Diduga Karena Uang Rp1 Miliar Dibawa Kabur, Korban Akhiri Hidup dengan Gantung Diri
Kamis, 11 November 2021 - 21:39:46 WIB
SULUHRIAU, Pekanbaru- JR alias Jaka (30) mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di Bengkel Zhafran Mobil, Jalan Cempedak, Marpoyan Damai, Pekanbaru pada Kamis (11/11/2021).
Peristiwa gantung diri ini diduga terkait uang miliknya yang mencapai Rp1 miliar dibawa kabur oleh orang kepercayaannya.
Peristiwa ini dibenarkan Kapolsek Bukit Raya, AKP Arry Prasetyo. Ia mengatakan korban pertama kali ditemukan oleh saksi bernama Arkis yang mendatangi bengkel korban.
Saat itu Arkis menanyakan keberadaan korban kepada saksi bernama Sri yang merupakan pemilik warung di sebelah bengkel Jaka.
Kemudian saksi Sri menjawab bahwa mungkin korban di ruangan belakang bengkelnya karena pada pagi hari istrinya mengantarkan sarapan untuk korban.
Mendengar hal tersebut saksi Arkis langsung mengecek korban ke ruangan belakang yang mana saat itu pintu terbuka sedikit dan ia lalu mendorong pintu sambil memanggil korban.
"Saat mendorong pintu, saksi Arkis terkejut melihat korban sudah dalam keadaan tergantung, sehingga ia memberitahu kejadian tersebut kepada warga sekitar dan menghubungi pihak kepolisian," ujar Arry.
Adapun ciri-ciri korban saat ditemukan yaitu menggunakan baju kaos oblong lengan pendek warna hitam dan celana olahraga warna hitam dengan leher terikat tali tambang jemuran.
"Berdasarkan saksi Didi yang merupakan paman korban, korban sempat bercerita kepadanya bahwa 2 minggu yang lalu uang korban dilarikan oleh orang kepercayaannya sebesar Rp1 miliar," ungkapnya.
Hal tersebut membuat korban menjadi beban pikiran, dan hal tersebut yang diduga memicu korban mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.
Menurut keterangan dokter RS Bhayangkara Polda Riau yang menangani jenazah korban yaitu bahwa setelah dilakukan pemeriksaan luar awal di sekujur tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan dan murni meninggal akibat gantung diri.
"Pihak keluarga korban dalam hal ini orang tuanya sudah menerima kematian korban dan menolak untuk dilakukan otopsi dikarenakan hendak segera dikebumikan di Ujung Batu, Kabupaten Rokan Hulu," pungkasnya. (src)
Komentar Anda :