Minggu, 22 September 2024 Pastikan Keamanan Penetapan Paslon Bupati-Wabup, Kapolres Kampar Cek Kesiapan di KPU | Pj Gubri Terima Audiensi Investor dari Enam Negara, Ajak Berinvestasi di Bumi Lancang Kuning | Pj Gubernur Riau Audiensi Tim Kementerian dan Lembaga Kemenko Marves RI | Pj Gubri Perbaiki Sejumlah Ruas Jalan di Pekanbaru, Pj Wako dan Tokoh Masyarakat Ucapkan Terima Kasih | Pj Gubernur Riau Tinjau Empat Ruas Jalan di Kota Pekanbaru | Pj Gubernur Riau Serahkan SK kepada 173 PPPK Guru di Rohil
 
 
☰ Ekbis
Pabrik di Kuansing Riau Mulai Stop Beli TBS Sawit Petani, Ini Alasanya
Rabu, 18 Mei 2022 - 18:22:47 WIB

SULUHRIAU, Pekanbaru- Imbas dari larangan ekspor crude palm oil (CPO), sejumlah pabrik tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Riau mulai berhenti membeli sawit dari petani. Hal itu dilakukan karena kapasitas tangki timbun.

Satu di antaranya pabrik kelapa sawit yang ada di Kabupaten Kuantan Singingi, PT Wanasari Nusantara. Pabrik kelapa sawit (PKS) mulai tidak menerima buah petani.

Ada sejumlah alasan pihak perusahaan setop membeli TBS sawit. Satu diantaranya yakni persoalan kapasitas tangki hingga antrian yang terus terjadi sejak beberapa hari tak kunjung selesai.

Humas PT Wanasari Nusantara, Nurendro mengatakan mulai tak membeli TBS sawit dari petani hari ini. Sebab masih terjadi antrean panjang truk pengangkut sawit.

"Iya mulai besok tidak menerima buah. Ada beberapa alasan, pertama itu karena terjadi antrean panjang. Sehari sampai 150 truk itu di pabrik kita," kata Nurendro, Rabu, (18/5/2022).

Nurendro mengaku mengentikan membeli sawit untuk menyelesaikan antrean truk di pabrik. Hal itu untuk menghindari agar tak busuk.

"Kita mau selesaikan yang antrian dulu. Ini ditambah lagi tangki sudah mau penuh. Kita selesaikan dulu ini biar buah yang ada di mobil antrean tidak busuk. Kasihan nanti petani," katanya.

Untuk tangki timbun, Nurendro mengaku sudah nyaris penuh. Sebab saat ini sepi pembeli akibat larangan ekspor CPO dan sejenisnya.

"Kita tangki timbun untuk dijual CPO tidak ada pembeli. Mereka biasakan beli untuk ekspor, tapi ekspor dilarang. Jadi mereka yang mau beli pada nunda dan dampaknya ke kita. Kita sehari itu 1200 ton. Kalau dari petani hanya bisa terima 600 ton/hari," kata Nurendro.

Terkait banyak pabrik akan turut, sejumlah petani pun pasrah jika harga TBS sawit murah. Sebab petani hanya berpikir bagaimana sawit mereka laku terjual dan tidak busuk di batang.

"Kalau petani ini berpikir gimana caranya buah bisa terjual, harga tidak jadi masalah. Kan semua pabrik sudah mau penuh. Ya kalau penuh mau kemana disimpan. Kami setop membeli sawit petani swadaya sendiri dilakukan mulai besok," jelasnya.

Dibuka lagi sampai batas waktu yang nanti akan kita sampaikan. Intinya kita tidak mau petani rugi, biarlah buah di pohon dulu daripada busuk sebelum sampai pabrik," ucapnya.

Harga TBS sawit di pabrik sendiri saat ini Rp1.800/Kg dan pernah sampai Rp1.700 an/Kg. Kenapa ini terjadi, karena di Kuantan Singingi ini banyak PKS tidak punya kebun sehingga masih mengandalkan sawit dari petani swadaya.

