Jum'at, 29 Maret 2024
Menguak Misteri Lailatul Qadar | Safari Ramadhan, Komut Beri Apresiasi Kinerja PLN Icon Plus SBU Sumbagteng | 303 Akademisi Ajukan Amicus Curiae, Minta MK Adil di Sengketa Pilpres | Nekat Bobol Warung, Seorang Remaja Tertangkap Warga dan Diserahkan ke Polsek Siak Hulu | Koramil 02 Rambah Kodim 0313/KPR Rohul Berbagi Takjil pada Masyarakat | Tak Patut Ditiru, Viral Video Pungli Trotoar untuk Hindari Kemacetan
 
Sosial Budaya
Arab Saudi Bolehkan Umrah 10 Agustus 2021, Begini Kesiapan Kemenag

Sosial Budaya - - Rabu, 28/07/2021 - 08:44:25 WIB

SULUHRIAU- Pemerintah Arab Saudi akan membuka penyelenggaraan ibadah umrah 1443 Hijriah mulai 10 Agustus 2021. Ada sejumlah persyaratan yang ditetapkan bersamaan dengan kondisi pandemi yang masih melanda dunia.

Plt Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Khoirizi menegaskan bahwa kebijakan penyelenggaraan umrah saat ini tidak bisa dilepaskan dari konteks pandemi COVID-19. Apalagi angka positif harian COVID-19 di Indonesia juga masih tinggi.

"Pemerintah saat ini fokus menangani pandemi COVID-19. Insya Allah jika pandemi terkendali, itu juga akan berdampak pada proses penyelenggaraan umrah bahkan haji 1443 H," kata Khoirizi di Jakarta, Rabu, (28/7/2021).

Kemenag kata dia akan terus menjalin komunikasi dengan pihak Saudi baik melalui perwakilan Indonesia di Riyadh dan Jeddah maupun melalui Dubes Saudi di Jakarta. 

Khoirizi mengaku sudah mengetahui adanya edaran dari Arab Saudi berikut sejumlah persyaratan yang ditetapkan. Menurutnya, Kemenag dalam waktu segera akan membahas edaran tersebut dengan Kemenkes, Kemenlu, Satgas Pencegahan COVID, Kemenhub dan juga asosiasi Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU).

"Edaran Saudi akan kita bahas bersama dengan para pihak agar ada pemahaman yang sama. Baik yang berkenaan kebijakan penerbangan internasional di Saudi, maupun yang terkait langsung dengan kebijakan penyelenggaraan umrah," ujar dia.

Ia menilai, kesepahaman para pihak penting agar bisa dirumuskan langkah yang efektif, solutif, realistis dan kontekstual.

Selain membahas edaran Saudi, rapat bersama para pihak juga akan membahas sejumlah hal, antara lain menyusun skema vaksinasi + booster, serta skema pemeriksaan PCR jemaah umrah. Hal ini sebagai antisipasi agar tidak terjadi ada jemaah negatif COVID saat PCR di Indonesia, lalu positif saat PCR di Saudi.

"Skema-skema ini akan kita bahas sebagai bagian persiapan meski fokus saat ini adalah mengatasi pandemi di tanah air. Semoga herd immunity di Indonesia juga segera terwujud," sambungnya.

Dia menambahkan, pihaknya akan membentuk tim bersama lintas kementerian dan lembaga negara, termasuk juga asosiasi PPIU, dalam rangka mempersiapkan penyelenggaraan umrah 1443H.

Pemerintah lanjut Khoirizi terus berusaha untuk menekan angka penyebaran dan penularan COVID-19 di Tanah Air dengan bermacam upaya. Antara lain mempercepat proses vaksinasi. Hal ini juga harus dibarengi dengan peran serta masyarakat dan semua pihak untuk mendukung regulasi yang diterapkan.

"Mari patuhi protokol kesehatan dan disiplin 5M sebagai ikhtiar memutus mata penularan virus ini," katanya. [vvc]


Editor: Jandri





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved