Munarman Ungkap Kronologi Pengadangan Rombongan Habib Rizieq di Tol Japek
Senin, 07 Desember 2020 - 21:51:56 WIB
SULUHRIAU- Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI), Munarman menegaskan, Habib Rizieq Shihab beserta rombongan mengarah ke luar Jakarta saat terjadi insiden pengadangan oleh oknum tak berseragam, yang berujung tewasnya enam orang anggota Laskar Pembela Islam (LPI).
Munarman mengatakan, Habib Rizieq mulanya beristirahat di Megamendung lalu pindah ke Sentul, Kabupaten Bogor. Lalu pada Minggu 6 Desember 2020 malam, Habib Rizieq meninggalkan Sentul menuju ke tempat pengajian ke rumah keluarga di luar Jakarta.
"Jadi tidak melibatkan pihak manapun juga dengan empat mobil keluarga. Di dalam mobil ada istri beliau, ada anak, dan menantu, artinya ada perempuan dalam mobil, dan ada cucu beliau. Dua orang masih bayi, tiga orang balita. Jadi di rombongan Habib Rizieq itu ada bayi dan balita. Itu yang saya mau tegaskan. Jadi ini adalah perjalanan keluarga biasa," ucap Munarman saat jumpa pers di Petamburan, Jakarta, Senin (7/12/2020).
Munarman menyebut, Habib Rizieq dikawal oleh empat mobil. Lalu di tengah perjalanan keluar Jakarta pada tengah malam, rombongan Imam Besar FPI itu dihadang. Ternyata, rombongan Habib Rizieq sudah diikuti sejak keluar Tol Sentul.
"Di dalam perjalanannya lebih kurang 00.30 malam, rombongan beliau dengan dikawal oleh empat mobil laskar. Di dalam perjalanan ada orang yang menguntit sejak beliau keluar dari Sentul. Terus dikuntit dan akhirnya para penguntit ini memotong entah apa tujuannya," jelasnya.
Oknum tak berseragam itu, kata dia, berusaha memotong jalan mobil rombongan dan mulai menyetop. Akhirnya mobil pengawal Habib Rizieq langsung bereaksi dan melindungi Imam Besar. Disitulah terjadi gesekan.
"Kita tidak sebut, karena kita tidak tahu dia petugas resmi atau bukan karena dia tidak berseragam berusaha memotong rombongan dan menyetop kendaraan. Para pengawal tentu saja bereaksi untuk melindungi Imam Besar Habib Rizieq Shihab. Itu reaksi normal karena mereka memang bertugas untuk mengawal," ucap Munarman.
"Yang mengawal HRS ini empat mobil, dua mobil terus mengawal HRS menuju tempat pengajian, yang dua yang berusaha diadang OTK ini. Kemudian terjadi upaya penangkapan itu dan ada sekali penembakan di tahap awal itu mengenai satu laskar. Satu laskar inilah yang voice notenya sampai ke tim yang lain mobil satunya, mobil satunya segera menyelematkan diri, karena ada tembakan," katanya. Ia menambahkan, tidak ada tembak menembak.
Sumber: Okezone.com
Editor: Jandri
Komentar Anda :