Sabtu, 21 September 2024 Pj Gubernur Riau Audiensi Tim Kementerian dan Lembaga Kemenko Marves RI | Pj Gubri Perbaiki Sejumlah Ruas Jalan di Pekanbaru, Pj Wako dan Tokoh Masyarakat Ucapkan Terima Kasih | Pj Gubernur Riau Tinjau Empat Ruas Jalan di Kota Pekanbaru | Pj Gubernur Riau Serahkan SK kepada 173 PPPK Guru di Rohil | Dua Alumni SMA Olahraga Riau Atlet Ski Air Sabet 1 Emas dan 1 Perak di PON 2024 | Bupati NatunaTerima Penghargaan Inovasi Membangun Negeri 2024 dari tvOne
 
 
☰ Internasional
Sikap Negara-Negara Asia Tengah Terhadap Taliban Berubah
Selasa, 24 Agustus 2021 - 16:15:42 WIB
Patroli pasukan Taliban di Kabul 19 Agustus 2021 (reuter)

SULUHRIAU- Pengamat menilai mungkin kehadiran militer Amerika Serikat (AS) di kawasan cukup menggoda bagi negara-negara Asia Tengah walaupun akan ada halangan dari Rusia dan China.

Tapi tetangga tetangga Afghanistan juga harus mempersiapkan diri menghadapi realita yang baru di kawasan.

Banyak pemerintah negara-negara Asia Tengah yang menerapkan kebijakan untuk sekularisasi pemerintah mereka karena khawatir dengan radikalisasi yang disebabkan Taliban. Tapi dalam beberapa tahun terakhir sikap mereka ke kelompok itu cenderung melemah.

"Selama bertahun-tahun pemimpin-pemimpin Asia Tengah sangat anti-Taliban karena mereka takut pada Islam radikal," kata peneliti Foreign Policy Research Institute yang berada di Bishkek, Kyrgyzstan, Niva Yau pada Aljazirah, Selasa (24/8/2021).

"Kami dapat membuat generalisasi, kecuali Tajikistan, negara-negara Asia Tengah mengubah sikapnya pada Taliban," tambahnya.

Turkmenistan yang sudah lama tidak keberatan dengan kehadiran Taliban di kawasan mulai memperkuat hubungan dengan kelompok tersebut. Mereka bersiap saat pasukan AS mulai mundur dari Afghanistan.

Uzbekistan melakukan perubahan sikap yang mengejutkan, mereka meningkatkan hubungan dengan Taliban. Menjadi tuan rumah bagi kelompok tersebut dan selama beberapa tahun terakhir menawarkan diri sebagai tuan rumah perundingan damai.

"Mereka benar-benar melibatkan diri dengan Taliban, dan saya pikir kami dapat katakan, dengan cukup bijaksana melindungi taruhan mereka, mereka dapat memiliki hubungan baik dengan siapa pun yang berkuasa di Kabul," kata pakar Asia Tengah di University of Pittsburgh, Jennifer Brick Murtazashvili.

Sementara itu, Tajikistan tetap mengambil sikap yang keras terhadap Taliban. Mereka masih mendukung Aliansi Utara, serangkaian kelompok anti-Taliban yang menjadi instrumen AS menggulingkan kelompok tersebut pada tahun 2001. Etnis Tajik masyarakat minoritas terbesar kedua di Afghanistan.

Perubahan sikapnya itu terjadi ketika Moskow dan China mengungkapkan sikap yang lebih terbuka untuk bekerja sama dengan Taliban dibandingan negara-negara Barat. Murtazashvili mengatakan tampaknya negara-negara Asia Tengah mengejar apa yang ia sebut 'menciptakan stabilitas dengan segala cara.'

"Rusia pikir mungkin Taliban dapat menyediakan stabilitas, dan lalu Taliban dapat mengejar kelompok-kelompok seperti ISIS, itu apa yang benar-benar diperhatikan Rusia," katanya.

Mantan Duta Besar AS untuk Kazakhstan, Willam Courtney mengatakan di saat yang sama dalam batas tertentu Taliban 'bermain baik' dengan negara-negara tetangga Afghanistan. Sehingga, membuat pemerintah negara-negara Asia Tengah enggan memanaskan hubungan.