Selain PT Wanasari Nusantara, pabrik lain disebut sudah ada yang setop membeli sawit. Pabrik tersebut yakni PT Citra Riau Sarana.

"Sebelum kita sudah ada yang berhenti tak menerima buah lagi (PT Citra). Ini karena kapasitas tangki penuh, mau bagaimana lagi," tandasnya. (mcr)



 
Berita Lainnya :
  • Pastikan Keamanan Penetapan Paslon Bupati-Wabup, Kapolres Kampar Cek Kesiapan di KPU
  • Dua Alumni SMA Olahraga Riau Atlet Ski Air Sabet 1 Emas dan 1 Perak di PON 2024
  • Bupati NatunaTerima Penghargaan Inovasi Membangun Negeri 2024 dari tvOne
  • Sebanyak 24 Pemilik Sasana Tinju di Kota Pekanbaru Dukung Edy-Bibra
  • Sadis, Pelaku Sekap Gadis Penjual Goreng dengan Mulut Tertutup Dibawa ke Atas Bukit, Diperkosa dan Dikubur
  •  
    Komentar Anda :

     
    + Indeks Berita +
    01 Pastikan Keamanan Penetapan Paslon Bupati-Wabup, Kapolres Kampar Cek Kesiapan di KPU
    02 Dua Alumni SMA Olahraga Riau Atlet Ski Air Sabet 1 Emas dan 1 Perak di PON 2024
    03 Bupati NatunaTerima Penghargaan Inovasi Membangun Negeri 2024 dari tvOne
    04 Sebanyak 24 Pemilik Sasana Tinju di Kota Pekanbaru Dukung Edy-Bibra
    05 Sadis, Pelaku Sekap Gadis Penjual Goreng dengan Mulut Tertutup Dibawa ke Atas Bukit, Diperkosa dan Dikubur
    06 Dimangsa, Kepala Kakek 68 Tahun di Rohil Ditemukan Dalam Perut Buaya
    07 Kapolda Apresiasi Cipayung Plus Riau Dukung Pilkada Damai-Gembira 2024
    08 Disergap Satnarkoba Polres Kampar, Warga Muara Jalai tidak Berkutik
    09 Bersama Personil TNI, Lapas KLS IIB Pasir Pengaraian Lakukan Perawatan Senjata Api
    10 Gedung Tiga Dinas di Komplek Perkantoran Pemko Pekanbaru Tenayan Raya Terbakar Hebat
    11 Tim Formatur Hasil Kongres II SMSI Rampungkan Penyusunan Kepengurusan Periode 2024-2029
    12 Kapolres Kampar Gelar Coffee Morning dengan KPU-Bawaslu serta Papaslon Bupati- Wakil Bupati Kampar
    13 Hafit Syukri: Pasangan Indah Sangat Cocok Pimpin Rohul
    14 KPU Kampar Gelar Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi dan Penetapan DPT Pilkada Serentak 2024
    15 Hukum Bank ASI Dalam Presfektif Hukum Islam
    16 11 Hari Pelarian, Pelaku Pembunuhan Gadis Penjual Goreng Akhirnya Ditangkap dan Digelandang Polisi
    17 KPU Kampar Gelar Rakor Persiapan Tahapan Kampanye dan Dana Kampanye Pilkada 2024
    18 DPRD Riau Periode 2024-2025 Bentuk 8 Fraksi, PPP dan PAN Bergabung
    19 HPN Tahun 2025 Ditetapkan di Provinsi Riau
    20 FKUB Pekanbaru Sambut Hangat Silaturrahmi Bapaslon Wako-Wawako IDAMAN
    21 KPU Riau Gelar Rakor Persiapan Kampanye dan Pengelolaan Dana Kampanye
    22 Digelar di MIN 3, Kasubbag TU Kemenag Buka Lomba Final Tahfizh Al-Qur’an Juz 30 Tingkat MI Se Pekanbaru
     
    Redaksi | Indeks Berita
    Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik
    © SuluhRiau.com | Pencerahan Bagi Masyarakat