lain menyampaikan, agar pelaksanaan musda ini berjalan baik, dan siapapun terpilih jadi Ketua lima tahun ke depan bisa berkonsolidasi dan membesarkan partai golkar ini, dan mampu berkarya.
Dalam musda Golkar ke- X ini, ada empat calon yang akan bertarung, yakni Sahril (incumbent), ketua DPD II Golkar Pekanbaru, yakni Sahril, Ida Yulita Susanti, Masni Ernawati dan Parisman Ikhwan.
Sementara itu, Ketua DPD II Golkar Pekanbaru, Sahril menyatakan tertantang untuk mengembalikan kursi dan kejayaan partai Golkar Kota Pekanbaru pada Pileg 2024 mendatang.
Sebab itu, Sahril dari awal maju kembali untuk memimpin Golkar Pekanbaru untuk lima tahun mendatang (2020-2025).
Hal ini itu disampaikan Sharil saat memberikan sambutanya pada pembukaan Musda Golkar.
"Kursi Golkar di DPRD Pekanbaru pada Pileg 2019 lalu tak sesuai harapan, turun dari yang sebelumnya 7 kursi menjadi 4 kursi," akuinya.
Namun katanya, kondisi politik yang membuat jadi seperti ini. Kondisi ini tak hanya terjadi pada 2019. Namun pada tahun 2004 dimana kala itu Golkar mendapatkan 12 kursi.
Pada tahun 2009 turun menjadi 9 kursi. Padahal kepala daerahnya dari Golkar, waktu pak Herman Abdullah dan Erizal Muluk Ketua DPRD-nya juga kala itu dari Golkar dan menjabat Wakil Walikota.
"Namun kondisi politik kala itu juga tak menguntungkan Golkar," kata Sahril.
Turunnya suara Golkar di pileh 2009 kata Sahril karena Demokrat dominan, dengan SBY yang menjadi presiden kala itu.
"Ini tidak pembelaan. Saya bertanggung jawab penuh atas turunnya perolehan kursi Golkar di DPRD Pekanbaru, namun memang kemarin (Pileg 2019) kondisinya luar biasa," ucapnya.
Sebab itu kata Sharil lagi, maju kembali sebagai calo ketua. Kalau dirinya tak terpilih di Musda. Ia berharap yang gantikan harus bisa rebut lagi suara Golkar dan memenangkan Golkar.
Diharapkan Aklamasi
Sekretaris DPD I Golkar Riau Indra Gunawan Eet menyampaikan harapan pemilihan ketua berlangsung aklamasi.
Dikatakan, walaupun ada dinamika, sangat luar biasa dalam memutuskan sesuatu, di Golkar pun dinamikanya begitu. "Kita harapkan Musda Golkar Pekanbaru akan berakhir dengan aklamasi," kata Eet.
"Golkar ini kan memang baik di DPP, DPD I, DPII harus dihasilkan dengan aklamasi. Walaupun ada dinamika, sangat luar biasa dalam memutuskan sesuatu. Tadi dijelaskan pak Ketua DPD I, kita harus aklamasi. Aklamasi InsyaAllah langsung hari ini," katanya. (han)
Komentar Anda :