"Kecuali Taliban mengembangkan hubungan antagonistik terhadap negara-negara seperti Kyrgyzstan dan Uzbekistan, negara-negara itu yang paling mungkin menampung kapasitas (militer) AS untuk menggelar kontra terorisme," kata Courtney yang kini peneliti senior di lembaga think tank RAND Corporation. (rol)

Sumber: Republika.co.id
Editor: Jandri




 
Berita Lainnya :
  • Dua Alumni SMA Olahraga Riau Atlet Ski Air Sabet 1 Emas dan 1 Perak di PON 2024
  • Bupati NatunaTerima Penghargaan Inovasi Membangun Negeri 2024 dari tvOne
  • Sebanyak 24 Pemilik Sasana Tinju di Kota Pekanbaru Dukung Edy-Bibra
  • Sadis, Pelaku Sekap Gadis Penjual Goreng dengan Mulut Tertutup Dibawa ke Atas Bukit, Diperkosa dan Dikubur
  • Dimangsa, Kepala Kakek 68 Tahun di Rohil Ditemukan Dalam Perut Buaya
  •  
    Komentar Anda :

     
    + Indeks Berita +
    01 Dua Alumni SMA Olahraga Riau Atlet Ski Air Sabet 1 Emas dan 1 Perak di PON 2024
    02 Bupati NatunaTerima Penghargaan Inovasi Membangun Negeri 2024 dari tvOne
    03 Sebanyak 24 Pemilik Sasana Tinju di Kota Pekanbaru Dukung Edy-Bibra
    04 Sadis, Pelaku Sekap Gadis Penjual Goreng dengan Mulut Tertutup Dibawa ke Atas Bukit, Diperkosa dan Dikubur
    05 Dimangsa, Kepala Kakek 68 Tahun di Rohil Ditemukan Dalam Perut Buaya
    06 Kapolda Apresiasi Cipayung Plus Riau Dukung Pilkada Damai-Gembira 2024
    07 Disergap Satnarkoba Polres Kampar, Warga Muara Jalai tidak Berkutik
    08 Bersama Personil TNI, Lapas KLS IIB Pasir Pengaraian Lakukan Perawatan Senjata Api
    09 Gedung Tiga Dinas di Komplek Perkantoran Pemko Pekanbaru Tenayan Raya Terbakar Hebat
    10 Tim Formatur Hasil Kongres II SMSI Rampungkan Penyusunan Kepengurusan Periode 2024-2029
    11 Kapolres Kampar Gelar Coffee Morning dengan KPU-Bawaslu serta Papaslon Bupati- Wakil Bupati Kampar
    12 Hafit Syukri: Pasangan Indah Sangat Cocok Pimpin Rohul
    13 KPU Kampar Gelar Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi dan Penetapan DPT Pilkada Serentak 2024
    14 Hukum Bank ASI Dalam Presfektif Hukum Islam
    15 11 Hari Pelarian, Pelaku Pembunuhan Gadis Penjual Goreng Akhirnya Ditangkap dan Digelandang Polisi
    16 KPU Kampar Gelar Rakor Persiapan Tahapan Kampanye dan Dana Kampanye Pilkada 2024
    17 DPRD Riau Periode 2024-2025 Bentuk 8 Fraksi, PPP dan PAN Bergabung
    18 HPN Tahun 2025 Ditetapkan di Provinsi Riau
    19 FKUB Pekanbaru Sambut Hangat Silaturrahmi Bapaslon Wako-Wawako IDAMAN
    20 KPU Riau Gelar Rakor Persiapan Kampanye dan Pengelolaan Dana Kampanye
    21 Digelar di MIN 3, Kasubbag TU Kemenag Buka Lomba Final Tahfizh Al-Qur’an Juz 30 Tingkat MI Se Pekanbaru
    22 Diskominfo Natuna Stuban ke Diskominfo Kota Bandung, Sharing untuk Peningkatan Tipe C ke B
     
    Redaksi | Indeks Berita
    Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik
    © SuluhRiau.com | Pencerahan Bagi Masyarakat