Rabu, 24 April 2024
KPU Provinsi Riau Buka Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubri-Wagubri 2024 | Rangkaian HUT ke-7 Tahun, SMSI Riau Gelar Workshop Publisher Rights Bersama Ketua Dewan Pers | Rangkaian HUT ke-7 Tahun, SMSI Riau Gelar Workshop ''Publisher | Cak Imin Nyatakan Kerja Sama dengan Prabowo di Pemerintahan Berikutnya | Prabowo-Gibran Resmi Ditetapkan Presiden-Wakil Presiden 2024-2029 | Maju Pilgubri, Edy Natar Nasution Daftar di Partai Demokrat Riau
 
Pendidikan
Langka, Kampus IPB Didatangi Burung Besar dari Jepang dan Himalaya

Pendidikan - - Minggu, 14/03/2021 - 11:41:28 WIB

SULUHRIAU- Kejadian langka terjadi di IPB University Kampus Dramaga. Perguruan tinggi negeri itu didatangi burung-burung tidak biasa berukuran besar yang berasal dari Jepang dan Himalaya.

Burung-burung tersebut tengah bermigrasi dan ‘mampir’ di kampus IPB. Hasil monitoring Uni Konservasi Fauna (UKF) IPB University menunjukkan bahwa ada beberapa lokasi yang telah dikunjungi oleh burung yang sedang bermigrasi. Arboretum Bambu dan Hutan Tropika, Biofarmaka dan Hutan Al-Hurriyah merupakan lokasi yang dikunjungi oleh para satwa migran tersebut.

Satwa yang dimaksud antara lain Kangkok Erasia (Cuculus canorus), Kowak Melayu (Gorsachius melanolophus), Sikatan Sisi-Gelap (Muscicapa sibirica), Sikatan Emas (Ficedula zanthopygia), Elang-Laut Perut-Putih (Haliaeetus leucogaster), dan Jalak Tunggir-Merah (Scissirostrum dubium).

Jenis burung yang singgah di Kampus Dramaga tentunya sangat menarik perhatian para konservasionis UKF IPB University. Pasalnya, jenis burung yang ditemukan ini ternyata memiliki tempat berbiak dan tempat perjumpaannya masing-masing.

Kangkok Erasia (Cuculus canorus), berbiak di Erasia; Kowak Melayu (Gorsachius melanolophus) berbiak di India, Cina Selatan, Asia tenggara dan Filipina; Sikatan Sisi-Gelap (Muscicapa sibirica) berbiak di Asia Timur Laut dan Himalaya; Sikatan Emas berbiak di Asia Timur, Laut Elang-Laut Perut-Putih (Haliaeetus leucogaster).

Burung pemangsa berukuran besar yang sekadar mampir ini umum dijumpai di daerah pantai, danau besar, serta sungai dekat pantai. Ada juga Burung Jalak Tunggir-Merah (Scissirostrum dubium) sebagai burung hasil introduksi yang merupakan satwa endemik Sulawesi.

“Burung-burung tersebut bermigrasi pada musim dingin dari belahan bumi utara. Seperti Himalaya, Jepang, China, dan India menuju dataran yang lebih hangat seperti wilayah Asia Tenggara dan Australia. Periode yang dipilih oleh mereka untuk bermigrasi yaitu pada bulan September sampai Maret. Berdasarkan International Union for Conservation of Nature (IUCN) status konservasi dari satwa-satwa tersebut adalah LC (Least Concern),” ujar Feriyanto, salah satu mahasiswa dari UKF, seperti dikutip dari keterangan tertulis IPB, Minggu (14/3/2021).

UKF merupakan salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di IPB University yang bergerak di bidang konservasi. Salah satu kegiatan yang dilakukan oleh UKF adalah monitoring satwa di Kampus IPB Dramaga. Kegiatan ini telah dimulai sejak bulan Februari 2021 yang bertujuan mengumpulkan data-data satwa yang berada di Kampus Dramaga.

Sumber: Okezone.com
Editor: Jandri







 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved