Riau Dapat Kuota 9.000 Liter Minyak Goreng Subsidi Dijual Rp14.000/Liter Disalurkan ke Ritel
Rabu, 12 Januari 2022 - 15:31:22 WIB
SULUHRIAU, Pekanbaru- Provinsi Riau mendapat kuota sebanyak 9.000 liter minyak goreng subsidi dari pemerintah pusat.
Subsidi ini dalam rangka menjawab masih tingginya harga minyak goreng hingga saat ini.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Provinsi Riau, M Taufiq OH melalui Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri, Lisda mengakui harga minyak goreng sampai saat ini masih tinggi. Kondisi ini terjadi di seluruh Indonesia.
Namun katanya, kenaikan minyak goreng ini sudah ada kontrol dari program pemerintah pusat berupa subsidi minyak goreng 11 juta liter ke seluruh Indonesia.
"Dari 11 juta liter minyak goreng subsidi pemerintah, Provinsi Riau mendapat kuota sebanyak 9 ribu liter. Ribuan liter minyak goreng tersebut disalurkan melalui ritel modren, seperti Alfamart dan Indomaret, " katanya Rabu, (12'1/2022).
Dikatakan, subsidi minyak goreng 9.000 ribu liter itu disalurkan ke ritel modern, Alfamart dan Indomaret. Karena pemerintah pusat mengintruksikan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) untuk mendiskusikan minyak goreng subsidi itu.
"Jadi minyak itu di pasarkan di situ, tidak di pasar-pasar tradisional. Sebab kalau di pasar-pasar, dikhawatirkan harga sulit dikontrol karena pedagang akan mengambil untung lagi," terangnya.
Ia menambahkan, 9.000 liter minyak goreng dengan harga Rp14 ribu per liter tersebut sudah didistribusikan sejak 20 Desember 2021, dan pada 31 Desember 2021 sudah di stop.
"Laporan Dirjen Perdagangan Dalam Negeri itu distribusinya seluruh Indonesia baru 30 persen, karena waktunya mepet. Makanya kita menunggu regulasi lagi dari pusat, karena saat ini harga minyak goreng masih tinggi. Apalagi saat ini harga sawit naik lagi, tentu harga minyak goreng akan naik," pungkasnya.
Sementara itu, sebelumnya Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyatakan, pemerintah menyiapkan 1,2 miliar liter minyak goreng subsidi untuk masyarakat. Minyak goreng subsidi dari pemerintah akan dijual seharga Rp14.000 per liter.
Minyak goreng subsidi itu akan disalurkan kepada masyarakat lewat para pedagang di pasar rakyat, pasar modern serta e-commerce. Kemendag menargetkan minyak subsidi itu bisa didapatkan masyarakat mulai akhir pekan ini.
"Jadi siapapun boleh, mau e-commerce, pasar tradisional atau siapapun berhak," ujar Oke.
Penyaluran minyak goreng subsidi juga akan dibantu oleh Kementerian BUMN. Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, ada 3,7 juta liter minyak goreng yang disediakan dalam operasi pasar, yang akan digelar hingga Mei 2022.
"BUMN melakukan operasi pasar, artinya kami melakukan intervensi di mana sampai bulan Mei 2022 kami akan melakukan intervensi sekitar 3,7 juta liter minyak goreng," ucap Erick pada Senin (10/1/2022) kemarin.
Minyak goreng yang dipasok BUMN untuk operasi pasar, adalah minyak goreng produksi sendiri.
Ia mengungkapkan, anak usaha Holding Perkebunan PTPN III, yaitu PT Industri Nabati Lestari (INL), tengah mengembangkan produksi turunan CPO. Erick menyampaikan kemasan sederhana INL ini baru dikembangkan saat harga minyak melambung tahun lalu.
Disambut Baik
Menanggapi hal ini, masyarakat menyambut gembira kebijakan itu. Seperti disampaikan Parti (54) salah seorang penjual gorengan di Pekanbaru.
Sudah hampir satu tahun minyak goreng naik terus dan belum juga turun. Apalagi minyak kemasan yang harga ada mencapai Rp40-an ribu per dua liter. "Kalau minyak ini kita pakai sudah tak sanggup lagi jualan," Parti yang sudah puluhan tahun jual gorengan.
Sementar seoarang ibu rumah tanga Masni (48) mengaku gembira jika memang harga minyak normal " Dulu itu harga Rp24.000 an juga terasa mahal, ternyata sekarang Rp38.000 per liter itu sudah murah," katanya.
Ia berharap ini tidak sekedar janji, tapi terealisasi. Karena sangat sulit menghindar dari kebutuhan minyak ini. " Kita harap ya, segera sampai kebijakan itu ke Pekanbaru ini," pungkasnya. (rad/mcr,kpc)
Editor: Jandri
Komentar Anda :