Terungkap, Motif Teror Pelemparan Kepala Anjing Diduga Terkait 'Proyek' di LAM Pekanbaru
Jumat, 12 Maret 2021 - 20:54:18 WIB
PEKANBARU- Polisi berhasil menangkap komplotan teror pelemparan kepala anjing di rumah Kasi Penmas dan Humas Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau, Muspidauan.
Motif teror karena para pelaku takut 'proyek' mereka di Lembaga Adat Melayu (LAM) Pekanbaru, terganggu.
Pasalnya, Muspidauan terpilih sebagai Ketua Harian LAM Pekanbaru dalam Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub). Dalam kasus ini ada lima pelaku, satu di antaranya adalah aktor intelektual.
"Pelaku ini takut terganggu kerja mereka di bagian properti. Jadi dengan adanya kepengurusan LAM Pekanbaru mereka takut kehilangan itu," kata Kapolda Riau Irjen Agung Setya Imam Effendi, di Mapolda Riau, Jumat (12/3/2021).
Dalam kasus pelemparan kepala anjing di rumah pengurus LAM dan pejabat Kejati Riau, tiga pelaku diamankan yakni Irwan Purwanto, Didik Wahyudi dan Boy. Sementara satu pelaku lain berinisial B masih buron.
"Pelaku yang mendanai kasus ini adalah J yang masih kita cari. Ini merupakan cara cara kriminal yang sangat meresahkan. Kita pasti tindak tegas," imbuhnya.
Selain meneror Ketua Harian LAM Pekanbaru, mereka juga menakut-nakuti pengurus LAM, yakni M Nasir Panyalai. M Nasir dinilai para pelaku sebagai orang yang mendukung Musdalub Lembaga Adat Melayu Pekanbaru yang digelar pada 24 Januari 2021.
Para pelaku berkumpul di Kantor LAM Pekanbaru untuk menyusun strategi teror. Kemudian pada 4 Maret 2021, empat pelaku mendatangi rumah Muspidauan di daerah Sukajadi, Pekanbaru dengan mengendarai dua unit sepeda motor.
Kemudian mereka melempar kepala anjing yang ditancapi pisau ke teras rumah. Namun pisaunya terjatuh saat dilempar.
Kemudian keesokan harinya mereka bergerak ke rumah M Nasir. Mereka beli dua botal berisi bensin. Satu botol dilemparkan ke rumah M Nasir. Pelaku menganggap M Nasir ini yang mendukung Musdalub LAM," tukasnya.
Pelaku ditangkap diberbagai lokasi yakni di Kantor LAM Pekanbaru, di Jalan Melur dan Kubang. Kapolda Riau pun mendatangi ketiga pelaku dan meminta mereka insaf. Para pelaku pun menyatakan menyesal, lalu kompak mereka bersujud di hadapan Kapolda Riau dan berjanji tidak berbuat lagi.
Ketua Harian LAM Pekanbaru, Muspidauan yang dikonfirmasi mengatakan tidak ada proyek di lembaga adat.
"Tidak ada LAM main proyek. Kalau ada proyek-proyek menyimpang namanya itu. LAM itu lembaga santun, lembaga beradat, semua yang terjadi harus melalui musyawarah," imbuh Muspidauan, Humas Kejati Riau.
Sumber: Okezone.com
Editor: Jandri
Komentar Anda :