Jum'at, 29 Maret 2024
Menguak Misteri Lailatul Qadar | Safari Ramadhan, Komut Beri Apresiasi Kinerja PLN Icon Plus SBU Sumbagteng | 303 Akademisi Ajukan Amicus Curiae, Minta MK Adil di Sengketa Pilpres | Nekat Bobol Warung, Seorang Remaja Tertangkap Warga dan Diserahkan ke Polsek Siak Hulu | Koramil 02 Rambah Kodim 0313/KPR Rohul Berbagi Takjil pada Masyarakat | Tak Patut Ditiru, Viral Video Pungli Trotoar untuk Hindari Kemacetan
 
Ekbis
Terancam Bangkrut, Serikat Pekerja Garuda Surati Presiden Jokowi

Ekbis - - Rabu, 14/07/2021 - 20:01:43 WIB
Pekerja membongkar muat kargo dari pesawat Garuda setibanya di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda Blang Bintang, Aceh Besar, Aceh, 22 Mei 2021. ANTARA/Ampelsa
TERKAIT:

SULUHRIAU- Pandemi COVID-19 membuat kondisi flag carrier atau maskapai nasional Garuda Indonesia terancam bangkrut. Situasi saat ini sangat berpengaruh terhadap kegiatan operasional.

Terkait hal tersebut, Serikat Karyawan Garuda (Sekarga), Asosiasi Pilot Garuda (APG) dan Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (Ikagi) yang tergabung dalam Serikat Bersama Garuda Bersatu (Sekber) menyurati Presiden Joko Widodo. Mereka meminta tolong kepada Presiden untuk membantu menyelamatkan maskapai pelat merah itu.

Koordinator Sekber Garuda Indonesia Bersatu, Tomy Tampatty mengatakan, ada beberapa faktor yang menjadi ancaman bangkrutnya maskapai tersebut. Salah satunya, pemutusan hubungan kerja atau PHK terhadap ribuan karyawan yang masih berlanjut.

"Perlu kami sampaikan bahwa di internal Garuda Indonesia telah melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), dari total karyawan di tahun 2019 sejumlah 7900 telah berkurang 2.000 karyawan di tahun 2020 dan saat ini di tahun 2021 sedang dalam proses PHK yang direncanakan berkurang lebih dari 1.000 karyawan," katanya dalam keterangan pers, Rabu, (14/7/2021).

Dia melanjutkan, beban masa lalu juga memengaruhi. Yakni soal pengadaan pesawat dan engine (mesin) yang dilakukan oleh direksi di masa lalu. Selain itu juga adanya dampak dari tidak terkelolanya dengan maksimal beberapa potensi lini bisnis.

Dengan alasan itu, pihaknya meminta Presiden Jokowi untuk membantu mempertahankan maskapai milik negara dengan membantu mencairkan sisa dana PEN sebesar Rp7,5 triliun menjadi penyertaan modal langsung atau bukan melalui skema Mandatory Convertible Bond (MCB) atau Bantuan dana operasional. Mengingat, kondisi saat ini berada di ambang kebangkrutan.

"Kami juga meminta bantuan agar percepatan pembentukan holding ekosistem pariwisata sebagaimana program dari Bapak Menteri BUMN guna mempercepat pemulihan ekonomi nasional khususnya bidang pariwisata," ungkapnya.

Sumber: viva.co.id
Editor: Jandri






 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved