Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi dan Tokoh Senior Lainnya Ditangkap Aparat
Senin, 01 Februari 2021 - 09:30:23 WIB
SULUHRIAU - Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi dan tokoh senior lainnya dari partai yang berkuasa ditangkap pada penggerebekan dini hari.
Hal ini diungkapkan juru bicara Liga Nasional untuk Demokrasi pada Senin (1/2/2021). Juru bicara Myo Nyunt mengatakan kepada Reuters melalui telepon jika Suu Kyi, Presiden Win Myint dan para pemimpin lainnya telah ditangkap pada dini hari.
“Saya ingin memberi tahu orang-orang kami untuk tidak menanggapi dengan gegabah dan saya ingin mereka bertindak sesuai dengan hukum,” katanya.
Seorang anggota parlemen NLD, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya mengatakan salah satu dari mereka yang ditahan adalah Han Thar Myint, seorang anggota komite eksekutif pusat partai.
Penangkapan ini dilakukan setelah beberapa hari ketegangan yang meningkat antara pemerintah sipil dan militer yang menimbulkan kekhawatiran terjadinya kudeta.
Sementara itu, saluran telepon ke Naypyitaw, ibu kota, tidak bisa dihubungi pada Senin dini hari.
Seorang juru bicara militer tidak menjawab panggilan telepon untuk dimintai komentar.
Televisi MRTV yang dikelola negara mengatakan dalam sebuah posting Facebook jika penangkapan itu tidak dapat disiarkan karena masalah teknis.
Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Suu Kyi, 75, berkuasa setelah menang telak dalam pemilihan umum tahun 2015. Dia menjadi tahanan rumah yang ikut pemilu dan berjuang untuk demokrasi hingga akhirnya menjadi ikon internasional.
Namanya “hancur” setelah ratusan ribu Rohingya melarikan diri dari operasi militer ke pengungsian dari negara bagian Rakhine barat Myanmar pada tahun 2017.
Diketahui, Parlemen akan mulai duduk di sana pada Senin setelah pemilihan November NLD menang telak.
NLD menang telak dalam pemilihan November lalu, mengalahkan partai pro-militer.
Militer Myanmar telah mengatakan akan melindungi dan mematuhi konstitusi dan bertindak sesuai dengan hukum setelah komentar awal pekan ini telah menimbulkan kekhawatiran akan kudeta.
Komisi pemilihan Myanmar telah menolak tuduhan militer atas kecurangan suara, dengan mengatakan tidak ada kesalahan yang cukup besar untuk mempengaruhi kredibilitas pemungutan suara.
Konstitusi memiliki 25% kursi di parlemen untuk militer dan kontrol dari tiga kementerian utama dalam pemerintahan Suu Kyi.
Militer Myanmar Bungkam
Kudeta militer diduga sedang terjadi di Myanmar pagi ini (1/2/2021). Dugaan ini menguat setelah pemimpin de facto Aung San Suu Kyi dan para pejabat tinggi termasuk Presiden Win Myint ditangkap pasukan militer.
Ketika laporan dugaan kudeta bermunculan, militer Myanmar memilih bungkam. Mengutip laporan Reuters, seorang juru bicara militer tidak menjawab panggilan telepon untuk berkomentar.
Tak lama setelah laporan tersebut muncul, jaringan telepon dan internet di ibu kota juga putus.
Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), partainya Suu Kyi, mengonfirmasi penangakapan para pejabat tinggi tersebut. Juru bicara NLD, Myo Nyunt, mengatakan Suu Kyi yang merupakan pemenang Hadiah Nobel Perdamaian 1991 dibawa dan dikawal pada Senin pagi.
Nyunt menambahkan bahwa beberapa pejabat sipil senior lainnya, termasuk kepala negara—Presiden Myanmar Win Myint—juga ditahan.
Nyunt menduga dirinya akan ikut serta ditangkap. Dia mendesak masyarakat Myanmar untuk menahan diri dari segala respons terhadap perkembangan yang dapat membuat mereka melanggar hukum.
"Saya ingin memberi tahu rakyat kami untuk tidak menanggapi dengan gegabah dan saya ingin mereka bertindak sesuai hukum," katanya.
Penahanan para pejabat tinggi terjadi ketika pemerintah sipil Suu Kyi semakin berselisih dengan militer yang kuat. Militer menuduh adanya kecurangan dalam pemilihan umum (pemilu) bulan November lalu. Pemilu itu secara telak dimenangkan NLD.
Sumber: Okezone.com, Inews.id
Editor: Jandri
Komentar Anda :