Antrean Kendaraan Dapat Bio Solar di SPBU Riau Masih Meluber: Pertamina: Solusianya Pengawasan
Kamis, 10 Maret 2022 - 23:07:06 WIB
SULUHRIAU, Pekanbaru- Antrean kendaraan di SPBU sejumlah daerah di Riau masih meluber.
Ini seperti terlihat di sejumlah SPBU di Pelalawan, Siak, Pekanbaru, Kampar.dan Rohul dan beberapa daerah lainnya.
Pantauan di lapangan, di SPBU daerah Pelalawan misalnya, antrean kendaraan meluber ke jalan dan membuat jalan macet, ada beberapa titik yang terjadi seperti itu.
Hal sama juga terlihat di pasir putih perbatasan Kampar dan Pekabaru serta di Pekanbaru.
Sementara itu, Sales Manager Pertamina Riau, Wira Pratama mengatakan kuota biosolar terbatas. Maka salah satu solusi pengawasa.
Dikatakan, Ia menyambut baik adanya pengawasan Kepolisian agar bahan bakar minyak (BBM) Subsidi jenis bio solar didistribusikan tepat sasaran.
"Adanya pengawasan dari kepolisian salah satu hal yang bagus. Karena BBM subsidi kuotanya terbatas. Maka perlu diawasi agar tepat sasaran," ucapnya, usai rapat bersama Pemprov Riau di Gedung Menara Lancang Kuning, Pekanbaru, Kamis (10/3/2022).
"Jadi pembahasan tadi bagaimana mekanisme yang kita diskusikan mungkin lebih detil di dinas terkait untuk detailnya, bagaimana subsidi ini tepat sasaran," imbuhnya.
Wira mengaku, untuk mengatasi kemacetan pihaknya telah intens melakukan koordinasi dengan pihak Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), Polsek setempat atau instansi terkait untuk mengatur lalu lintas.
"Seperti yang di Rohil Alhamdulillah sudah tidak ada isu lagi. Memang komunikasi antara pemilik SPBU dengan dinas terkait itu sudah berjalan, sehingga sudah tersolusikan wilayah yang sebelumnya terjadi kemacetan," ucapnya.
Ketua Dewan Pimpinan Cabang Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Riau, Tuah Laksamana Negara menjelaskan, berkaitan dengan kelangkaan solar ini untuk daerah krusial seperti daerah perbatasan agar pengirimannya dipercepat sehingga bisa mengurangi kemacetan yang ada.
Ia berharap agar kelangkaan ini tidak semakin mengkhawatirkan masyarakat, agar bisa segera dicarikan solusinya dan barangkali jumlahnya bisa direvisi.
"Mau tidak mau, kami sudah melakukan juga edaran itu sesuai dengan ketentuan nya. Tapi kan itu tak juga bisa menyelesaikan, masalahnya kuota ini yang jadi problem. Memang kuota ini," sebutnya.
Ia menambahkan, sebenarnya di SPBU itu sudah ada dexlite dan pertamina dex. Menurutnya jawaban untuk mengantisipasinya ada, akan tetapi memang harganya yang tinggi.
"Tapi masyarakat itu lebih suka antre tapi yang penting murah. Tapi kita perlu sosialisasi ke depan mudahan ini cepat dilaksanakan," tutupnya.
Antrean di perbatasan Riau-Sumut
Terkait hal ini juga, Pemprov Riau meminta agar setiap pembelian BBM bersubsidi di SPBU kabupaten/kota se-Riau diawasi.
Sekretaris Daerah Provinsi Riau, SF Hariyanto usai rapat koordinasi pengawasan pendistribusian BBM dan LPG di Provinsi Riau.
Ia SF Hariyanto mengatakan, kelangkaan Bio Solar di Riau merupakan imbas dari berkurangnya kuota dari BPH Migas. Dimana, kuota Bio Solar untuk Riau tahun 2022, sebanyak 794.787 kiloliter, atau berkurang 9 persen dari tahun lalu.
"Artinya memang terdapat kelangkaan Solar dan kita lihat di seluruh SPBU banyak kosong. Ini memang karena kuota yang diberikan BPH Migas tahun ini jauh kurang dari 2021," sebutnya.
Karena itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan Forkopimda di seluruh kabupaten kota untuk mengambil kebijakan dan pengawasan terhadap kelangkaan BBM subsidi tersebut.
"Hasil rapat ini nanti akan kami laporkan ke Forkopimda untuk diambil kebijakannya, nanti teknis pengawasannya di SPBU bagaimana. Apalagi ini mau masuk bulan suci Ramadan. Kelangkaan ini harus segera diatasi," tutupnya.(src)
Komentar Anda :