Kamis, 25 April 2024
KPU Provinsi Riau Buka Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubri-Wagubri 2024 | Rangkaian HUT ke-7 Tahun, SMSI Riau Gelar Workshop Publisher Rights Bersama Ketua Dewan Pers | Rangkaian HUT ke-7 Tahun, SMSI Riau Gelar Workshop ''Publisher | Cak Imin Nyatakan Kerja Sama dengan Prabowo di Pemerintahan Berikutnya | Prabowo-Gibran Resmi Ditetapkan Presiden-Wakil Presiden 2024-2029 | Maju Pilgubri, Edy Natar Nasution Daftar di Partai Demokrat Riau
 
Sosial Budaya
Kolom
Memahami Waktu

Sosial Budaya - - Jumat, 29/01/2021 - 10:05:23 WIB

MUNGKIN kita tidak menyadari, kadang waktu 5 menit itu kita anggap hanya sebentar.  Padahal dalam waktu 5 menit, bahkan hitungan detik, entah berapa ribu atau jutaan peristiwa atau perubahan terjadi secara bersamaan di dunia ini atas kehendak Allah Swt .

Maka disadari atau tidak, setiap peristiwa yang kita alami, disaat yang sama di ruang' berbeda terjadi juga peristiwa atau perubahan itu.

Apa pelajaran yang bisa kita petik?,  tak lain betapa besarnya kekuasaan Allah Swt dengan sifat kemahaanNya, Ar Rabb (yang Maha mengatur dan mengusai alam semesta) setiap detik, menit dan jam.

Untuk mengingat Rabb, semestinya kita tidak merasa berat untuk meluangkan waktu minimal 5 menit melaksanakan shalat yang diperintahkanNya, sedikit waktu untuk beribadah lainnya.

Dan kita berdoa semoga peristiwa terjadi pada kita, hanya peristiwa yang baik-baik saja dan jauh dari malapetaka.

Dan untuk berbuat baik sungguh banyak waktu tersedia. Tinggal bagaimana kita menggunakannya.
Patut kiranya kita merubah perbuatan kita berdasarkan pada nilai-nilai kebajikan (ma’rufat) dan membersihkannya dari pelbagai kejahatan (munkarat).

Ma’rufat mencakup segala kebajikan (virtues) dan seluruh kebaikan (good qualities) yang diterima oleh manusia sepanjang masa, sedangkan munkarat menunjuk pada segenap kejahatan dan keburukuan yang selalu bertentangan dengan nurani manusia.

Nilai kebaikan bisa diejawantahkan dengan bekerja atau berbuat dengan prinsip nilai kejujuran dan profesionalitas. Jujur dapat berperilaku yang baik.

Pribadi yang jujur merupakan roh kehidupan yang teramat fundamental, karena setiap penyimpangan dari prinsip kejujuran pada hakikatnya akan berbenturan dengan suara hati nurani.

Dengan demikian, hasil dari kesadaran inilah akan membuat manusia mencapai tujuan untuk lebih dekat kepada Ilahi dan diredhoi dalam setiap waktu yajg digunakan dalam bekerja dan aktivitasnya mengarung bahtera dunia ini untuk menuju akhirat kelak. Semoga***

Penulis: Khairullah (Jurnalis)
Tulisan ini juga pernah dimuat di Tabloid Nusantara





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved